Siapa aku?

695 32 14
                                    

Nama gue Joon Raditya, orang-orang biasa manggil gue radit, bisa dibilang keluarga gue termasuk keluarga terpandang karna kekayaan yang dimiliki oleh bokap gue, sewaktu kecil gue adalah anak yang paling disenangin keluarga gue terutama nyokap gue, mereka gak bakal ngebiarin satu orang pun nyakitin gue, mungkin karna gue anak dan cucu satu-satunya maka nya seluruh keluarga gue sayang sama gue, tapi semua itu berubah semenjak gue ngebuat kesalahan yang sangat fatal.

Yaa gue gak pernah menginginkan adik meskipun itu adik angkat atau apapun, gue gak mau kasih sayang orang tua gue berkurang.
Sebenarnya gue gak bermaksud buat mencelakai nyokap gue, bisa dibilang itu adalah kecelakaan tapi tak ada satu orang pun yang percaya sama gue.

Gue ingat waktu itu gue masih berumur 6 tahun, awal nya gue senang waktu dapet kabar bahwa mamah gue hamil dan mamah hamil anak cewe, orang tua gue emang pengen banget punya anak cewe dan akhirnya terkabul, dan gue juga seneng karna akhirnya gue bakal punya temen main, tapi semakin besar kandungan mamah gue kasih sayang dari mamah dan papah gue pun berkurang karna mereka selalu sibuk buat mempersiapkan kehadiran adik gue, sampai akhirnya mamah mencari baby sister untuk merawat gue karna mamah udah ga sanggup lagi ngerawat gue dengan kandungan dia yang semakin hari semakin membesar, gue pun mencoba mengerti keadaan mamah gue.

Awal nya gue seneng dirawat sama baby sister ini karna gue juga jadi punya teman main karna bibi selalu ada di samping gue, gue dan bibi pun semakin dekat seperti anak dan ibu sendiri, sampai akhirnya gue pun bertanya kenapa dia gak pernah pulang ke rumah? Apa anak dia gak mencari atau pun bahkan gak rindu sama dia?

Tetapi pertanyaan ku itu pun membuat bibi sedih karna anak bibi meninggal setahun yang lalu karna sakit dan bibi tidak punya biaya untuk mengobati anak nya, karna gue merasa bersalah gue pun mencoba menghibur bibi, dan ketika gue mencoba bernyanyi untuk bibi dan tiba-tiba bibi pun bilang.
"Den radit mirip sekali dengan anak bibi, jika anak bibi masih hidup mungkin dia akan sebesar den radit"
Gue pun langsung memeluk bibi karna gue gamau liat bibi sedih.

Hari-hari pun berlalu dan kandungan mamah pun semakin besar mungkin sekitar 7 bulan yang artinya gue akan semakin cepat bertemu dengan adik gue itu.

Sampai pada hari itu gue sangat rindu untuk bermain bareng sama mamah, gue pun mencari mamah kemana-mana tapi gak ketemu juga, gue pun mencoba mencari ke lantai 2 rumah gue, gue mencari di semua ruangan tapi gak ketemu juga sampai akhirnya gue pun pasrah karna gue fikir mamah pasti pergi belanja lagi untuk perlengkapan adik gue.

Tapi ternyata dugaan gue salah, ternyata mamah ada dirumah, gue pun berlari hendak memeluk mamah tapi waktu mamah mau berbalik memeluk gue ternyata posisi kaki mamah ada di ujung tangga sehingga mamah pun terjatuh dari tangga.

Gue yang melihat kejadian itu pun histeris dan berteriak sehingga bibi terkejut ketika melihat mamah sudah tergeletak penuh darah di bawah.

Gue yang sangat takut melihat kejadian itu selalu berteriak "mamah!!!" dengan cepat bibi menghubungi ambulan.

Tak lama kemudian ambulan pun datang, aku pun menangis sejadi jadi nya karna takut akan kehilangan mamah. Bibi pun menenangkan ku dan segera menelpon papah untuk memberi tahu bahwa mamah kecelakaan.

Papah yang baru saja tau dengan cepat meninggalkan kantor dan langsung menuju ke rumah sakit, begitu sesampainya kita dirumah sakit mamah pun langsung di bawa masuk ke ruang ICU karna pendarahan yang terlalu banyak. Gue dan bibi pun hanya bisa menunggu diluar.

Gue terus menangis karna takut melihat mamah yang penuh dengan darah itu.

"Bi mamah kenapa? Kenapa mamah berdarah? Kenapa mama tidur terus?" itulah pertanyaan yang terus menerus kutanyakan kepada bibi, bibi pun hanya diam saja tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Tak lama papah pun datang dan langsung bertanya kepada bibi apa yang sedang terjadi, dan bibi pun menjawab seadanya karna bibi memang tidak tau apa yang terjadi. Tak lama dokter pun keluar dari ruang ICU dan mencari papah, ternyata dokter meminta persetujuan dari papah untuk melakukan operasi kepada mamah karna kandungan mamah sudah keguguran dan rahim mamah harus segera di angkat, jika tidak di angkat maka nyawa mamah akan jadi taruhan nya dan papah pun menyetujui karna papah takut kehilangan mamah.

Hari ke hari kesehatan mama pun semakin pulih, tetapi ada yang tidak beres dengan mamah, setiap kali mamah melihat ku mamah selalu menatap ku dengan tatapan tajam dan sinis. Aku pun tak mengerti mengapa sikap mamah seperti itu ke gue. Yang jelas gue tau kalau sejak kejadian itu mamah mulai membenci gue.

Sikap mamah ke gue pun makin hari makin acuh, gue selalu bertanya kepada bibi kenapa mamah perlakukan gue seperti itu? Papah? Dan kenapa lama kelamaan papah juga bersikap seperti itu ke gue, acuh tak acuh.

Terkadang papah baik terhadap gue, tetapi juga terkadang papah sangat tidak perduli terhadap gue. Sebenarnya kenapa dengan mereka? Kenapa orang tua gue?

Hari-hari pun berlalu dengan hampa, hanya bibi yang selalu menyayangi ku dengan penuh kasih sayang, sampai gue berumur 9 tahun mamah pun mengadopsi seorang bayi dari panti.

Ya, dia adalah adik angkat gue, dia sangat lucu dan cantik. Tetapi, ketika gue mau menyentuh adik gue itu mamah langsung marah besar dan langsung mengusir ku pergi dari kamar mamah.

Mamah pun selalu bersikap seperti itu ketika aku hendak mendekati adik ku itu. Lama kelamaan aku jadi membenci mereka, mamah, papah, dan adik ku itu. Karna kebencian ku terhadap mereka aku pun selalu hidup sendiri,hampa,gelap,kelabu, tak ada warna.

Kebencian di dalam diriku semakin mendalam, dan membuat diriku menjadi jahat. Aku selalu berniat untuk membunuh adik ku agar bisa mendapatkan kembali kasih sayang orang tua ku.

Sampai saat aku mendapatkan satu waktu dimana adik ku sedang berada sendiri dikamar, aku pun mencari cara agar tidak ketahuan oleh mamah pada saat aku hendak membunuh adik ku itu, aku pun memastikan seluruh kondisi rumah, ketika aku sudah merasa kondisi rumah aman aku pun melanjutkan aksi ku, aku pun berusaha untuk membunuh adik ku itu tapi naas yang terjadi, bukan nya aku membunuh adik ku tetapi aku malah membunuh..

****

Mian kalo di chapter awal ini masih rada gaje gitu🌝🌝 soalnya admin nya masih simpang siur😂😂

Love story from PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang