Terculik

133 7 1
                                    


Radit pun mempercepat laju mobilnya meninggalkan cafe tersebut. Menyusuri jalan yang sepi dengan membawa Tania yang sudah pingsan di kursi belakang mobilnya. Setelah mengemudi beberapa menit akhirnya Radit berhenti didepan sebuah rumah tua yang kosong dan tidak terpakai lagi.
Radit pun membuka pintu mobilnya, dan mengendong Tania yang masih pingsan keluar dari mobilnya, lalu membawanya masuk ke dalam rumah tua yang kosong tersebut. Di dalam rumah tersebut Radit meletakan Tania di lantai sembari dia mencari sebuah kursi. Setelah menemukan sebuah kursi Radit menaruh Tania di kursi tersebut lalu keluar menuju mobil nya. Radit membuka bagasi mobil dan mengambil tali yang sudah dia persiapkan untuk menjalankan rencananya kali ini. Dan Radit sangat yakin bahwa rencananya kali ini tidak akan gagal. Radit pun kembali masuk ke dalam rumah itu dan menggunakan tali nya untuk mengikat tangan dan kaki Tania pada kursi tersebut, supaya Tania tidak bisa kabur ketika dia bangun dari pingsannya nanti.
Radit pun menunggu hingga Tania bangun dari pingsan nya....
Beberapa menit pun berlalu...
Tania pun bangun dari pingsan nya dan mendapati diri nya berada di sebuah tempat yang tidak ia kenal tepat nya di sebuah rumah kosong dan tua dgn posisi tangan dan kaki terikat pada kursi yang ia duduki.
*Tania prov*
“ Gue dimana nih, tempat apaan ini, siapa yang ngiket gue disini, dan siapa ya yang tadi bekap gue dari belakang di cafe dan bawa gue ke sini “ pikir Tania, banyak pertanyaan yang muncul di kepala nya hingga membuat kepalanya semakin pusing.
...
Tania pun memandang ke sekeliling ruangan tempat dia berada...
Dia melihat seorang laki laki sedang tertidur di atas sebuah kursi disalah satu sudut ruangan.
“ Woi lo “ teriak Tania
Akibat mendengar teriakan Tania tadi Radit pun akhirnya terbangun...
“ Apa apaan sih lo berisik tau gak! “ kata Radit yang kesal karena teriakan Tania yang cukup kencang itu.
“ Eh lo apa apaan sih pake bawa bawa gue ke sini tempat apaan coba ini, pake ngiket tangan sama kaki gue segala, oh gue tau lo juga kan yang bekap gue di cafe tadi buat apa coba, lo mau culik gue ! “ kata Tania dengan suara cukup keras karena kesal pada Radit yang telah menculiknya
“ Lo baru sadar ya lo lagi gue culik! “ kata Radit
“ Dasar cowok gila ya lo, jangan jangan lo juga yang ngirim pesan buat nawarin gue kerjaan dasar penipu! “, kata Tania kesal sambil berteriak
Radit yang dari tadi kesal pada Tania karena Tania terus berbicara dengan keras terhadap nya pun akhirnya menggertak Tania...
“ Heh cewek gila lo bisa gak kalau ngomong gak usah pake teriak teriak gitu, dari tadi kuping gue panas tau dengerin lo ngomong mulu, lo mau mulut lo gue plester atau lo mau sekalian gue bikin mulut lo bisu buat selamanya, mau lo! “ kata Radit sambil berteriak
“ Dasar lo bener bener cowok gila ya, lepasin gue gak, atau gue bakal teriak! “ kata Tania kesal
“ Lo mau teriak, teriak aja sana sekencang-kencang lo sampe suara lo habis karena gak bakal ada seorang pun yang denger teriakan lo cewek gila “ kata Radit sambil menggertak Tania
“ Dasar lo emang gila ya, gue bakal laporin lo ke polisi liat aja lo ntar mampus baru tau rasa lo “ ancam Tania
Tapi Radit tak takut sedikit pun dengan ancaman yang di berikan Tania kepada nya
“ Apa gue gak salah denger, lo mau ngelaporin gue ke polisi atas tuduhan apa hah, penculikan... lagian emang nya lo punya bukti kalau gue yang nyulik lo, ga punya kan, gak usah sok deh lo dan camkan ini baik baik di otak lo, lo belum tahu ya gue itu siapa, lo mau tau gue itu orang kaya punya banyak uang dan walaupun nanti gue ditangkep sama polisi gue bakal bisa bebas hukum bisa gue beli pake uang gue, camkan itu baik baik dan gak usah sok ngancam gue atau berani macem macem sama gue, gue bisa lakuin apa aja ke lo, bahkan gue bisa buat lo tutup mulut  untuk selamanya ! “ ancam Radit
