"Hanna Anggarika Liana."Hanna langsung berdiri dari tempat ia duduk begitu dosen nya menyebut namanya. Hanna gugup.
Dosen itu terdiam sebentar sambil tetap mengamati sesuatu yang ada di laptop nya.
"Tugasmu," ucap dosen itu terpotong.
Hanna semakin deg-deg an. Jangan bilang tugas yang dikerjakan Hanna—Lukesh tepatnya— tidak dapat ia terima.
"Bagus, sangat bagus. Melebihi ekspetasi saya." ucap dosen itu sambil tersenyum lebar.
Hanna ikut tersenyum, beberapa siswa dikelasnya bertepuk tangan.
Hanna harus berterimakasih pada Lukesh. Bahkan sepertinya, ia harus menaktir Lukesh?
"Makasih banyak!" ucap Hanna yang sudah entah ke berapa kalinya pada Lukesh.
"Iya," jawab Lukesh sambil tersenyum simpul.
Hanna benar-benar menaktrir Lukesh di cafe depan kampus. Entah kebetulan atau bagaimana, tadi mereka bertemu dikoridor kampus Hanna.
"Serius, seneng banget deh. Gatau mesti bilang makasih berapa kali!" ucap Hanna girang. Hari ini sepertinya hari dimana pertama kalinya Hanna seceria ini.
Lukesh tertawa pelan, "Kenapa sesenang itu?"
Hanna meneguk minumannya, "Soalnya, kalau udah dibilang gitu udah pasti dilulusin matpel itu. Dosen yang itu susah banget dilewatin, banyak kating yang ngulang pelajaran dia." jelasnya.
Lukesh mengangguk tanda mengerti.
"Eh tapi,"
"Hm?"
"Lo kuliah ya?"
"Gak,"
"Kok lo bisa ngerjain tugas gue?"
Lukesh terdiam sebentar, tampak berfikir. Hanna menunggu jawaban.
"Kebetulan ngerti tentang itu. Pernah baca dibuku." jawab Lukesh akhirnya.
Hanna menaikan sebelah alisnya, agak ragu. Tapi, seperti biasa lah, Hanna tetap tidak mau terlalu peduli. Maka ia hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
summer rain ft. daniel.
Short StoryYou come to me suddenly, like the summer rain. ©cheatime, 2018 (april, 29th - june, 7th)