6. Dream

50 9 0
                                    

Jangan tanya aku sedang mengapa, karena aku sedang bermimpi!

Ulangan Harian, 2 kata yang membosankan, 2 kata yang selalu muncul secara tiba-tiba, dan selalu membawa malapetaka bagi yang tidak menghafal, seperti gue. Ya, hari ini ulangan harian, tapi seperti biasa juga, gue lupa untuk menghafal. Dan akhirnya yang gue buat hanya sembarangan saja, hari berjalan dengan cepat, bel pulang sekolah pun berbunyi, dan tidak seperti biasanya, hari ini Agil menghampiri gue.

"Hmm,, Geta tunggu!"
"Eh, Agil, ada apa?" tanya gue penasaran
"Pulang bareng yuk?" ajaknya

OMG, Agil ngajak gue pulang bareng, gue nggak nyangka saja, gue canggung, tiba-tiba Agil menyondorkan tangannya

"Ayo!" ujarnya
"I..ya" jawab gue gugup

Kami langsung ke parkiran, disana gue melihat Adrien ngikutin gue dan Agil, ah ga mungkin, apa juga urusan Adrien nguntit gue, mungkin gue salah liat~batin gue

"Geta" ujar Agil, yang membuat lamunan gue pecah
"Eh, iya Agil, gue udah siap kok" ujar gue sambil menaiki motornya
"Yakali, siap jadi pacar gue udah belum?"
"Eeh? Mak,,sud,,nya?" keadaan berubah menjadi canggung
"Belum saatnya" ujarnya
"Eeh,,maksudnya..." tanya gue heran, "udah pegangan yang kuat, gue mau ngebut" Gue pun menuruti apa yang disuruh oleh Agil tadi.

Gue nggak nyangka seorang Agil Tirtaputra bakalan friendly daripada sebelumnya. Entah mengapa selama perjalanan gue tersenyum dengan sendirinya,mungkin karena rasa bahagia yang tidak bisa gue pendam.

"Kenapa senyum-senyum ,Ta? Lo baper ya?" Ujarnya membuat senyum gue memudar, gue rasa dia ngelihat gue senyum senyum sendiri dari kaca spion, oh bego nya gue, gue merutuki diri gue sendiri.

"Eh, nggak kok, gue gak baper kok, hehe" Ujar gue berbohong, ya jelas lah sebenarnya baper, mana mungkin nggak ada cewek yang ga bakal baper diperlakuin kayak gitu sama cowok.

"Hahaha, Geta kita gak langsung ke rumah lo ya? Maksud gue, kita ke taman dulu baru gue anter lo pulang" ujarnya sangat jelas

"Oh ya udah, tapi kenapa dan mau ngapain?" tanya gue heran
"Udah liat aja, pegangan gue beneran ngebut nih"

Agil pun mengebut sontak gue langsung melingkarkan tangan gue di pinggang Agil, jantung gue berdebar tidak karuan, gue nggak sempat mikir gue bakal sedekat ini dengan Agil.

"Kayak gitu dong daritadi" ujarnya
"Gil, jangan ngebut dong, gue takut!"
"Gak kenapa-kenapa Geta, ada gue kok" ujarnya

"Gil, lo gila ya, kalau gue jantungan gimana?"
"Gue bakal donorin jantung gue, biar orang yang gue cinta bisa tetap hidup, kalau bisa biar gue mati juga kalau lo meninggal gara-gara jantungan" ujarnya sok romantis.
"Apaansih! Nge gombal deh!" ujar gue ke Agil
"Hahaha" kekehnya dengan keras

Beberapa menit kemudian kami sampai di taman bunga kota.

"Duduk disini yuk, Ta" ajak Agil
"Oh, iya gapapa"
Suasana hening saat beberapa menit setelah kami duduk.

"Geta" "Agil" ucap kami serentak
"Eh lo duluan aja deh" jawab kami serentak membuat suasana tambah canggung.
"Gak, lo duluan aja" ujar Agil mengalah.

"Mau, nga...pain ajak gue kesini,Gil?" tanya gue gugup
"Lo lihat deh kupu-kupunya cantik ya? Kupu-kupu itu ngampirin bunga untuk mengambil madu dalam bunga itu, dan sekarang sama, ada cewek cantik yang datang ke hidup gue, dan mencuri hati gue." ujarnya membuat wajah gue memerah.

DiligitisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang