30 menit pertama ia berusaha menyadarkan Aca dari mulai menoel-noel pipi gembil gadis itu, sampai terkadang anak rambut Aca juga menjadi sasaran Arsen, ditarik, dipelintir kecil, dan ditaruh di depan lobang hidung Aca lalu digesek-gesekkan. Konyol!
Lelah. Setelah melakukan rangkaian usaha membangunkan Aca yang senantiasa betah dengan adegan tidurnya, rasa kantuk mulai menggrayanginya dan jadilah Arsen tertidur pulas.
Arsenio yang awalnya sangat khawatir pada kondisi Aca, sekarang malah tertidur nyenyak di samping gadis itu. Posisi duduk dan kedua tangan menangkup jemari Aca, sedangkan kepalanya ia letakkan diatas tangan yang bertautan itu.
Setelah beberapa saat, Aca tersadar dari tidur nya. Ia mengerjapkan mata dan merasakan pusing yang menderanya, 5 detik kemudia ia merasa jemari sebelah kanan nya terasa berat dan saat ia menengok, dirinya mendapati seorang Arasenio sedang tertidur pulas sembari menggenggam jemarinya erat.
Perlahan jemari kirinya yang bebas mendekat dan mengelus pelan puncak kepala Arsen sambil sesekali terkekeh, melihat tampang polos seorang Arsenio yang terkenal Angkuh.
"Lo udah bangun?" Arsenio yang merasa tidurnya terusik pun bangun dan merasakan ada jemari yang mengelus rambutnya halus.
Acacia hanya menanggapi itu dengan senyuman kecil di bibirnya, menunjukkan bahwa ia masih dalam keadaan tidak bisa dikatakan baik-baik saja.
Melihat kebungkaman Aca, Arsenio membuka suara lagi. "Lo mau apa? Minum? Makan? Oh iya lo tadi kan gak makan, gua beliin ya? Atau lo mau pulang aja? Biar gua yang izinin ke guru piket. Gimana? Makan disini atau pulang?."
"Tanyanya satu-satu dong." jawab Aca sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
"Maaf, jadi gimana? Makan disini atau pulang?" tatapan dan nada bicara Arsenio mulai melembut namun tetap tak bisa menyembunyikan nada khawatirnya.
Mendengar penuturan Arsenio dan tatapan khawatir itu, membuat Aca tertawa renyah. "Makan ke kantin aja yuk. Tapi temenin."
"Kuat?" tanya Arsenio dengan menaik turunkan alisnya sambil tersenyum menggoda. Hal yang selama beberapa hari ini tak ia lakukan lagi pada Aca.
"Ngremehin? Hm." jawaban Aca yang sukses meledakkan tawa keduanya, mereka sama sama merindukan saat kedekatan mereka yang seperti ini.
"Gue cuma tanya, nanti kalo sampe disana lo kenapa kenapa gimana? Nanti gua lagi yang repot."
"Oh, ceritanya inibgak ikhlas? Fine, pergi aja lo." usir Aca disertai tatapan matanya yang menajam.
Mendapat pengusiran dari Aca, Arsenio malah tertawa semakin keras dan membuat Aca mengerucutkan bibirnya kesal bahkan sesekali dia menepuk nepuk lengan Aca keras. Psycho.
"Eh, apaan sih! Sakit lengan gue, lo gaplok mulu. Kira kira kali." seru Aca dengan tangan yang menepis jemari Arsenio yang akan melakukan kekerasan lagi padanya.
"Huffttt, Maaf. Tapi lo serius mau makan di kantin? Gak disini aja, biar gua yang beliin. Tenang, nanti dalet bonus ditemenin cogan juga kok." Arsenio mulai membanggakan dirinya lagi dengam ekspresi yang dibuat buat, tak lupa tangannya yang menepuk-nepuk dadanya.
"Hahaha, PD mu akut Sen." tawa Aca kali ini pecah lagi karena merasa jijik sekaligus gemas dengan hal yang baru saja Arsenio lakukan.
Tanpa menunggu lama lagi, mereka segera menuju ke kantin. Perjalanan mereka diisi dengan canda tawa yang seolah mengisyaratkan bahwa mereka baik baik saja selama ini. Kekesalan Aca pun lenyap seketika. Mereka melewati koridor sekolah dengan tangan Arsenio yang bertengger manis di bahu Aca, membuat sang empunya bahu merona seketika.
Terlepas dari peristiwa ini, mereka benar benar bahagia karena dengan ini mereka seolah terbebas dari sekat yang dibuat oleh mereka sendiri.
Di satu sisi Aca sangat bahagia karena dirinya tak harus melakukan Program MB nya lagi, dan tak perlu bersusah payah untuk memikirkan cara untuk berusaha berhenti peduli pada Arsenio.
Dan Arsen juga sangat bahagia karena ia mendapatkan sahabat nya lagi. Ia telah mendapatkan Aca-nya.
----------
"Hal yang sulit aku lakukan adalah Menghindarimu. Percayalah, Aku tak akan sanggup mendiamimu dalam waktu yang lama."
"Acacia Kiana Altair"
----------
Δ
Δ
Δ
Hellawww Gaesss, lama tak jumpa.
Selamat malam takbir yaa hehehe :) setelah sekian lama akhirnya updet juga wkwwk..
Jangan Lupa VOMMENT yaa gess, hargai karya orang :)
Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin.Salam Kasih,
Vee Sekeluarga
![](https://img.wattpad.com/cover/142435788-288-k629634.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EXPECTANCE
Fiksi RemajaBEBAS BACA, CERITA NO PRIVATE. TAPI JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK😍 Saat ini, aku ingin menulis tentangmu. Lagi, lagi dan lagi Rangkaian kata yang memiliki kiasan sederhana telah berfantasi dalam sadarku. Yang meminta untuk diungkapkan. Lagi dan lagi...