Tania yang awalnya kesal pada Radit kini mulai takut, perasaan takut mulai menyelimuti dirinya karena mendengar semua kata kata Radit yang sangat menyakinkan itu dan sepetinya Radit kali ini tidak main main dengan kata kata nya itu. Tania pun hanya bisa terdiam menunduk karena dia tak berani memandang wajah Radit yang sangat marah itu.
“ Kenapa lo diem, takut lo sama gue atau jangan jangan lo udah bisu ya! “ kata Radit sambil memegang dagu Tania dan mendongakkan nya ke atas tepat ke arah wajah nya lalu mendekatkan wajah nya ke wajah Tania...
“ Dasar penakut “ bisik Radit pelan pada Tania saat kedua wajah mereka berdekatan
“ Apaan sih lo minggir sana gue gak takut sama lo sedikit pun walaupun lo ancam gue, gue gak takut sama lo“ kata Tania yang sembari tadi mengumpulkan semua keberanian nya untuk membalas perkataan Radit.
“ Apa lo bilang, lo ga takut sama gue, inget ya gue bisa lakuin apa aja ke lo,gue bisa bikin wajah cantik dan mulus milik lo ini hancur lo mau hah ! “ bentak Radit pada Tania
“ Eh lo dari tadi ngomong nya ngaco mulu, lo itu kenapa sih lagi gila ya lo, sok sok an pake bentak bentak gue segala udah cepet lepasin gue, gue mau pulang “ kata Tania
“ Apa lo masih bilang gue gila? “ tanya Radit pada Tania
“ Iya kenapa lo kan emang cowok gila “ jawab Tania
“ Iya gw emang gila dan gue gila itu semua gara gara lo, lo yang udah bikin gue gila “ kata Radit
“ Loh lo kok malah nyalahin gue sih emang gue ngapain lo sampe bikin lo gila kayak gini? “ tanya Tania dengan suara keras
“ Diem lo dasar cewek gak tau diri asal lo tau ya cuma gue yang bisa ngeluarin lo dari sini dan lo malah berani bilang gue gila dasar cewek ga tau berterimakasih “ bentak Radit
“ Buat apa gue berterimakasih sama cowok kayak lo, emang lo ngelakuin apa buat gue sampe gue harus berterimakasih sama lo, dan inget ya gue bakal laporin lo ke polisi “ kata Tania
“ Apa lo mau ngelaporin gue ke polisi apa kurang jelas penjelasan gue sama lo tadi atau jangan jangan lo emang udah tuli ya jadi lo ga bisa denger gue dari tadi ngomong apa sama lo, lo harusnya berterimakasih sama gue bukannya ngelaporin gue ke polisi soalnya gue belum apa apain lo dan kalau lo mau tau gue bisa ngelakuin lebih dari ini ke lo, lo mau? “ tanya Radit
Tania hanya tertunduk diam dan tak menjawab pertanyaan Radit...
“ Tapi kalau lo mau ngelaporin gue ke polisi sekarang juga gue gak masalah, cepet nih laporin sekarang! “ kata Radit sambil melemparkan ponsel nya pada Tania
Ponsel itu mengenai bahu kiri Tania, dan karena tangan Tania terikat jadi dia tidak bisa menangkap ponsel milik Radit dan akhirnya ponsel tersebut jatuh ke lantai. Radit tak mempermasalahkan ponsel miliknya yang terjatuh karena dia bisa membeli ponsel baru jika ponsel yang terjatuh tadi rusak.  Sekarang Radit hanya fokus pada seorang gadis didepan matanya yang telah membuatnya marah sampai dia ingin membunuh gadis tersebut. Dan gadis itu dari tadi hanya diam dan tak menjawab apa yang dari tadi dia tanyakan pada gadis tersebut.
*Tania prov*
Ngomong apaan sih cowok ini dia bilang dia belum ngapa ngapain gue emang sebenernya dia mau apain gue sih ...
“ Eh lo cowok gila, sebenarnya lo mau apain gue sih? “ tanya Tania
“ Gue pengen lo.....
.
.
.
.
.
*Bersambung*



Penasarankan Radit sebenernya mau bilang apa sama Tania dan Radit pengen Tania apa tunggu chapter berikutnya ya. Makasih yang udah mau baca jangan lupa votmen see you next week.

Love story from PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang