Part sebelumnya
“Eh lo cowok gila, sebenarnya lo mau apain gue sih? “ tanya Tania
“Gue pengen lo.....
Happy reading
Di dalam rumah tua kosong berisikan dua makhluk didalamnya ya makhluk itu adalah Tania dan Radit mereka kini saling adu mulut hingga suasana kini makin tegang.
"Apa hah lo mau apain gue kenapa diem lo?"
"Gue pengen habisi lo!!!" Tania pun hanya tertawa pelan.
"Hahaha lo ngehabisi gue hahaha lo pikir gue bakal takut sama ancaman lo itu cihh" balas Tania sambil meludah ke samping.
Radit yang melihat Tania begitupun hanya bisa tersenyum miring ia sangat sangat ingin menghabisi Tania saat ini juga.
"Apa lo senyum-senyum, emang ya lo itu udah nggak waras hahaha" ledek Tania kali ini membuat Radit geram padanya.
Radit pun pergi meninggalkan Tania ia menuju gudang yang ada di dalam rumah ini.
Terlihat suasana yang sangat mencekam di rumah ini, tua, kotor, berdebu, belum lagi banyak sarang laba-laba yang ada disana kemari.
Disisi lain Tania berusaha melepas ikatan tali dari tangan dan kakinya itu tapi ia sangat kesusahan buat ngelepas semua itu.
"Handphone iya handphone gue" Tania pun memikirkan cara agar dia menghubungi polisi saja namun ia kembali sedih saat handphone nya ada di dalam tas mininya itu dan tasnya itu berada di atas meja di depannya sangat jauh dan susah untuk digapai saat ini hingga ia berjalan dengan posisi jongkok untuk mengambil tasnya itu tapi sayang usahanya nihil kini Radit telah kembali.
Brakkkk...
Suara pintu terbuka dengan keras. Radit pun kini melihat Tania yang kaget melihatnya datang dan kini ia makin geram dengan Tania ingin segera menghabisi cewe itu.
Radit mendekati Tania dan mengelus pucuk kepala Tania
"Lo mau ngapain? Oh lo mau nelpon papa mamah lo ya uhh kasihan lo mau bebas?"
Tania yang mendengar itupun hanya bisa memasang muka kesal pada Radit dan ingin sekali ia menampar anak itu tapi bagaimana mungkin bisa tanganya kini sedang terikat. Mana ikatannya sangat kencang pasti tangannya kini sangat merah.
Tania pun akhirnya mengalah tapi ini bukan semata-mata dari hatinya ia berusaha berbohong untuk mengalah saat ini apalagi berhadapan dengan cowo gila di depannya ini.
"Mau lo itu apa sih? Kalau gue punya salah sama lo ya udah gue minta maaf" ucapnya kini menghela nafas lebar.
"Lo habis kena angin mana? Gue nggak salah dengar kan? Coba ulangi gue nggak dengar lo ngomong apa" ucapnya kini membuat Tania makin kesel ingin mengacak-ngacal muka cowo di depannya ini.
"GUE MINTA MAAF KALAU ADA SALAH SAMA LO!!!" ucapnya kini dibuat nyaring dan sangat jelas membuat Radit muak.
"Gue nggak bisa terima maaf dari lo, lo harus tanggung jawab atas semua perlakuan lo sama gue selama ini, lo harus tanggung jawab Tania!!" ucap Radit.
"Lo itu kenapa sih hidup itu nggak usah dibawa ribet kan gue udah minta maaf kok lo egois sih, lo itu mau apa sih? Suka ya cari masalah sama orang kalau kayak gini cara lo sepertinya bukan gue aja yang nggap lo gila tapi orang di luar sana pun juga beranggapan sama dengan gue" ucapnya kini penuh emosi.
Bukkk
Radit memukul meja ia sangat benci bahwa ada orang yang mengatakan dirinya gila.
"Lo kenapa nggak terima, ya lo yang salah sendiri" ucap Tania sepertinya tak ingin mau kalah dengan Radit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love story from Psikopat
Misterio / SuspensoDulu aku adalah anak yang disenangi semua orang, tapi semua itu menghilang seketika.