Please Don't - Part 9

6.1K 622 203
                                    

Dengan secepat yang dia bisa Gun berlari untuk menghampiri New yang kini masih tertidur pulas di dalam kamarnya, Gun langsung loncat ke atas tempat tidur dan menguncangkan tubuh pria itu dengan kuat.

"P'New! Bangun! Bangun P'! P'New." Seru Gun dengan wajah panik dan pucatnya.

"Mmm, apa sayang?" Tanya New dengan mata setengah terpejam.

"P'Krist." Jawab Gun.

"Ada apa dengan P'Krist? Dia sakit? Panggil Arm untuk memeriksanya." Ujar New, sambil memejamkan matanya lagi, berniat melanjutkan tidurnya.

"Bukan itu." Sahut Gun.

"Lalu apa, katakan dengan jelas." Kata New.

"P'Krist tidak ada di kamarnya." Jawab Gun.

"Mungkin dia ada di dapur atau halaman belakang?"Tanya New.

"Tidak ada, aku rasa dia kabur." Jawab Gun.

Gun benar-benar panik saat ini, ketika di barusan dia kekamar Krist dan ternyata kamar itu kosong, Gun bahkan sudah mencari ke setiap sudut rumah namun tidak menemukan pria manis itu dimanapun.

New langsung memposisikan dirinya untuk duduk, dan menatap Gun dengan tidak percaya, apa yang baru saja pria itu bilang, Krist kabur.

"Kabur bagaimana?" Tanya New.

"Aku tidak tahu." Jawab Gun.

"Kau sudah memberi tahu P'Sing?" Tanya New.

"Sudah tapi dia hanya diam saja." Jawab Gun.

Mendengar hal itu, New langsung bangkit dari atas tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi, untuk membasuh wajahnya, kemudian berjalan ke arah kamar Krist, dan di sana memang kosongkan tidak ada orang.

Tempat tidur pria manis itu dalam keadaan rapi, dan juga lemari pakaiannya terbuka. New langsung menatap Gun, yang berdiri di sampingnya.

"Apa mereka berdua bertengkar?" Tanya New.

"Tidak tahu." Jawab Gun.

Padahal kemarin semuanya baik-baik saja, tidak ada sesuatu yang berarti, apa kemarin Singto menemui Krist dan mengerjai pria manis itu lagi.

Mengingat hal itu, new langsung melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Singto berada, dan ternyata pria tampan itu kini tengah duduk manis di ruang keluarga, dengan membaca sebuah koran.

Tidak ada raut kesedihan ataupun kecemasan yang tergambar di wajah pria itu, padahal Krist tengah menghilang, dalam kondisi hamil.

"P'Sing, P'Krist menghilang." Ujar New.

"Biarkan saja." Sahut Singto.

"Bagaimana bisa kau berkata biarkan saja P'?" Tanya New tidak mengerti.

"Mungkin dia pergi ketempat pria itu." Jawab Singto.

"Pria siapa? Dia sedang hamil P', kau kan tahu jika di usia kehamilannya sekarang, itu rawan terjadi sesuatu P." Ujar New.

"Biarkan saja, lagi pula itu bukan anakku." Sahut Singto, yang memuat New dan Gun shock mendengarnya.

"Bukan anakmu? Maksudnya apa?" Tanya New tidak mengerti.

"Itu anak pria itu, anak itu hasil hubungan gelapnya dengan pria itu, malam itu." Jawab Singto.

"Benarkah? Apa kau melihatnya sendiri mereka melakukanya? Bagaimana bisa kau langsung bisa menyimpulkan itu bukan anakmu, padahal kau belum memastikan itu anak siapa." Kata New.

Jika dirinya tidak tahu hal mengerikan apa yang di lakukan kakaknya pada Krist hari itu, mungkin new akan diam saja, tapi dia tahu saat kakaknya memperkosa pria itu, dan dengan seenaknya saja Singto berkata itu bulan anaknya, padahal kakaknya belum memeriksanya.

[9]. Please Don't... [ Krist x Singto ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang