satu bulan ya baru update, hiks Babang Aro jadi terlupakan 😭
Enjoy 💕
Entahlah ada apa dengan Aro saat ini, pokoknya setelah pulang dari rumah bunda dia mengajak Lia pergi kerumah sakit . Padahal kalau dipikir pikir Aro terlalu berlebihan menanggapi omongan ibu ibu kemarin. Biar saja mereka mau bilang apa toh mereka tidak tau yang sebenarnya.
Ya, memang mereka berdua pun belum tau kebenaranya. Maksudnya Lia dan Aro pun tidak tau kenapa mereka belum mempunyai keturunan, yang ia yakini saat ini adalah Allah mang belum memberikan nya momongan mungkin karena kedua nya belun pantas menjadi orang tua.
Lia pun tidak masalah kalau dia belum punya momongan, usia pernikahan mereka pun masih dibilang baru. Mereka menikah baru 1 tahun kan? Lalu apa masalah nya kalau mereka belum di kasih momongan? Dan kedua orang tua Aro pun tidak pernah menuntut punya momongan dari mereka .
Tapi yang menjadi masalah disini adalah Aro, sikap Aro makin hari makin aneh dia lebih banyak diam dan menyendiri, biasa nya kalau Aro sedang ada di rumah dia pasti akan mengganggu Lia, kapan pun dan dimana pun.
"Lia , hey "
Lia mengerjap, ah rupanya mereka sudah sampai di rumah sakit
"Kenapa melamun? " tanya Aro lagi
Lia menggeleng kemudian membuka sabuk pengaman nya
"ngga apa apa, hehe "Setelah mendengus kesal Aro langsung turun dari mobil nya begitupun dengan Lia, kemudian mereka mendaftarkan dirinya ke bagian pendaftaran untuk di periksa. Setelah menunggu sekitar 30 menit akhinya kali ini bagian mereka juga yang akan di periksa
"Nonya Abigail? " tanya dokter
"Ah iya dok benar, cukup panggil saya Lia " kata Lia, dokter itu mengangguk dan tersenyum kemudian menatap Aro seakan menanyakan Nama nya
"Ini suami saya dok, Aro "
"Oh oke, pa Aro dan ibu Lia apakah ada keluhan? " tanya dokter
Kali ini Aro yang menjawab pertanyaan sang dokter tadi"Tidak ada keluhan sih dok, kami hanya ingin memeriksakan kesehatan diri kami saja eumm jadi kami sudah menikah satu tahun namun belum mempunyai keturunan " jelas nya, dokter menangguk angguk kan kepala nya mengerti sedangkan Lia terus menatap aro dan dokter secara bergantian
"Menurut saya kalo baru satu tahun mungkin masih wajar pak, tapi tidak masalah mari kita coba periksa terlebih dahulu "
Aro bisa mengerti namun tetap saja, semua saudara kembar nya sudah memiliki anak hanya Aro yang belum. Althaf saja kemarin memberitahukan kalau istri nya sedang hamil.
Bukan, sebenarnya bukan karena Aro merasa kalah atau gengsi tapi dia takut kalau terjadi apa apa pada dirinya, bagaimanapun Aro ingin mempunyai keturunan yang akan menemani nya dikala Tua nanti
Setelah menjalani pemeriksaan dokter menyarankan kepada mereka untuk pulang terlebih dahulu karena hasil test baru bisa di ambil besok pagi ,kedua nya menurut untuk pulang lagian kalau mereka tetap keukeuh ingin tetap disana semua nya akan sia sia karena hasil test akan keluar besok
"Kalau aku ada masalah. Apa kamu akan menceraikan ku? " tanya lia gugup
Entahlah lia tidak tau apakah dirinya sudah mencintai Aro apa belum yang jelas ia sudah nyaman dengan Aro , dia menyayangi Aro lebih dari menyayangi dirinya sendiri. Walaupun Lia sering kali berbuat semena mena jauh di dalam lubuk hati bya ia sangat perhatian kepada suami nya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] Jodoh Untuk Aro #Cakra Series3
Historia Corta[17+] [cakra series 4] =Alvaro fernandes park = Start : 8 Maret 2018