Chapter 7

1.3K 30 0
                                    

Kekuatan Cinta memang mampu mengalahkan segalanya.

Tapi, kejujuran cinta, jauh lebih bisa mengalahkan segalanya.

***********

Alyssa duduk diam di depan sebuah komputer dengan raut wajah tidak terbaca. Dia sedang mengerjakan tugasnya yang diberikan oleh pemimpin di perusahaannya yang baru – atau lebih tepatnya yang dulu karena Alyssa pernah bekerja di sini sebelumnya.

Siapa lagi kalau bukan Gabriel – pemimpin perusahaan Damanik yang merupakan saingan terberat perusahaan Mario.

Alyssa menundukkan wajahnya sebentar kemudian mengangkatnya lagi seraya mengambil nafas sebanyak mungkin. Membicarakan Mario membuatnya merasa sedih entah mengapa. Hatinya tidak bisa menerima kalau dia berjauhan dengan Mario. Padahal mereka tidak mempunyai hubungan yang jelas sekarang ini.

Hampir 2 minggu dia tidak bertemu dengan Mario. Sebentar lagi, setelah semuanya beres, dia akan kembali kesana. Dia merindukan laki – laki itu. Sangat. Tapi dia berusaha keras untuk tetap bisa berjauhan dengan Mario. Dia memang sengaja mematikan seluruh alat komunikasinya dan menghindari tempat tinggalnya.

Selama ini, Alyssa tinggal di rumah sahabatnya – Shilla. Dia hanya tidak ingin karena Mario pekerjaannya menjadi terganggu. Dan untungnya, setiap laki – laki itu ingin menemuinnya di kantor ini, akan ada satpam yang sudah menyuruhnya keluar. Kalian tahu sendiri, perusahaan Gabriel dan Mario itu bersaing. Tidak mungkin pekerjanya mengijinkan pemimpin perusahaan itu masuk ke perusahaan lainnya tanpa membuat ijin terlebih dahulu, that's impossible.

"Lys, malah ngelamun. Tuh dicariin Pak Gabriel."

"Gue ??" Tanya Alyssa dengan bingung.

"Ngapain nyariin loe, ya proposalnya lah, masa elonya."

Alyssa hanya memperlihatnya gigi giginya yang putih melihat teman satu kantornya yang bernama Laura kesal. Dia hanya mengangguk anggukan kepalanya membuat Laura mendengus kemudian pergi setelah menepuk pelan bahu Alyssa.

"Fighting." Ucapnya pada diri sendiri. "Pokoknya gue harus bisa dapetan berkas itu setelah itu gue selesai dan bisa ketemu sama Mario lagi."

Alyssa tersenyum mengingat Mario kemudian melangkahkan kakinya setelah laporannya sudah siap di tangannya. Alyssa mengetuk ruangan besar itu kemudian setelah terdengar suara yang menyuruhnya masuk, dia membuka pintunya.

Terlihatlah Gabriel yang sedang serius dengan pekerjaannya. Alyssa mendekat seraya tersenyum kemudian membungkukan tubuhnya sebagai salam hormat dan langsung dibalas oleh Gabriel dengan senyuman manis laki – laki itu.

"Ini pak laporannya."

"Bagus Alyssa. Saya suka dengan pekerjaan kamu yang sangat cepat melaksanakan perintah dengan hasil yang sangat luar biasa. Silahkan kamu duduk dulu, ada yang ingin saya bicarakan Alyssa."

Alyssa menuruti perintah Gabriel. Dia mengedarkan pandangannya seraya duduk tepat di depan Gabriel yang sekarang sedang sibuk dengan laporan yang baru saja ia buat. Kemudian tatapan Alyssa beralih ke sebuah lemari kecil yang terletak di sudut ruangan. Sepertinya pemikirannya yang sekarang ini benar. Dia harus bisa membuktikannya sendiri nanti.

"Alyssa, ada sesuatu hal yang harus saya bicarakan sama kamu. Hal ini menyangkut kemajuan perusahaan kita."

"Maksud Bapak ??"

"Begini, saya berencana untuk merebut perusahaan milik Mario. Pastinya kamu sudah tahu kan ?? Jika kita bisa merebut perusahaan itu, perusahaan kita akan menjadi besar Lys. Saya mempercayakan kamu karena saya yakin kamu mampu membantu saya merebut perusahaan Mario."

LOVE IN DANGER (RIFY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang