Arcal 1

7K 724 188
                                    

"Mas Arga."
Panggil Ical lirih saat melihat Arga berada di ambang pintu kamar mandi, ada rasa terkejut karena dia melihat Arga, tapi hatinya lebih jauh membuncah bahagia karena bisa bertemu kembali dengan Mas Arganya orang yang dia cintai dari dulu sampai sekarang.

"Ical."
Arga gak kalah terkejut karena bisa ketemu dengan Ical di sini, di kosannya.

"Mas Arga aku kangen."
Ical langsung menghambur ke dalam pelukan Arga. Memeluk lelaki itu dengan erat. Ical kangen berat, dia kangen sama Mas Arganya, 2 tahun Mas Arganya menghiang tanpa kabar, 2 tahun Ical gak ketemu sama Mas Arganya, jadi wajar aja kalo Ical saat ini merindukan Arga, pacarnya, orang yang menempati seluruh ruang di hatinya sampai gak tersisa untuk orang lain.

"Ini bener kamu kan Cal?"
Tanya Arga, dia takut kalau yang lagi memeluknya saat ini bukan Ical orang yang paling dia rindukan selama ini. Arga takut kalo ini cuma ilusinya semata karena dia terlalu merindukan orang yang dia cintai.

"Iya ini aku Mas, ini aku Ical, cowok yang paling ganteng sekelurahan."
Ical terisak dalam pelukan Arga.

"Ical."
Arga memeluk Ical dengan erat. Arga pikir dia gak akan pernah bisa memeluk Ical lagi, Arga kira dia gak akan bisa merengkuh orang yang dia cintai lagi. Tapi sekarang dia bisa dan lagi memeluk Icalnya dengan nyata.

"Iya Mas ini aku."
Ical terus menangis dalam pelukan Arga.

"Aku kangen sama kamu Cal."
Arga mempererat pelukannya pada Ical.

"Aku juga kangen sama Mas Arga."
Ical semakin kencang menangis, selama 2 tahun ini Ical cuma bisa menangis dalam diam kalau lagi kangen sama Mas Arganya, jadi untuk sekarang biarin dia buat nangis sepuasnya di depan Arga, mengeluarkan semua kesedihannya selama 2 tahun ini, meluapkan kerinduannya pada orang yang dia cinta.

Lama mereka berpelukan dengan Ical yang menangis dengan kencang. Arga cuma ngebiarin Ical nangis sepuasnya, dia tau pacarnya itu butuh untuk meluapkan air matanya, jadi Arga ngebiarin Ical nangis dan berhenti dengan sendirinya. Saat Ical berhenti menangis barulah Arga menuntunnya untuk duduk di tepian kasur.

"Udah puas nangisnya?"
Tanya Arga menyeka sisa lelehan air mata di pipi Ical yang basah. Ical mengangguk mengiyakan, dia udah puas nangis, bukan tapi Ical udah cape nangis.

"Mas."
Panggil Ical.

"Iya sayang."
Ical jadi pengen nangis lagi pas denger Arga manggil dia sayang. Udah lama Ical gak ngedenger panggilan itu. Udah 2 tahun gak ada yang manggil dia sayang. Jefri gak pernah manggil dia sayang, malah dia suka si panggil Mas Leak sama mahluk laknat yang satu itu.

"Mas."
Panggil Ical dengan suara bergetar. Sadar kalau pacarnya itu mau nangis lagi, Arga mengelus pipi Ical dengan lembut.

"Jangan nangis lagi."
Ucap Arga lembut.

"Aku seneng ketemu sama Mas, aku juga kangen di panggil sayang sama Mas."
Aku Ical dengan idung yang belepon ingus. Arga jadi pengen ketawa ngeliat Ical yang tetep aja jorok kaya dulu.

"Ingus kamu itu loh Cal ngerusak suasana."
Kekeh Arga menyeka ingus Ical biar idungnya bersih tanpa ingus.

"Kalo orang nangis gak ada ingusnya gak afdol Mas."
Ucap Ical sambil terus sesegukan. Dimana-mana orang nangis ya ada ingusnya, kalo gak ada ingusnya berarti orang itu nangisnya bohongan. Ical kan nangisnya beneran jadi ya udah pasti ingusan.

"Iya, udah ah jangan nangis lagi."
Arga mengusap mata Ical yang udah sembab dengan lembut.

"Tapi aku masih sedih toh Mas."

"Masa kamu ketemu aku sedih sih Cal?"
Arga itu gak peka, Ical sedih kan gara-gara bahagia bisa ketemu lagi sama Arga.

"Aku sedih bahagia toh Mas. Kalo aku gak sedih ketemu sama pacar yang udah ngilang 2 tahun itu patut di pertanyakan."
Ical jadi kesel sama Arga.

Arcal [BoyXBoy] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang