Happy Reading! Dah, direvisi supaya enak dibaca ya!
***
Gadis itu bersembunyi di balik pohon seraya mencoba mengatur napasnya yang memburu.
Sreek Sreek!!
Suara dedaunan dan ranting berdesir dari arah belakang punggungnya. Matanya melirik tanpa menoleh. Merasakan pergerakan musuh yang semakin mendekat, dan tiba-tiba saja melontarkan sebuah pukulan yang hampir mengenai wajahnya. Sangat disayangkan pukulan itu hanya menciptakan kekosongan, karena dengan gesit gadis itu menghindar, membuat musuhnya marah dan kembali menyerangnya, tapi ia langsung mengambil posisi strategis dan membalasnya dengan pukulan yang ternyata juga berhasil dihindari musuhnya.
Musuhnya menyeringai. Netra itu yang mulanya berwarna hitam berubah seketika menjadi biru laut. Disusul oleh suara retakan tulang dan raungan menggelegar yang dapat membuat indra pendengaran kehilangan fungsinya
Gadis bersurai panjang itu ikut menyeringai. "Kau tak akan menang melawanku walau dengan wujud serigalamu, Mark!" ejeknya.
Dengan kesal, serigala itu mengejar dan melayangkan cakarannya ke arah gadis tersebut. Secepat kilat gadis itu menghindar, secepat itu pula ia berputar di udara sambil mengayunkan kakinya menendang wajah serigala itu sampai terbanting.
Namun hanya dalam waktu sekian detik, serigala itu bangkit kembali, kemudian dengan kecepatannya yang sangat tidak normal, ia berhasil menerkam, menekan gadis tersebut dengan tubuh serigala besarnya.
"Zara ...! Mark ...!" Sebuah suara menghentikan pergerakan serigala tersebut yang sudah siap mengibaskan cakarnya ke wajah gadis itu.
"Ibu!" Ia dengan cepat mendorong tubuh serigala besar berbulu silver itu menjauh, lalu bangkit. Serigala itu kembali ke wujud manusianya dengan penampilannya yang terlihat berantakan.
"Ah ... Ibu benar-benar menganggu," ucap Mark, pria serigala itu sambil menghela napas kesal.
Zara memukul lengan pria itu pelan, "Jaga ucapanmu!"
Mark hanya mendengkus kesal.
Seorang wanita tua terlihat keluar dari balik semak-semak ditemani beberapa pengawalnya. Seorang Luna bersama para warrior wanitanya.
"Sungguh, kalian berdua membuatku lelah!" Luna Lucia mengelap keringat yang mengucur deras di dahinya.
"Zara, Alpha ingin menemuimu. Kau harus pulang sekarang!" lanjutnya membuat Zara mengerutkan dahi.
"Aku? Ada apa memangnya?" tanyanya penasaran.
"Sudahlah, jangan banyak bertanya. Sekarang pulang dan temui ayahmu itu, dan Mark, kau juga pulang sekarang. Catrina menunggumu di rumah," ujar Luna Lucia lalu melangkah pergi.
Zara melirik Mark di sampingnya, "Battle-nya kita lanjutkan besok!"
Ia kemudian tersenyum jail sambil memukul bokong pria tersebut, "Berlatihlah lebih keras agar kau bisa mengalahkanku!" Zara tertawa mengejek lalu melangkah pergi menyusul ibunya.
Mark terdengar menggeram kesal, "Jika Ibu tidak datang, kau pasti sudah kalah!" teriaknya tak dihiraukan kakaknya tersebut.
Mark, pria itu adik Zara. Dia punya ambisi besar untuk mengalahkan kakaknya tersebut dalam pertarungan, tapi hal itu tidak pernah terjadi, dan hal itu membuatnya cukup kesal.
Ya, Zara terlahir dari sebuah keluarga yang notabenenya bukanlah manusia biasa. Mereka adalah seorang werewolf. Zara anak kedua dari seorang Brandon Alexander, Alpha terkuat pemimpin Golden pack dan seorang Luna cantik, Lucia Maya Alexander. Kakaknya bernama Briyan dan adiknya Mark.
Mereka keluarga yang cukup terkenal di El Villa Merida. Tempat keluarga itu tinggal. Selain karena ayahnya adalah pemimpin pack terbesar, keluarganya juga terkenal karena kemampuan bertarung yang di atas rata-rata di antara kaum werewolf lainnya dan hal itu pula yang membuat keluarga itu cukup disegani seluruh mahluk di El Villa Merida. Keluarga Alexander punya julukan yang dikenal oleh orang-orang, 'The Royal Killer'.
Bahkan Zara memiliki julukannya sendiri, 'The Girl from Hell'. Alasannya, karena dirinya memiliki kemampuan bertarung seperti Ayah dan kakaknya. Mereka dapat membunuh dengan cepat dan kejam bahkan tanpa berubah wujud menjadi serigala.
Mengenai serigala, Zara punya 'Lucy' sebagai sisi wolfnya. Lucy adalah sosok serigala betina besar, berbulu cokelat dengan iris mata berwarna gold. Ia dan Zara memiliki kepribadian yang berbeda, tetapi keduanya sama-sama menakutkan.
Tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai di mansion Golden pack. Zara melangkah santai menuju ruang kerja Alpha Brandon sambil berpikir, apa yang ingin pria tua itu bicarakan dengannya? Ia mengetuk pintu saat sampai di depan ruangan Alpha Brandon.
"Masuk!" Suara barinton khas ayahnya terdengar dari dalam.
Dengan hati-hati ia menekan gagang pintu untuk membuka. Zara langkahkan kaki perlahan, berjalan hingga tepat berdiri di depan meja kerja ayahnya.
"Ada apa memanggilku?" tanya Zara tanpa basa-basi.
Alpha Brandon menutup buku yang berada di tangannya lalu melepas kacamata bacanya. Ia menatap putrinya dengan tatapan serius.
"Bersiaplah, besok kau akan pergi ke dunia manusia!"
"What?"
***
TBC
Jangan lupa tinggalkan jejak ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Alpha Lee Taeyong (END) Revisi
FanfictionMisi yang menurut Zara tidak berguna itu membawanya pergi ke dunia manusia. Di mana di dunia itu dia bertemu dengan Taeyong. Pria yang membuat Misi itu ada. Calon Alpha Darkmoon pack selanjutnya yang harus Zara bawa pulang ke El Villa Merida. Akanka...