Krekk pintu terbuka...
Tak lama Ayah mempersilahkan mereka masuk dan benar saja mereka adalah polisi yg tdi siang kerumah ku. Aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan dan aku tidak memperdulikannya dan aku memutuskan untuk tidur karna pasti akan diwawancarai oleh kedua polisi itu ttg tewasnya seorang pria yg tak jauh dri rumah ku dan juga hilang nya adik ku.
Beberapa tahun kemudian....
Aku pun lulus dari SMA tpi ayah tdk dtg dihari kelulusan ku kata ayah dia sibuk makanya dia ngg bsa datang. Aku rindu saat-saat sedang bersama ayah dan mamah dahulu sebelom pada akhirnya adikku datang mengambil semua cinta dan kasih sayang orang tua ku.
Aku pun mendaftar di sebuah Universitas ternama di kotaku. Ayah tdk peduli dengan ku jdi buat apa ngasih tau dia klo aku kuliah disini dia cuman akan memberikanku uang untuk biaya kuliahku.Jadi buat apa aku ngasih tau dia bahwa aku kuliah disini toh yang hanya ayah lakukan memberikan uang uang uang sampai uang itu aku tidak tau cara untuk menghabiskanya😌🤣🤣🤣
Menjelang malam aku memutuskan untuk menyiapkan barang-barang untuk kuliah ku besok setelah sudah merasa yakin bahwa semuanya sudah siap dan aku pun pergi ke kasur untuk tidur.
Keesokan harinya.....
Kring...kringg...kring....
Bunyi alarm membabgunkan ku tepat pukul 06.30 pagi aku sudah bangun dan setelah selesai mandi aku pun turun kebawah untuk sarapan. Dimeja makan sudah ada ayah yg dluan sarapan baru saja aku duduk ayah sdh pergi. Setelah selesai sarapan tepat pukul 06.45 aku berangkat ke kampus krna ini hari pertama aku masuk kuliah aku tdk mau dpt hukuman dri dosen. Ya kali bru pertama masuk udh dpt hukuman aja. Segera aku menuju garasi dan menaiki motor kesayangan ku. Seperti hari ini aku beruntung jalanan tdk terlalu macet. Dengan kecepatan yg tinggi radit mengendarai motornya. Tepat pukul 07.15 radit sdh sampai di halaman kampusnya dan segera ia memakirkan motornya. Karena masih ada waktu kurang lebih 15 menit lagi, aku memutuskan untuk ke taman yang berada dibelakang sekolah, karena aku pernah mengikuti lomba ditempat ini jadi aku lumayan hapal jalan yang ada dikampus ini. Kulirik jam tangganku "oh tidak waktu berjalan cepat aku pun langsung bergegas untuk menuju kelasku yaitu kelas ekonomi, akhirnya aku tiba dikelasku dan aku pun langsung masuk, beberapa menit kemudian datanglah dosen yang mengajar di kelasku.masih ada 15 menit lgi jdi radit memutuskan untuk ke taman yg terletak di belakang kampus. Radit sedikit hapal jalan di kampus karna dia sudah pernah kesana untuk mengikuti lomba basket dlu yg diadakan di kampus ini. Kulirik jam tangganku "oh tidak waktu berjalan cepat aku pun langsung bergegas untuk menuju kelasku yaitu kelas, akhirnya aku tiba dikelasku dan aku pun langsung masuk, beberapa menit kemudian datanglah dosen yang mengajar di kelasku.Beberapa jam kemudian....
Kelas pun selesai saat sedang berjalan keluar tak sengaja aku menabrak seorang laki2 karna aku sedang buru2.
"Maaf ya ngg sengaja" kataku meminta maaf
"Lu mahasiswa baru ya?" Tanya laki2 itu
"Iya, lu jga?" Tanya ku balik
"Ngg w maahasiswa udh lama tpi kgk lulus karna w selalu gagal di skripsi" katanyaWhat gagal skripsi?*batin
"Lu keliatannya buru2 banget mau kemana sih? kelas baru juga bubar" kata sambil merangkul gue. "Ikut gue aja yuk".
Entah kemana dia membawa gue karena dia yg ngajak jdi gue nebeng dia dan dia ternyata bawa mobil sport kesayangannya. Motor gue? Ada dikampus. Beberapa saat kemudian kami sampai di sebuah kafe yang tak jauh dri kampus. Kami pun masuk tentu setelah memarkirkan mobilnya. Kami pun duduk di sebuag meja. Dan memesan makanan dan minuman masing2
"Oh iya gue lupa kenalin nama gue Ryan Pratama panggil ryan aja". Katanya mengenalkan diri kepada ku.
"Gue Joon Raditya panggil aja radit, oh iya lu jurusan paan?" Sekedar basa basi lah
"Kita sekelas kok" jawabnya.
"Tapi kok gue tadi ngg ngeliat lu ya?" Tanyaku bingung.
"Emang gue tadi telat jadi lewat belakang dan daripada dengerin ceramah dari dosen itu mending gue ke kantin" jawabnya enteng.
"Owhhhh..."ber oh ria.
"Ck...owh doang?" Tanyanya dengan muka flatnya dia.
"Eh gue pulang duluan ya" kataku pamit " udh tenang gue yg bayar" akubpun berjalan ke arah kasir dan membayar makanan dn minumanan kmi. "Mau gue anterin ngga?" Tawar ryan. "Hmm....ngg ush deh gue naik taksi aja" kataku. "Hati-hati ya bro!" Katanya sambil melambai kan tangan. "Yo thanks bro" jawab radit.Aku pun pergi keluar kafe untuk mencari taksi dan beberapa menit kemudian aku pun mendpaat kan taksi dan aku pun memberitahu alamat rumah ku. Beberapa saat kemudian aku smpai di dpn rumahku dan aku pun turun setelah membayar taksi.
Akupun langsung masuk kerumah dan ya rumah sepi hanya ada tukang kebun, pembantu dan juga satpam saja. Ayah? Jgn ditanya mana mgkn dia sdh pulang pasti masih dikantor tanpa memerdulikan anakny yg kesepian ini.
"Ayah kapan sih ngg cuek lagi sma gua?" Pikirnya sendiri.
Karena aku kelelah akhirnya aku tertidur. Saat aku tertidur ayah datang dan masuk ke kamar ku dan melihat ku sudah tertidur dan ayah menyelimuti ku dan juga mencium kening ku.Kringg...kringg...kringgg....
Bunyi alarm membangun kan ku. Saat akan turun ke bawah untuk sarapan ternyata ayah masih ada disana.
"Ayah belom berangkat?" Tanyaku kepada ayah.
"Blom nak, gimana kuliah kmu?" Tanya ayah kepada ku.Kaget. Kenapa ayah tiba-tiba merhatiin aku lagi? Setelah sekian lama tidak diperhatikan ada rasa senang dan juga bingung*batin.
"Baik kok ya, aku duluan ya yah hri ini ada kelas pagi takut telat" akupun pamit kepada ayah.
"Hati-hati nak" kata ayah.Aku berangkat dengan perasaan yg senang.
"Apa ayah alan seperti dahulu lagi?"Pikirku.
Jalanan pagi ini tidak terlali padat. Hari ini mendukung bat ayah sudah memerhatikan ku dan juga jalan ngg terlalu macet. "Apa bisa ya aku mendapatkan kasih sayang ayah lagi?"Apa semua akan kembali seperti semula dan kau mendapatkan kasih sayang ayah ku lagi?
Pengen tau kelanjutannya? tunggu dichap selanjutnya ya💝
Maaf ya klo agak gaje 😆
Jangan lupa vote and comment ya!
Jangan jadi pembaca yang ghaib 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story from Psikopat
Mistero / ThrillerDulu aku adalah anak yang disenangi semua orang, tapi semua itu menghilang seketika.