"Kau siap?" tanyaku pada Taeyong yg sudah berada tepat di depan ku.
"Hm! Tentu saja aku sudah siap! Bersiaplah, kau akan kalah!" Taeyong tertawa meremehkan ku.
Yah, sesuai apa yg kami katakan tadi malam bahwa hari ini kami akan battle. Aku dan Taeyong berada di atas gedung kantor SM. Ent. Mengapa kami memilih tempat ini? Ya, karena disini sangat sepi dan tempatnya juga luas.
"Ok, aku rasa 30 menit cukup untuk pertarungan ini! Kau setuju!" seruku pada Taeyong.
"Setuju!" jawabnya mantap.
Aku tersenyum lalu segera memasang alarm waktu untuk pertarungan kami.
"Ok, kita mulai!"
Aku mengambil posisi begitu pula Taeyong.
"Hiya...!"
"Hiya...!"
Pertarungan pun dimulai. Aku melayangkan pukulan pertama ku, tetapi dengan cepat Taeyong menghindarinya. Tetapi tanpa dia sadari, pukulan tadi itu hanya pengecoh saja. Aku menendang tulang keringnya lalu melayangkan bogem mentahku ke arah perutnya.
"Aaa....!"
Taeyong jatuh tersungkur sambil meringis kesakitan memegangi perutnya.
"YA! Kau memukul ku sungguhan!" serunya tak terima.
"Tentu saja aku memukul mu sungguhan, kau kira aku main-main! Tak ada main-main disaat seperti ini! Berdiri cepat! Balas aku, jika kau tak menunjukan kemampuan mu, aku tak akan segan-segan membunuhmu dengan semua serangan ku, tak peduli jika kau itu kekasih ku! Mungkin kau bisa meminta bantuan pada Rexal untuk melawanku. Dia mungkin lebih hebat darimu soal berkelahi!" ujarku seraya tersenyum sinis.
Taeyong bangkit dari jatuhnya.
"Baiklah, jika itu yg kau mau! Aku juga tak aka segan-segan memukulmu! Rexal akan membantuku!"
"Good Boy!"
"Hiya!"
"Ya....!"
Aku tercengang saat Taeyong melayangkan tinjunya ke arah wajahku. Bukan karena aku takut tinju itu melukai wajahku, tetapi Taeyong yg tak melancarkan aksinya itu yg membuatku tercengang. Tinjunya berhenti tepat di depan wajahku. Aku mendesah kesal saat melihatnya yg gemetar sambil menutup mata.
"TAEYONG....!" seruku kesal.
"Aku takut melukai wajah cantikmu!" ucapnya pelan.
"Aissh...Aku tak peduli wajahku lecet, berdarah, atau bibirku sobek, hidungku patah yg penting aku ingin lihat seberapa kuat serangan mu padaku! Pukul aku, tendang aku! Lakukan apa saja untuk melawanku dan melindungi dirimu!" seru ku dengan nada tinggi.
"Aku tidak sanggup melukai seorang wanita!" seru Taeyong juga dengan nada tinggi.
"Benarkah? Kau tak sanggup melukai wanita? Yah, kau tak sanggup melukai fisik mereka tapi kau sangat sanggup melukai hati mereka, iya kan? Aku tahu itu! Aku tak akan bermain-main dengan mu, jika aku sudah mulai maka aku tak akan mudah berhenti. Aku tak peduli jika kau mati karena semua serangan ku!" ucapku serius lalu mulai menyerang Taeyong dengan segala serangan, pukulan tendangan, membuat Taeyong kewalahan. Dia hanya bisa menghindar dan sesekali berteriak kesal padaku.
Maafkan aku harus melakukannya, tapi ini semua demi dirimu. Aku takut saat nanti melihat mu pergi tak berdaya hanya karena pertarungan kecil, yg bahkan werewolf muda bisa mengatasinya. Pertarungan kecil maupun besar tak bisa di hindari saat kau berada di dunia kami. Lebih baik kau mati di tanganku dari pada mati di tangan para musuh mu dan di kenang sebagai Alpha terlemah sepajang sejarah, iya bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Alpha Lee Taeyong (END) Revisi
FanfictionMisi yang menurut Zara tidak berguna itu membawanya pergi ke dunia manusia. Di mana di dunia itu dia bertemu dengan Taeyong. Pria yang membuat Misi itu ada. Calon Alpha Darkmoon pack selanjutnya yang harus Zara bawa pulang ke El Villa Merida. Akanka...