Prolog.

10.5K 485 14
                                    

"Dassar suami brengsek, berani beraninya kamu menyelingkuhi saya....sialan kamu." teriak seorang wanita dengan penuh amarah. Menatap suaminya yang tak lagi menatap ke arahnya.

"Kamu tahu May, saya selingkuh dari kamu karena apa? Karena kamu itu terlalu banyak menuntut. Kamu terlalu banyak mengekang saya. Saya capek hidup sama kamu. Saya lebih memilih Silvi ketimbang kamu. Dia bisa mengerti saya ketimbang kamu. Dan tentunya lebih bisa memberikan saya keturunan yang sehat, tidak cacat seperti anakmu." puas mengatakan cacian pada sang istri, laki laki itu pergi.

Maya, wanita berusia 35 tahun itu terduduk di atas lantai dengan pandangan kosong, menghadap ke arah pintu yang sudah tak ada lagi bayangan sang suami. Dari balik pintu kamar ssorang gadis berusia 10 tahun tengah memandang ibunya dengan tangisan yang sangat memilukan, berjalan mendekati sang ibu, anak itu mengusap lengan hangat yang selalu melungkupinya.

"Ihbu..." cicitnya, sang ibu hanya terdiam. Bahkan saat melihat tak ada pergerakan dari sang ibu, anak itu langsung memeluk ibunya erat. Bayangan akan di tinggalkan lagi membuatnya semakin terisak hebat.

"Ihbu...ihngi Billa..." tak ada jawaban, namun sebuah dodongan kuat membuatnya terjatuh. Ibunya berdiri masih melangkah dengan tatapan kosong menuju ke arah kamar dan menutupnya dengan keras. Billa kecil berlari meminta sang ibu keluar, alih alih keluar. Di dalam sana dia mendengar ibunya tertawa.

***

Bayangan lima belas tahun silam membuatnya tanpa sadar menitikan air mata, mengingat wanita yang kini tengah tertidur di dalam kamar yang bisa di kategorikan tidak layak untuk menjadi tempat tinggal wanita kesayanganya itu membuat hati Billa sakit, rasanya 'duka' dalam keluarganya tak pernah ada habisnya menimpa mereka beberapa tahun silam.

Semenjak kepergian Bapaknya, Ibu Billa mengalami 'Multiple Identity Disorder"' dimana sang ibu terus saja mencoba melakukan hal hal diluar kewarasan manusia, masih di ingatnya malam itu tante Iyas, tetangganya yang kebetulan seorang dokter, menganjurkan ibunya di bawa ke dokter dan hasil pemeriksaan itu sungguh membuatnya merasa kehilangan sumber kehidupanya.

×)×)×)×)×

Hai....haiiii...haiiii
Aku balik lagi sama cerita baru. Iyah baru masih fresh from di oven. Dari kemaren gak bisa tidur gegara pengen publish nih cerita. Mencoba sesuatu yang baru, semoga suka. Meskipun versi baruku itu ceritanya mengandung kepedihan yang luar biasa sehingga membuat kalian menitihkan air mata...😂😂😂😂

Canda deng...btw kalian tahu gak sih apa itu "multiple identity disorder. Kalau belum tahu, ini aku jelasin.

Multiple Identity Disorder:

Kondisi ini juga dikenal dengan istilah gangguan identitas disosiatif atau sakit jiwa di mana akan terbentuk 2 atau lebih kepribadian yang tidak sama satu dengan yang lain sebagai akibatnya. Kepribadian-kepribadian yang terbentuk secara berulang akan mengendalikan seseorang yang mengalami kondisi sakit jiwa ini.

Ciri-cirinya:

Sakit kepala dan terus ada keinginan untuk melakukan aksi bunuh diri.Penderita terus memiliki kondisi yang berubah-ubah apalagi saat kepribadian yang satu bertukar dengan kepribadian lainnya.Mengalami penyimpangan waktu, amnesia, dan distorsi waktu.Penderita merasa sedang tak mendiami raga mereka sendiri dan selalu menganggap diri sendiri sebagai orang yang tak nyata atau orang asing.Penderita seperti merasa bahwa ia tengah terpisah dari dirinya yang asli, entah itu secara mental maupun fisik.

Sekian untuk penjelasanya semoga bermanfaat dan yah, semoga suka.

Di tungguin like dan komentarnya. 😊

Duka ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang