Sebelas

6.3K 595 6
                                    

Dokter Harry keluar dari ruangan sambil memberitahu mama kondisi terbaru dari Devina. Menurut dokter, Devina sudah jauh membaik keadaannya namun masih harus menginap di rumah sakit dalam beberapa hari.

Di satu sisi gue merasa bersyukur, namun di sisi lain gue masih merasa bersalah. Apalagi ketika gue harus melihat Devina yang terbaring lemas. Gue merasa gagal sebagai kakak karena ga bisa menjaga adik gue sendiri.

"Don, lo pulang dulu aja gapapa. Devina udah baikan kok. Makasih ya udah nemenin gue." sahut gue.

"Lo beneran gapapa udahan sis?" tanya Sheldon.

"Iya, lagian ini udah malem. Besok gue ijin ga masuk kantor. Udah lo pulang aja gapapa."

"Ya udah kalau lo maksa, besok gue akan ke sini lagi. Lo jangan lupa makan, jangan siksa diri lo, oke?" sahut Sheldon sambil menepuk pelan kepala gue.

Gue pun hanya bisa mengangguk lemas menanggapi pertanyaan Sheldon dan masuk ke kamar Devina.

"Ma, kakak aja yang jaga hari ini. Mama pulang aja dulu. Besok kan papa udah pulang dari Semarang, nanti sekalian sama mama aja ke sini."

"La terus kamu ga kerja?"

"Nanti aku ijin aja gapapa, udah mama pulang dulu aja istirahat ya. Aku panggilin taxinya." sahut gue.

"Ya udah, kamu jangan lupa makan sama istirahat juga. Mukamu udah kelihatan capek banget." sahut mama.

"Iya ma."

Ga lama setelah mama pulang, gue mengetikkan pesan ke mas Burhan untuk meminta ijin dan bersiap untuk tidur sambil memegang tangan Devina.

Dev, maafin kakak lalai menjaga kamu ya.. Cepet sembuh dek..

***

Gue terbangun karena dokter Harry datang untuk melakukan kontrol ke Devina.

"Devina sudah membaik, besok lusa mungkin sudah bisa pulang sambil kita lihat perkembangannya bagaimana." sahut dokter Harry.

"Makasih dok." sahut gue.

"Kakk.. Devina haus." sahut Devina yang baru saja terbangun dari tidurnya.

"Iya dek, bentar ini ya airnya." sahut gue mengambil gelas berisi air di samping meja.

"Gimana keadaanmu dek? Sudah lumayan kah?" tanya gue.

"Masih capek kak.. Maaf ya kak, kakak jadi panik ya gara-gara lihat Devina tiba-tiba pingsan."

"Ngga kok, kakak malah yang harusnya minta maaf sama kamu. Kakak lalai jaga kamu."

"Ngga kok kak. Kak, Devina harus sampai kapan di sini?"

"Semoga besok lusa sudah bisa pulang ya dek. Kamu makan yang banyak nanti, harus cepet sehat ya." sahut gue menepuk pelan kepala Devina.

"Iya kak. Kak, Devina boleh minta tolong bawain buku novel yang lagi aku baca di atas meja belajar kamar?"

"Iya nanti kakak bilang mama ya. Supaya pas mama ke sini nanti bukunya dibawain."

"Kakak kelihatan capek banget. Bentar deh, kakak ini ga ngantor apa?"

"Ngga, kakak mau jaga Devina aja. Lagian kakak juga udah minta tolong mama bawain laptop ke sini. Udah Devina istirahat aja ya." sahut gue.

"Makasih ya kak udah mau nemenin Devina di sini."

Whatsapp Alert

Darren: Hi sis, lo malem ini ada acara?

Gue: Hi Ren. Sori gue ga bisa

Consultant Love LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang