Percikan-Percikan CINTA!

6.3K 612 46
                                    

Sorry for Typo! Happy reading!

Author's POV

Sebuah benda tipis bergetar di bawah bantal, membuat Taeyong terbangun dari tidur nyenyak nya. Ia mengambil ponselnya yg terus bergetar dibawah bantal, lalu dengan cepat menonaktifkan alarm yg mengganggu tidurnya itu. Taeyong hendak menutup matanya kembali, tetapi aroma menenangkan yg tiba-tiba masuk ke dalam indra penciumanya, membuatnya beranjak dari tempat tidur. Sungguh, ia tak pernah mencium aroma menyegarkan dan semenenangkan ini.

Aroma itu seperti aroma bunga sakura bercampur dengan aroma hujan dan kayu manis. Sangat pekat yg Taeyong rasakan. Ia sangat penasaran dan mencoba mencari asal aroma yg memabukan itu. Taeyong mengerutkan dahi saat tiba-tiba aroma menenangkan tadi bercampur dengan aroma bubur kacang merah.

"Uh...sebenarnya ini aroma apa sih!" gerutunya lalu melangkah cepat menuju dapur.

Taeyong menghentikan langkahnya saat melihat seorang gadis sedang sibuk memasak sesuatu  membelakanginya. Entah mengapa hanya melihat punggung dan surai hitam  gadis itu membuat hatinya berdetak tak karuan.

"Bahkan hanya melihat dari belakang saja, gadis itu terlihat cantik." Pikirnya.

"Mate kita memang cantik!" suara asing mengejutkan Taeyong.

"Suara siapa itu?" gumamnya bingung dalam hati. Taeyong kembali fokus pada gadis didepanya dan tak peduli dengan suara aneh yg tertangkap oleh telinganya tadi.

Taeyong terus memandang takjub mahkluk ciptaan tuhan itu sambil tersenyum. Ia berpikir, pasti saat tuhan membentuk gadis itu sambil memikirkan wajah cantik Han Ga In.

Hingga tanpa sadar, gadis itu berbalik dan menoleh ke arah Taeyong, manik mata mereka bertemu sesaat membuat Taeyong merasakan desiran aneh yg mengalir bersama darahnya. Sesak tiba-tiba ia rasakan.

"Taeyong!"

********

Zara's POV

Mentari cerah terbit di ufuk timur. Di hari yg masih pagi ini aku sudah di sibuk kan dengan kegiatan masak memasak di dapur untuk membantu bibi Ariana menyiapkan sarapan pagi. Hari ini aku sengaja membuat bubur kacang merah untuk Taeyong yg sakit.

Taeyong! Uh...kenapa hatiku jadi cenat cenut hanya menyebutkan namanya. Astaga....! Aku pasti sudah gila!

Aku tak bisa berhenti memikirkan insiden tadi malam. Wah....memikirkannya saja membuatku panas!

TAEYONG MENCIUMKU!

Aku tak bisa melupakan kejadian memalukan sekaligus menyenangkan itu. Hehehe...!

Dia menciumku...! Tepat di bibirku....GOD! Demi dewi fortuna....bibir tipis nan seksinya itu melekat di bibirku.

Cup!

Aku masih belum bisa mempercayai hal itu. Sungguh, diluar dugaanku si kutukupret itu telah mencuri keperawanan bibir ku. First kiss..ku...! Dia mencurinya...! Aaaaaaa......! Akan ku catat nanti di buku catatan bersejarah keluarga Alexander.

Rasanya aku ingin menjambak rambut si kutukupret itu sambil memukulnya tapi ku urungkan niat itu saat dia berkata jika aku adalah  'MATENYA!'.

Aku tahu yg berkata seperti itu bukanlah diri Taeyong sepenuhnya. Melihat mata Taeyong yg berwarna merah tadi malam, bisa ku simpulkan jika wolf Taeyong yg memaksa mengambil alih tubuh Taeyong. Walau ia tidak bisa mengambil alih tubuh itu sepenuhnya. Sepertinya emosi Wolf Taeyong yg sudah mencapai puncaknya serta kekesalan dan kegundahan diri Taeyong sendiri berhasil menyatu menjadi satu perasaan, membuat Taeyong menjadi seperti tadi malam. Mengerikan dan menakutkan memang! Sepertinya wolf Taeyong sudah merasakan dari awal kedatangan ku, jika aku adalah mate mereka. Tapi karena segel itu belum terlepas, Taeyong yg merasa manusia normal tapi sebenarnya bukan manusia itu, belum bisa merasakan yg namanya ikatan mate. Dan bodoh nya, aku juga begitu! Bukan hanya aku, tapi Lucy juga wajib disalahkan atas hal ini. Uh...ya, sudahlah ya, yg penting hari ini aku sangat senang. Dudududu....! Akhirnya aku bertemu mate ku. Cinta sejatiku. Pasangan seumur hidupku...! Ah...senangnya hidupku...!

My Husband Alpha Lee Taeyong (END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang