Ketika Ikhlas Hanya Sebuah Lisan

4.9K 280 12
                                    

           


"Rupanya aku turut membohongi hati dan jiwaku.

Ketika dengan bangganya aku mengatakan aku ikhlas...

Hatiku meronta menahan tangis karena ikhlasku dipertanyakan"

-Syauqillah&Syadzahra-

***

Dua malam telah berlalu menghilang dari pandangan yang beberapa hari ini sayu dan kosong mengisyaratkan akan kesedihan dan kehampaan yang dirasakan gadis itu. Padahal biasanya cahaya mata itu, cahaya yang mampu menghipnotis seluruh pasang nata yang menatapnya sengaja atau hanya sekedar bertemu tetap. Cahaya mata yang seperti rembulan kala Purnama, cahaya yang perlahan menyemburat merambat ke hati dan pikiran. Serta menyisir seluruh pikiran yang sedang memikirkan siapa gadis yang beberapa detik yang lalu ia tatap.

Cahaya mata yang binar, bening, dan jernih kini pupus dari mata seorang gadis yang tengah memeluk buku hariannya bersama malam yang semakin mencekam bagai kegelapan yang amat pekat, menakutkan.

Satu-satu perlahan air mata luruh tanpa diminta, ia sendiri tidak merasa sedih saat ini, ia merasa lelah, sangat lelah.

Syauqillah Syadzahra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang