Terpeluk Kenangan

6.3K 351 0
                                    

           

Terpeluk Kenangan

"Gerbang Mistaqon Gholizha telah terbuka lebar.  Nada-nada Cinta di hadapan Allah terucap dengan lantang.

Ukiran nama yang sementara menetap di hati kini hampir sepenuhnya,  telah membuktikan betapa berharganya engkau bagi diri ini"

-Syauqillah Syadzahra-

***

Semilir angin yang menerpa bertepatan dengan Ustadzah Maryam menutup tausiyahnya sore ini di Masjid Kampus. Berpuluh-puluh wajah yang ada disana menampilkan ekspresi yang berbeda. Usai shalat ashar, Syadza bergegas beranjak pergi tanpa harus melipat mukenah karena pakaian yang ia pakai sudah memenuhi syarat untuk langsung melaksanakan shalat.

''Dek, mau langsung pulang?'' tanya Nayla

''Engga kak, aku mau ke toko buku dulu'' balasnya sambil mengenakan kaus kaki.

Nayla mengangguk.

''Ya sudah kita pulang dulu ya, kamu hati-hati'' Nayla melambaikan tangan dan mengucap salam sebelum mengegas motornya meninggalkan halaman masjid yang kian sepi seiring dengan tergelincirnya matahari hingga ke ufuk barat. Syadza terpaku ditempatnya. Bukannya ia bergegas pergi karena hari semakin sore, dia justru duduk menekuk lutut di teras masjid. Gadis itu terdiam, ia duduk termenung sambil menatap pucuk-pucuk pohon yang berdiri kokoh meski digoyang oleh angin. Otaknya memutar kejadian beberapa hari yang lalu, dihitung semenjak malam terakhir ia berbicara pendek dengan lelaki itu dengan jarak yang dekat.

Tanpa sadar air matanya menetes, Gadis itu menangis lagi hari ini, ia bukan menyesali sikap syauqi padanya. Tapi ia menangis karena menyesali mengapa hatinya begitu rapuh, imannya begitu keropos, hingga dalam sekali terjang, hatinya sudah porak-porandak. Setiap shalat ia teringat, mau berdzikir saja teringat Syauqi. Masih teringat teguran Ustadzah Maryam karena hafalannya sangat buruk hari ini. Padahal saat biasa setoran gadis itu bisa mengampuh sepuluh ayat setiap harinya. Ia ingat dalam beberapa hari ini mereka saling membuang muka saat bertemu, lelaki itu bahkan tak pernah menatapnya. Mereka saling menepati janji untuk berpura-pura tak saling mengenal. Tapi bukankah mereka memang tak pernah mengenal sebelumnya, semejak dulu ia hanya orang asing bagi Syauqi yang tidak tau apapun tentang Syauqi, dan Syauqi adalah orang asing baginya. Orang asing yang beruntung karena berhasil mencuri perhatiannya. Dalam sekali pandang.

Flashback on

Assalamualaikum temen-temen, shalihah, kaka, ade, semua sebutan untuk pembaca syauqillah Syadzahra ini.

Saya selaku author mohon maaf sekali karena SS sudah saya hapus dan saya pindahkan ke "DREAME"

"Kak? Terus gimana dong kalo mau baca"
Nah gampang banget temen-temen, cukup dengan INSTAL APLIKAS DREAME atau BUKA DI GOOGLE dan sebagainya di ponsel temen-temen.
1. Bagi yang mau baca via aplikasi DREAME bisa langsung CARI SYAUQILLAH SYADZAHRA di pencarian dan pasti langsung ketemu💚, nah temen-temen bisa langsung baca.

2. Bagi yang tidak mau baca via aplikasi, bisa banget baca via google, chrome, safari dsb di ponsel temen-temen. Caranya dengan ketik "www.dreame.com" dan langsung deh cari SYAUQILLAH SYADZAHRA.

Gampang banget kan💚
Jangan lupa juga untuk follow akun saya di instagram, dreame , wattpad yaa💚 terimakasih.
Tapi jangan khawatir karena cerita saya yang lainnya masih tersedia di wattpad ini💚

Wassalamualaikum

Syauqillah Syadzahra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang