4 Tahun Kemudian

18.6K 481 7
                                    

_________

-//-   

Sebuah kampus jurusan kedokteran ternama se Indonesia menerimaku menjadi salah satu mahasiswinya, sudah tujuh semester aku lewati dengan lancar, saat liburan semester tujuh kemarin aku bertemu dengan sahabat sahabatku, mereka lebih terlihat dewasa, Yohan dan Clarisa akan menikah setelah wisuda nanti, dan aku benar benar tak sabar soal itu.

Sean semakin tampan namun ia tetap memilih sendiri, katanya ia ingin fokus walaupun banyak perempuan di kampusnya tergila gila dengannya.

Hari ini kebetulan aku free satu bulan sebelum ujian untuk semester delapan bulan depan, kak Kristian terlihat aneh semenjak aku kuliah, lebih tepatnya setelah kejadian jumpa pers dulu, dia terlihat lebih perhatian dan peduli padaku. Aku sangat senang akan hal itu. Banyak teman perempuanku di kampus mengenalkan pria padaku, katanya mereka menyukaiku namun aku menolak mereka semua. Dengan alasan 'aku ingin fokus dengan kuliahku' padahal karena kak Kristian.

Ketika aku tengah belajar kak Kris datang ke kamarku, ia meletakan sebuah tas tangan dengan merk Gucci di atas meja itu sepertinya oleh oleh karena tour bisnisnya

"Kak terima kasih banyak untuk semuanya" aku berbalik melihatnya dengan tersenyum

"Kewajibanku Ana..." dia tersenyum, entah sejak kapan dia mulai memanggilku Ana, dia juga mulai ramah dan terbuka.

"Kak boleh Ana bertanya?" Aku menahannya ketika hendak keluar kamar

"Kenapa?" Dia melihatku bingung

"Jujur Ana tak mengerti dengan perubahan sikap kakak, ini membuat Ana penasaran. Apa kakak senang karena pernikahan kontrak kita akan segera berakhir? Ana hanya ingin tau" aku dengan kalimat yang tak ingin menyinggungnya

"Tidak sama sekali, malah aku merasa ingin menghapus pernikahan kontrak itu" dia mengulurkan tangan dan aku menerimanya, salah satu tangannya menutup pintu

Ia mengajakku duduk di atas ranjang, dia melihatku lekat lekat

"Aku menyadarinya sejak lama, jauh darimu itu membuatku selalu merindukanmu. Aku merasa ada berbeda sejak kita menikah Ivana, kau mengisi hati seorang pria dingin Kristian Wiratama" dia terdiam sesaat "Awalnya aku mengira kau hanya gadis kecil yang tak bisa memuaskanku, dan tak mengerti soal rumah tangga suami istri. Namun kau tau? Aku sering mengecup bibirmu ketika kau tertidur, memang aku lancang namun rasanya sungguh menyiksa, setiap malam aku sering pergi ke club untuk memuaskan kebutuhanku tapi rasanya hampa, terasa tidak ada apa apa dibanding aku yang hanya mengecupmu, perasaan ini yang namanya cinta. Dengan itu dapat aku simpulkan bahwa aku menyukaimu dengan tulus karena perasaanku, jantungku berdetak kencang ketika kau ada di dekatku, pandanganku bahkan tak bisa lepas sedikitpun darimu. Ingatkah ketika kau sering pulang bersama Sean? Aku merasa marah dan cemburu, aku memang ada di luar negeri namun aku melihat dan mengetahui semuanya dari cctv, aku menjadi gila karena perasaan ini Ivana. Aku tak tau apa yang kau rasakan pada pria dingin seperti ini, namun asal kau tau itulah perasaanku padamu. Kau sudah dewasa sekarang, kau bukan gadis SMA lagi, kau pasti paham" Kak Kris keluar dari kamarku

Itu artinya dia menyukaiku? Sebagai seorang istri?  Selama ini?

Benarkah?

Aku bingung harus mengatakan apa namun hatiku begitu senang, tak bisa aku ungkapkan apapun saat ini, yang aku tau hatiku menuntunku mengejarnya dan memeluknya.

Dan itulah yang aku lakukan, aku keluar dari kamarku dan masuk kedalam kamarnya tanpa permisi, aku melihatnya tengah membuka kemeja navynya, dia terkejut melihatku masuk dengan senyum lebarku, aku memeluknya. Aku benar benar memeluknya sekarang. Memeluknya karena aku menginginkannya bukan karena aku butuh perlindungannya seperti dulu aku terpuruk setelah jumpa pers.

Dia membalas pelukanku dengan erat.

"Kak-"

"Tanpa kakak" bisiknya ditelingaku

"Kristian... taukah betapa senangnya aku mendengar itu?" Aku menangkup wajahnya yang maskulin dan masih tetap tampan

"Kalau begitu aku tentu lebih senang lagi" dia meraup bibirku, membelai punggung ku dibalik dres yang aku gunakan

Aku melingkarkan tanganku di lehernya, aroma tubuhnya benar benar membuatku mabuk, bibirnya terasa manis, aku menyukainya, ternyata ini rasa bibirnya. Dia semakin liat dengan mulai turun ke leherku, tangannya sudah mulai nakal namun perasaan yang baru aku rasakan ini membuatku mabuk. Aku merasa dunia hanya ada aku dan Kristian. Tanganku bahkan ikut meraba dadanya, kamu kini sudah sama sama dewasa, kami tau apa yang akan terjadi setelah ini, bertahun tahun kamu menikah, dan ini akan menjadi malam pertama kami.

"Apa kau sedang haid?"

"Tidak" bisikku tersenyum, dia mengangkat tubuhku agar kakiku melingkar dipinggulnya, dia merebahkanku diatas ranjang, melumat bibirku seperti akan menelannya, aku turut membalasnya. Ia begitu tak sabaran, ia seperti tak makan bertahun tahun, ia begitu terburu buru hingga aku tertawa kecil melihat sorot matanya yang terbakar oleh hasrat.

Jantungku berpacu begitu cepat seperti tengah berada di tengah arena kuda, Kristian pria yang aku cintai sejak lama ternyata juga mencintaiku, kenapa baru sekarang? Setelah kita melewati waktu waktu yang terasa terbuang sia sia.

Ini malam pertama kami, Benar ini dia. Ini hari pernikahanku dengannya. 14 February. Hari kasih sayang.

Kristian menanggalkan seluruh kain di tubuhku dan di tubuhnya, aku memperhatikan setiap inci tubuhnya yang benar benar sempurna. Ia melihatku lekat lekat dan tak lepas dari payudaraku yang menonjol besar

(Sisanya dihapus untuk kepentingan penerbitan)

Devil Husband and Little Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang