Chapter 18.

3.2K 231 13
                                    

"Dalam heningku sebut namamu, dalam sakit ku butuh dirimu, dalam tawa ku ingin bersamamu"

~_~

***

Fiyan pov

Aku tahu hatinya bukan lagi milikku, senyumnya tak secerah dulu dan tawanya tak sebebas saat bersamaku. Ada yang mengganjal kami, atau mungkin hanya dirinya. Seminggu dia tak datang dan sekalinya datang aku bisa menangkap raut sedih dalam wajah Ayunya. Billa Senjaku yang dulu hanya milikku kini sudah menjadi milik orang lain.

Sejak aku memberitahunya ingin memenuhi keinginanya waktu itu dia tampak tak ssbahagia dan seantusias dulu. Lamunanya membuat aku tahu bahwa tak ada lagi perasaan yang tersisa untukku di dalamnya, laki laki yang aku mintai untuk bisa bersamanya, laki laki yang marah saat Alfan menyakitinya dan laki laki yang berhati besar melihat istrinya aku pinjam untuk menemani akhir hayatku ternyata sudah bisa merebut lima tahunku di hatinya. Sedihkah aku? Tidak juga, aku hanya merasa kehilangan Senja terindahku..namun aku bisa melihat matahari di matanya untuk laki laki itu, Agung. Dialah pemenangnya.

Kamu berhasil merebut hatinya dariku Gung..
Jaga dia baik baik..

Melihat pintu sudah tertutup aku bangun mengambil buku agendaku di dalam laci samping tempat tidur. Tersenyum kecil aku membayangkan wajah cantiknya.

Untuk Billa Senjaku..

Seminggu kamu tak datang..
Membuat hati ini merindu kian dalam..
Membuatku seakan ingin mati hari ini saja..
Karena senyummu tak kian muncul dalam pandangan..

Tapi..

Kini kamu datang, namun ada yang berubah darimu..
Apa? Aku bahkan tak tahu...
Sepanjang hari menghabiskan waktu bersamamu..
Tak ku lihat Senjaku yang dulu..
Senja yang selalu menghangatkan tubuhku yang kian beku..
Senja yang mewarnai orange di lintas laut biru..
Dia hilaang..
Senjaku Hilang...
bersama cintaku yang sebentar lagi akan berpulang..

Tapi..

Aku bahagia, Senjaku telah menemukan Rumahnya,..
Di kala ia berpulang ia sudah menemukan tempatnya..
Sandaran hatinya..
Tak akan lagi aku ragu melepasnya..
Untuk sang Agung yang telah mencuri hatinya dariku...
Yang selalu dan akan selalu mencintainya..

Mas Fiyan.

8 maret 2017

Semoga bahagia sayang, do'a mas selalu menyertaimu untuk segala kebaikanmu dan anak kita, menutup buku agendaku aku bermaksud ingin melihatnya, namun pandanganku seakan berputar nafasku bahkan terasa sesak...ku pejamkan mata untuk menghalau rasa sakit yang bergejolak di dalam perutku, udara dingin tak pernah besahabat denganku, mereka memusuhiku karena aku adalah pria lemah yang dengan berani beraninya mencintai Senjanya.

Berjalan tertatih tatih ke arah pintu dengan pandangan mengabur aku sempat mendengar pertengkaran antara Billa dan Alfan, apa yang mereka ributkan, berusaha untuk tetap seimbang aku berjalan ke arah mereka aku bisa melihat pandangan berbeda dari Alfan untuk Senjaku, ada rasa sakit dan kecewa di dalam lensa coklat gelapnya,

"Sayang sekali kamu sudah telat Fan, Kita sudah telah." lirihku terlebih kepada diriku sendiri. Sudah bukan keterkejutan lagi bagiku jika Alfan menyukai apa yang aku sukai, kami kembar! Kesukaan kami hampir sama, Jika aku pria yang memilih menetapkan hati untuk Senjaku lain lagi dengan Alfa, kakak 5 menitku itu lebih memilih bermain~main dengan banyak wanita yang dengan senang hati melemparkan tubuh ke arahnya dan yang barusan aku lihat bukan rasa main main yang dia punya kepada Senjaku rasa itu cinta yang tulus. Tapi sayang Fan kamu telat, Senjaku telah menemukan cintanya...dan kamu telah menyia nyiakanya.

Duka ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang