Ijin

21.4K 813 7
                                    

_____________

Senior High School - 07.35

Aku telah tiba di sekolah, dan seperti biasa pak Adi menurunkanku tepat didepan gerbang sekolah, pak Adi adalah supir pribadiku.

"Nanti tak perlu jemput Ana pak, Ana akan pulang bersama teman teman"

"Baik nona" setelah ia membungkuk ia masuk kedalam mobil dan berlalu.

     Aku berjalan memasuki halaman sekolah, beberapa dari siswa ada yang diantar, naik motor, mobil, sepeda, bahkan dengan skateboard. Beberapa siswa yang berlalu lalang nampak terburu buru, aku yakin beberapa dari mereka belum membuat tugas, oh... ada juga yang pagi pagi sudah diam di taman tengah bergosip.

     Sekolahku termasuk salah satu sekolah elite, terletak di daerah yang sejuk dan  banyak pohon rindang kau juga bisa melihat sunset di gedung atas ketika sore.

"Ana!" Terdengar seorang pria memanggilku dari kejauhan, aku berbalik mencari asal suara itu diantara siswa siswi yang berlalu-lalang

     Seorang pria melambai dengan penuh semangat.

"Sean!" Aku berseru dengan berlari kecil kearahnya

     Dia Sean Trisky, kami berteman dekat sejak kelas 1 SMA, dia termasuk sahabatku namun dia tidak tau bahwa aku telah menikah. Ia manis, pembersih, tampan, dan sifatnya berbanding terbalik dengan kak Kristian. Sean memiliki banyak penggemar karena ia tampan dan pintar bermain basket dan catur tapi entah mengapa hingga saat ini ia betah sendiri. Sean sempat beberapa kali memiliki kekasih namun kandas, katanya tak ada yang cocok dan membuatnya nyaman.

"Hari ini giliran kita belajar bersama di rumahmu ya Ana" Dia merangkulku

"Ah? Be-benarkah?"

Astaga aku lupa!

Aku kira hari ini giliran kami belajar bersama di rumah Sean!

     Aku belum meminta ijin kepada kak Kris, bagaimana sekarang? Aku sudah sering mengelak ketika mereka ingin ke rumahku, aku memiliki banyak alasan agar mereka tidak datang Dan jujur saja aku merasa sangat bersalah dan berdosa jika terus seperti ini.

"Hai!" Seorang perempuan tiba tiba muncul di hadapan kami, dia Clarisa Pholand atau Risa sahabat perempuanku, dia lah yang tau bahwa aku sudah menikah, dia yang terbaik dari semua teman yang aku punya. Kami seperti saudara yang baru dipertemukan ketika SMA.

"Kau sudah mengerjakan tugas?" Sean merangkul Clarisa di sebelah kirinya, kami terus berjalan menuju kelas

"Pastinya sudah" mereka mulai asik berbincang dan aku sibuk memikirkan bagaimana cara agar belajar bersama kali ini tidak di rumah ku dan kak Kristian

"Ana kenapa kau melamun?" Clarisa menegurku, aku menoleh melihatnya tersenyum

"Aku baru ingat jika ada tugas" aku tertawa

"Kau belum buat? Tumben,,," Sean menyirit

"Sepertinya belum" aku menyengir padahal aku sudah mengerjakannya.

     Bagaimana sekarang?

     Apa yang harus aku katakan kepada kak Kris? Karena aku mengira hari ini adalah waktu belajar bersama di rumah Kristian maka dari itu aku tak meminta pak Adi menjemputku astaga...

Jam Istirahat

"PANGGILAN KEPADA IVANA DIRGANTARA HARAP KERUANG TATA USAHA SEKARANG JUGA"

"Ana dipanggil" Yohanes Veroland pacar Clarisa memanggilku, kami berempat bersahabat sejak kelas 1 SMA dan kami selalu sekelas selama 3 tahun. Aku duduk dengan Clarisa dan Sean duduk bersama Yohan tepat di belakang kami.

Devil Husband and Little Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang