Chapter 13

2.4K 71 24
                                    

 Alvin menghabiskan waktunya sedari tadi dengan hanya duduk diam di sofa menatap ke lantai dansa seraya meminum minuman favoritnya yang saat ini sudah ada di hadapannya.

Di kanan kirinya seperti biasa selalu ada wanita-wanita yang menempel padanya dan membelai-belai tubuhnya. Tapi dia saat ini sedang tidak berselera. Setelah sahabatnya – Mario menemukan wanita yang saat ini mungkin sedang di kurung di kamarnya, dia selalu sendirian datang ke Club. Saat ini dia sedang ada di Melody's Club. Tempat yang biasa ia datangi bersama Mario. Tetapi dia hanya sendirian. Like Usually.

"Kalian pergi. Gue lagi gak mood buat menyentuh tubuh kalian."

"Ini bukan Alvin biasanya."

Alvin menatap ke sebelah kirinya dan tersenyum terpaksa. "Pinter. Jadi sekarang mending kalian enyah dari hadapan gue."

"Kita main satu kali aja yuk."

"Gue lagi gak mood. Loe denger gak ?" Bentak Alvin keras-keras. Dia sebenarnya benci berada di tempat seperti ini. Apalagi dengan manusia di dalamnya yang benar-benar membuatnya muak.

Alvin menghela nafasnya pelan setelah kedua wanita yang tadi mengelilinginya pergi dari hadapannya. Dia kemudian mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya karena merasa pusing akibat wine yang diminumnya dan lampu kerlap-kerlip yang membuatnya bertambah pusing.

Alvin memicingkan matanya saat melihat seorang wanita yang sepertinya dikenalnya sedang duduk di depan meja bartender dengan seorang laki-laki di sebelahnya yang mencoba untuk menyentuhnya. Dengan langkah gontai Alvin mendekat, dia berusaha mengenali perempuan itu.

"Loe menjauh dari gue Brengsek." Bentak wanita itu seraya menjauhkan tubuhnya yang mencoba di sentuh oleh laki-laki di hadapannya.

"Jangan sok alim gitu cantik. Gue tahu loe kesini karena ingin mencari pelampiasan kan. Gue amat sangat bersedia untuk menjadi pelampiasan loe."

"Lepas."

BUK

Alvin dengan refleks memukul wajah lelaki yang masih menggoda wanita di hadapannya ini. Alvin menatap wajah wanita itu dan sepertinya dia memang mengenalnya. Tapi Alvin masih tidak mengingat dia siapa. Itu urusan nanti, sekarang dia masih harus menyelesaikan urusannya dengan laki-laki sialan ini.

Alvin berusaha mengumpulkan nyawanya kemudian kembali menerjang laki-laki sialan di hadapannya dengan membabi buta hingga seluruh orang yang ada di club tersebut berkumpul di sekelilingnya.

"Loe kalau denger cewek ngomong lepas ya dilepasin. Jangan jadi pengecut loe."

Alvin kembali memukul dengan kekuatan penuh hingga datang penjaga yang langsung melerai keduanya. Alvin melepas paksa kemudian membalikan tubuhnya dan melihat wanita yang sudah ia bela tergeletak tidak berdaya di atas meja. Dia menghela nafasnya pelan kemudian mencoba menggendong wanita itu dan keluar dari club itu.

"Gue inget sekarang. Dia Zahra. Mantan pacar Mario."

**********

Alyssa dengan sabar menuruti perintah Mario untuk memakaikan kemejanya dan memasang dasi pria itu. Sedangkan Mario hanya menyeringai melihat keinginannya dipenuhi.

"Kita seperti suami istri jika seperti ini ya sayang."

Alyssa dengan kesal mencubit pinggang pria itu membuat Mario meringis kesakitan. Dia membalasnya dengan mengecup seluruh wajah Alyssa secara bergantian.

"Aku udah pake make up Mario. Kamu merusaknya."

"Gak usah pake lagi cantik. Wajah kamu tanpa make up juga cantik kok."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE IN DANGER (RIFY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang