Kelas II-A terlihat lebih menyeramkan dari biasanya siang ini. Sang leader terlihat sedang tidak dalam keadaan mood yang baik. Itu adalah Kai yang kemudian mengambil kit-kat dihadapannya untuk kemudian dia makan. Namun tatapan matanya sama sekali tidak tertuju pada kit-kat itu, melainkan menusuk pada sosok dengan mata sipit yang kini terlihat babak belur itu. Kai menatap leader kelas II-D itu-atau lebih tepatnya mantan leader kelas II-D-yang kini menunduk takut walau hanya untuk memberikan tatapan matanya kearah Kai.
Rap Monster tidak bisa memungkiri jika ia merasa terintimidasi kali ini. Kai benar-benar menyeramkan. Dan dia tidak tahu apa yang akan Kai lakukan padanya saat Kai tahu ia mengalami kekalahan saat melawan anak baru sialan;Oh Sehun.
Rap Monster menelan ludahnya dengan berat, berdeham pelan untuk sedikit mengurangi ketakutan dan kegugupan yang perlahan merayap dari kaki menuju ke hatinya. Berhadapan dengan Kai face to face seperti ini rasanya seperti menyerahkan diri pada dewa kematian. "Maafkan Aku, Kai..." ujarnya pelan, "Aku kalah dan-"
Kai memotong, "Aku tahu." Kai tersenyum kearahnya, "Aku melepasmu Namjoon."
RapMon mengernyit, tidak mengerti tentang apa yang direncanakan oleh Kai saat ini. Bagaimanapun, dia tahu seperti apa Kai itu. Dia masih ingat ketika Jackson leader kelas II-D sebelumnya, yang berakhir sekarat ditangan Kai saat RapMon berhasil mengalahkan duel mereka dan ia menjadi leader kelas II-D selanjutnya. Kai begitu marah saat itu karena Jackson begitu mudah dikalahkan. Jackson kalah telah hanya dengan satu pukulan dari RapMon.
Mengabaikan pikirannya barusan, RapMon berdeham lagi, "Kau serius membiarkanku menjadi.. maksudku..."
Kai tertawa dan berdiri dari duduknya. Berjalan kearah RapMon dengan begitu angkuh dan menepuk bahu RapMon dan itu hampir membuat RapMon mati karena kaget. Sejujurnya RapMon masih belum siap untuk mati saat ini.
"Kau kalah dan kelasmu milik Oh Sehun sekarang. Dan itu berarti kau juga bagian dari Oh Sehun sekarang. Pergilah.. kau bukan bagian dari Wolf lagi."
Dan RapMon bahkan harus menahan nafasnya untuk beberapa detik ketika ia menatap tepat kearah mata Kai yang berkilat penuh dengan aura membunuh itu. RapMon bertaruh untuk ini terakhir kalinya ia melihat tatapan mata itu. Dan tidak berharap untuk kedua kalinya. Kai menepuk pipinya dan kemudian menyeringai.
"Pergilah sebelum aku berubah pikiran."
Tidak ingin membuang kesempatan itu, RapMon beranjak dari sana, meletakkan bridge dengan gambar serigala itu di kursi yang ia duduki sebelumnya, sebelum akhirnya pergi dari sana.
"Kau serius melepasnya?" Suho membuka suara tepat ketika pintu kelas II-A tertutup.
"Ya.. Aku membiarkannya pergi untuk melihat apa yang akan Oh Sehun lakukan selanjutnya." Tersenyum, "Lagipula.. RapMon tidak terlalu dibutuhkan disini, Hyung."
Suho hampir tertawa dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut seorang Kai, "Bagaimanapun dia pernah setia padamu."
Kai mengendikkan bahunya malas. "Aku tidak perduli. Aku tidak perduli bahkan ketika beberapa kelas berakhir di tangan Oh Sehun.. selama kau dan Lay masih bersamaku.. Aku tidak perduli dengan apapun."
Suho mengangguk dan kemudian mengambil ponsel miliknya yang bergetar. Sebuah senyuman tipis dan gelengan membuat Kai menngernyit penasaran. Tidak ada yang menarik perhatian Suho selain tentang action figure superhero atau hal yang menyangkut Lay.
"Ngomong-ngomong.. Chen bilang.. Luhan kabur lagi."
Kai tersenyum, "Anak itu kenapa suka sekali kucing-kucingan, sih?"
---
Luhan mengendap seperti seorang pencuri dan sesekali menengok kearah belakang saat ia berjalan menuju ke belakang sekolah seorang diri, tanpa Lay seperti biasanya. Luhan sedikit berlari saat ia menemukan gudang belakang sekolah didekat halaman belakang sekolah-yang biasanya digunakan Sehun dan juga dua temannya yang ia tahu bernama Baekhyun dan juga Kyungsoo untuk makan siang atau membolos. Mereka terlihat sering tertawa dibawah ring basket saat Baekhyun membuat tampang kesal-yang entah karena apa-dan Kyungsoo yang terlihat seperti seorang ibu yang selalu membawakan bekal untuk Sehun. Mereka hanya bertiga tapi terlihat begitu tanpa beban. Padahal dulu Luhan selalu melihat wajah Baekhyun dan Kyungsoo yang murung karena dan juga dua temannya itu, sih? Dan kenapa dia bisa tahu begitu banyak?
Alasannya karena diam-diam Luhan selalu memperhatikan Sehun dan kedua temannya itu dari kelasnya. Awalnya hanya karena penasaran karena banyak orang yang menceritakan Sehun saat mengalahkan leader kelas II-D dan penghuni kelas seorang diri.
Luhan berfikir Sehun pasti menyeramkan sekali, walau yang ia dapati saat memperhatikan anak itu dari kelasnya tidaklah demikian. Sehun tidak terlihat menyeramkan dan berbahaya dan justru terlihat lucu saat bersama dengan Baekhyun dan juga Kyungsoo.
Tuh 'kan.. Luhan.
Mengabaikan pikirannya absurd-nya barusan, Luhan masuk kedalam gudang dengan hati-hati, mengambil scraft di dalam tas miliknya yang kemudian dia gunakan untuk menutupi bagian hidung dan mulutnya. Menganti semua seragam di tubuhnya dengan kaus yang lebih simple berwarna biru tua dan blazer miliknya dengan hoodie hitam besar yang menenggelamkan tubuh mungilnya.
Selesai dengan itu Luhan dengan cepat keluar dari sekolah lewat gerbang depan. Dia sadar, pasti Kai sudah menyuruh Tao atau Chen untuk menunggunya di gerbang, dan sebelum salah satu dari mereka menemukannya dan menyeretnya pulang, Luhan harus segera pergi dari sini.
Sebenarnya bukan tanpa alasan kenapa Luhan suka sekali kabur saat Kai atau Lay lengah mengawasinya. Kadang Kai yang terlalu over padanya membuatnya jadi sedikit pembangkang dan keras kepala. Belum lagi Lay yang suka mengangapnya seperti anak kecil yang butuh untuk diurus dan dijaga. Itu kadang membuatnya kesal dengan Lay. Tapi Luhan tidak membenci Lay. Luhan menyayangi Lay yang sudah dia anggap sebagai adik baginya. Bagaimanapun Luhan dan Lay sudah berteman dari mereka masih anak-anak.
Lay adalah anak dari anak dari paman Zhang yang menjaga Luhan dengan mendiang Mama-nya dulu di China. Dan Lay serta bibi Zhang yang tinggal bersama dengan mereka, itu yang membuat Luhan dengan Lay menjadi dekat seperti kakak adik. Sebelum akhirnya ketika Mama meninggal dan Luhan harus pindah ke Korea saat berumur sembilan tahun. Lay dan Luhan sempat terpisah selama hampir enam tahun dan baru bertemu kembali saat masuk ke High School.
Meletakkan earphone dan menyalakan musik di ponselnya saat Luhan mendudukan dirinya di kursi penumpang sana. Luhan ingin pergi ke kawasan Myeong-dong dan hanya perlu waktu 20 menit dari sekolahnya.
Luhan lepas penutup hoodienya dan juga scraft miliknya yang sedari tadi membuat beberapa orang terus menatap kearahnya seakan Luhan adalah seorang pencopet atau pelaku pelecehan seksual. Luhan berbelok ketika ia sampai di depan toko fashion dengan nama BLANC & ECLARE.
Itu adalah toko fashion dan butik milik temannya. Seorang pelayan perempuan yang sudah mengenal Luhan tersenyum kearahnya dan kemudian menuntun Luhan untuk masuk. Luhan tersenyum ketika pintu terbuka dan memperlihatkan seorang perempuan cantik dengan ramput panjang sepunggung yang sedang sibuk dengan notebook miliknya.
"Presdir Jung, Tuan Luhan sudah datang." Ucap pelayan itu.
T
B
CVomment~~
Haii... Ishi back ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Wind Oh Sehun
Novela JuvenilCast : - Oh Sehun - Kim Jongin (Kai) - All member EXO and other