[enam belas]

637 82 27
                                    

Enjoy 💕

Aro tidak tau kalau kakaknya dan Naya sedekat ini, dia kira hanya bunda yang mau berteman dan berbicara  dengan Naya tapi ternyata dugaannya salah bahkan Ale menitipkan Yura pada Naya, apa mereka mempunyai hubungan lebih? Tapi yang Aro tau Ale masih mencintai wanita itu dan mungkin akan selamanya begitu

Saat Aro menutup pintu rumah sedikit keras barulah kedua manusia yang sedang asik berbincang itu menoleh dan berpindah fokus pada dirinya, Naya berdiri dan menyalami Aro sedangkan mata Aro masih fokus pada Ale yang masih duduk di sofa bersama Yura yang duduk di lantai sambil menggambar

"Sejak kapan rumahku menjadi penitipan Anak?" kata Aro datar

"Sejak kapan lo dan gue - berbicara seformal ini? Dan astaga gue ga habis fikir sama lo Ro, ini keponakan lo sendiri" sahut Ale , Aro entah kenapa tidak bisa menerima ini Naya dan Ale adalah manusia dewasa yang mempunyai hasrat dan Nafsu walaupun keduanya dihalangi dengan hubungan adik ipar dan kakak ipar tapi tetap saja Aro tidak suka. Karna setan tidak akan memandang hubungan pada keduanya untuk menggoda dan menghasut umat manusia. Apalagi status Ale yang lajang dan Naya yang sering di tinggal oleh Aro siapa tau mereka mempunyai niat untuk macam macam

Sial , sejak kapan gue curiga sama kembaran sendiri?

"Lo tau Naya udah punya suami" Aro hanya menyahut pendek, membuka dua kancing kemeja teratasnya dan menggulung lengan kemejanya sampai siku.  Sebenarnya dia sudah pulang tiga hari yang lalu dari dinas nya tapi dia pulang ke rumah Lia terlebih dahulu, bagaimanapun Lia adalah wanita yang ada dihati Aro satu satunya walaupun kini bukan Lia satu satunya di kehidupan Aro

"Tapi gue gatau kalo dia udah dapat Nafkah lahir dan batin dari lo" Aro mengernyit tidak suka, apa yang sudah di ceritakan oleh Naya pada Ale tentang kehidupan rumah tangga mereka

Ale yang tau apa yang ada difikiran Aro langsung menambahi agar adiknya itu tidak salah faham
"Gue tau kali walaupun Naya ga cerita.  Dari tingkah lo yang ga cium kening dia pas lo pulang tadi aja udah kelihatan, beda banget kalo lo sama Lia"

"Kok Lo jadi bawa bawa Lia?"

"Loh, gue kan cuma sekedar ingetin lo kalo punya dua istri tuh ga gampang"

"Gue kadang suka heran sama lo,  lo tau dari mana sih kehidupan rumah tangga sedangkan lo sendiri punya Yura tanpa adanya pernikahan" jawaban Aro membuat Ale menaikan satu alisnya tak suka, dia tidak tau kalau Aro bisa sekurang ajar ini padanya

Naya yang sudah melihat kalau sebentar lagi akan adanya peperangan langsung menengahi dan angkat bicara " Mas Ale katanya mau nganterin Yura ke klinik dulu, bentar lagi takut keburu magrib loh"

Ale yang tidak mau menambahkan masalah antara dirinya dan Aro langsung berdiri dari duduknya dan menggendong Yura
"Sayang Ayo pulang dulu besok bisa main lagi sama onty nya ya, kita ke klinik dulu. Dedek kayanya pilek nih"

Yura yang ada di gendongan Ale mengangguk karena memang sedari tadi ingusnya selalu keluar masuk dari hidungnya,dan dia tidak suka.

"Nay , aku pamit ya" Ale kemudian berlalu dan sengaja mengabaikan Aro, bukan untuk membuatnya cemburu tapi agar Aro sadar kalau apa yang ia tuduhkan pada Ale tidak benar apalagi tadi kata katanya sempat menyakiti hati Ale

●0●

Setelah menyiapkan makan malam barulah Naya bertemu dengan Aro lagi karena sejak kepulangan Ale, Aro mengurung dirinya di ruang kerja.  Naya tidak mau berfikiran kalau Aro cemburu pada Ale tapi tetap saja fimiran itu terus menghantuinya.  Apakah Aro sudah membuka hatinya ataulan Aro hanya merasa tersaingi saja ketika Ale dekat dekat dengan Naya

Padahal Naya sudah menganggap Ale sebagai kakaknya sendiri dan Ale pun sejauh ini tidak pernah macam macam ataupun bersikap seperti orang yang suka kepadanya Naya.  Jelas jelas Ale memangdang Naya sebagai adik sendiri tapi entah kenapa Aro bisa sampai semarah itu

"Aku tidak suka kau berhubungan dengan Ale" kata Aro selepas makan malam

"Dia hanya menitipkan Yura"

"Kamu bisa menolaknya, Naya" Naya mengernyit bingung

"Dia keponakanmu,  lagian aku merasa kesepian di rumah ini jadi apa salahnya aku mengasuh Yura selagi Ale bekerja"

"Ale orang kaya,  dia bisa menyewa pengasuh untuk Yura dengan bayaran yang setara dengan UMR karawang"
Jawaban Aro membuat Naya tidak mengerti dan tidak habis fikir,  setidak boleh itukah dia dekat dengan Ale?

"Apa masalah mu Aro?  Aku dan Ale tidak berbuat macam macam dan aku sudah menganggapnya sebagai kakaku sendiri.  Dia orang baik"

"Itu yang aku tidak suka. Dia memang baik tapi dia playboy.  Kau tau, karena ulah brengseknya lah Yura hadir di dunia ini.  Aku tidak tau berapa banyak wanita yang sudah ia tiduri"

"Aku bisa jaga diri"

"Kenapa kau keras kepala sekali"

"Maafkan aku,  lain kali aku tidak akan dekat dengan laki laki manapun kecuali kau" kata Naya berusaha menyudahi perdebatan tidak penting ini. Biarlah dia bicara pada Ale agar tidak menitipkan Yura padanya lagi mulai besok

"Aku hanya tidak suka istriku dekat dengan laki laki lain" kali ini suara Aro melembut.  Hampir saja membuat Naya jatuh hati tapi dengan sedikit akal sehat yang masih ada Naya mengingatkan agar dia tidak jatuh Cinta pada suaminya ini.  Dia mungkin istri Aro tapi bukan Perempuan yang Aro cintai.  Mungkin saja Aro akan menceraikan nya beberapa tahun kemudian dan jika hal itu terjadi Naya tidak usah khawatir dengan perasaanya.  Karena memang sejak awal dia tidak punya perasaan apapun dengan suaminya ini

"Baik"

"Nurut lebih baik, Na" kata Aro, Naya mengangguk

"Iya"

Kemudian Aro mendekati Naya dan mencium kening istrinya itu
"Aku lupa tidak mencium mu tadi karena shock ada Aro dan Yura disini"

"Tidak apa apa"

"Baiklah,  aku akan ke kamar"

"Aku ingin bicara" Aro yang sudah hampir melangkah kini ia urungkan dan berbalik pada Naya, entah apa yang akan di bicarakan Naya padanya tapi Aro bisa melihat kesungguhan Naya dan sepertinya ini penting 

"Bicaralah"

"Aku ingin punya anak"saat Aro akan membantah Naya menambahi

"ini tidak seperti yang mau fikirkan. Seperti apa yang dibilang Ale tadi kalau aku memang benar kesepian dan aku butuh teman . Kau hanya pulang satu minggu sebulan dan itupun hanya dua hari berada di rumah ini "

"Akan aku pikirkan" setelah mengatakan itu Aro langsung pergi ke kamarnya

Tbc

Karawang, 13 November 2018

[3] Jodoh Untuk Aro #Cakra Series3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang