22. Akhirnya menikah

46 5 12
                                    

"Dua hati telah terikat dalam hubungan yang suci."

*****

Cumulonimbus 2: The Secret

*****

TWIN ISLAND, 9 SEPTEMBER, 2101

Hari yang dinanti-nanti datang juga. Hari yang sakral, menjadi momen yang penting bagi hidupku.

Di usia yang masih muda, 20 tahun, aku menikah dengan gadis yang sangat kucintai. Gadis yang telah menyelamatkan hidupku.

Freya Salsabila alias Rhea Salsabila, anak dari Tentara Angkatan Laut dan ilmuwan ini, sudah resmi menjadi istriku, satu jam yang lalu.

Sekarang ia sedang berbicara dengan Aretha dan para gadis lainnya. Ia sangat cantik dalam balutan gaun putih bermotif bunga teratai dengan rambut yang disanggul dengan pita berwarna senada dengan gaunnya. Selendang putih tipis menutupi kepalanya.

Penampilannya sama persis dengan Aretha sehingga kamu akan sulit membedakannya. Aku pun hampir terkecoh dibuatnya, mengira Aretha adalah Rhea pada saat bertemu di rumah Mayor Andris; akad nikah digelar di rumah Mayor Andris dan pesta pernikahannya diadakan di pantai kota Coconuts.

Sementara Aretha sudah resmi menjadi istri Dean. Dean kini bersamaku, dan saling mengobrol dengan akrab.

Beberapa teman dekatku datang menghadiri pesta pernikahanku yang digelar di dekat pantai di kota Coconuts. Ini atas inisiatif Rhea yang menginginkan resepsi pernikahan diadakan di dekat pantai. Keluarganya menuruti permintaannya itu.

Semua anggota Neo Resque termasuk Kak Mira, Kak Ferry, dan Kak Sintia, datang juga. Bahkan semua anggota Tentara Angkatan Laut termasuk Mayor Andris, turut hadir dalam pesta pernikahan ini.

Sekaligus Pak Gamma dan putranya, Zuher Gamma, juga datang bersama para dosen lainnya. Aku terkejut saat mereka muncul tiba-tiba di antara keramaian.

"Kak Deva!" seorang anak laki-laki berambut biru gelap, melambaikan tangan padaku. Ia berlari kecil ke arahku.

"Zu!" sahutku senang.

GREP!

Ia langsung memeluk pinggangku dengan erat. Aku ternganga karena mendapatkan kejutan seperti ini.

"Aku rindu kak Deva dan kak Freya," ungkapnya dengan jujur. "Sudah lama sekali, kita tidak bertemu."

Benar juga. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya dan aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri. Sering sekali Rhea menanyakan kabar Zu padaku, lalu aku hanya menjawab pasti keadaan Zu baik-baik saja sekarang.

"Ya. Aku merindukanmu. Kak Freya juga merindukanmu," aku memegang puncak kepalanya yang setinggi perutku.

"Benarkah?" ia melepaskan pelukannya dan menatapku lekat-lekat. "Soalnya aku selalu dilupakan orang-orang yang mengenalku. Mereka tidak mempedulikan aku begitu aku bertemu dengan mereka."

"Kami beda dengan yang lain. Kami tidak akan melupakanmu, Zu."

"Benarkah?"

Untuk kedua kalinya, ia mengulangi pertanyaan yang sama. Aku tersenyum sambil mengelus rambutnya.

"Benar."

"Aku senang mendengarnya."

"Hahaha. Dasar, anak ini!"

Pak Gamma tertawa ketika baru saja tiba di dekat kami. Aku langsung menyapanya.

"Pak Gamma."

"Selamat atas pernikahanmu, Deva."

Cumulonimbus 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang