𝐶𝘩𝑎𝑝𝑡𝑒𝑟 𝟣𝟩 : 𝑂𝑛𝑒 𝑑𝑎𝑦

2.1K 234 98
                                    

===
01.00

Ini adalah malam pertamanya Jungkook berada di apartment Jimin dan kini dirinya terbangun dari tidur. Jungkook memilih untuk berdiri menatap pemandangan kota Seoul dari balkon apartment lantai 20 ini. Dingin menerpa kulitnya yang memang kebetulan dirinya hanya memakai baju tidur berlengan pendek.

" Ada yang kau pikirkan hingga larut seperti ini belum tidur, hm? " Suara itu, Jungkook lantas menolehkan kepalanya dan mendapati Jimin yang berada di belakangnya sambil tersenyum tipis, pria tampan itu kini sudah berada di sampingnya. Jungkook tersenyum.

" Aku terbangun dan tidak bisa tidur kembali. Lalu, hyung bagaimana? "

" Kita sama. " Keduanya kini sudah larut pada pikirannya masing - masing. Tetapi tidak lama, Jungkook menolehkan kepalanya ke arah Jimin.

" Jimin hyung..? " panggil Jungkook, Jimin segera menoleh.

" Hm? "

" Bolehkah aku bertanya? "

" Boleh, apa itu? " Jungkook terdiam sejenak dan Jimin yang masih menatap Jungkook, menunggu pertanyaan yang akan di lontarkan padanya.

" Seokhyun bilang.. hyung adalah sahabat dari istri Hoseok hyung? Hm... Kim Taehyung-Ssi? "

Jimin terhentak dengan tatapan kagetnya. Darimana Jungkook tahu itu?

" Dunia memang sempit, hyung. Aku bekerja menjadi guru homeschooling putra tunggal Hoseok hyung. " ujar Jungkook sambil tersenyum.

" Ah iya.. aku memang sahabatnya. " Jimin mendongakkan kepalanya menatap langit yang penuh dengan bintang.

"Dulu, Taehyung tidak seperti yang sekarang. Kau tahu, Jungkook-ah? Pengalaman cinta pertamanya dulu sungguh menyedihkan, kkk.. " ujar Jimin sambil terkekeh pelan, tetapi tidak lama kedua sudut bibirnya semakin menurun dan kini tidak menampilkan senyuman. Melainkan tatapan kosong ke depan.

" Tetapi semua berubah saat Taehyung sudah menemukan cinta yang sebenarnya. Dan itu adalah Jung Hoseok. Bahkan Hoseok membawa Taehyung ke jenjang yang lebih jauh dari hanya berpacaran. " Jimin tersenyum tipis, Jungkook sedari tadi terus memperhatikan wajah pria tampan itu dalam diam.

"Mereka sudah bertunangan.. "

-

Flashback

Sudah satu tahun setelah Hoseok dan Taehyung menjalin hubungan, Taehyung tidak lagi menjadi seorang pendiam. Pria manis itu selalu tersenyum dan tertawa pada siapapun, dan kini Taehyung menjadi salah satu murid populer di sekolahnya. Kepintarannya dan pesonanya tidak bisa di tolak oleh seluruh penghuni sekolah. Bahkan semuanya tahu jika Taehyung dan Hoseok -sang kakak kelas yang berjabat sebagai ketua eskul dance dan club basket- itu sudah bertunangan. Yoongi, pria itu sudah tidak ada di sekolah ini. Ia sudah pindah ke Italia mengikuti ayahnya yang memiliki bisnis di sana.

Dan satu tahun itu pula, Jimin merubah dirinya menjadi sangat berbeda dari yang sebelumnya. Pria itu kini menjadi berandal di sekolah, memacari beberapa gadis di sekolahnya hingga berperilaku seenaknya bahkan Ia pernah bertengkar dengan salah satu gurunya yang membuat dirinya sempat di beri cuti seminggu dari sekolah. Tetapi yang tidak berubah adalah dirinya yang selalu menyayangi sang sahabat, Taehyung.

" Jim, berhentilah membuat onar di sekolah. " ujar Taehyung yang sedih melihat penampilan dan perilaku Jimin yang berubah saat sudah naik kelas 11. Jimin menolehkan kepalanya ke arah sang sahabat yang tengah menatap dirinya sayu.

" Hey, ada denganmu Tae-ya? " Tanya Jimin yang khawatir melihat ekspresi Taehyung yang sedih menatap dirinya itu lantas segera mengangkat tangan kanannya untuk mengelus pipi pria manis tersebut.

" Aku takut kau di keluarkan di sekolah, lalu aku nanti dengan siapa... " Jimin tersenyum sehingga membuat matanya menghilang. Terkekeh pelan lalu tangan kanannya mengacak - acak rambut Taehyung pelan.

" Kau sudah tidak sendiri lagi sekarang, Tae-ya.. kau memiliki banyak teman. Dan ah, Kau melupakan sosok tunanganmu itu, hm? Wah jahat sekali.. " Jimin tertawa, hal itu membuat Taehyung mengatupkan bibirnya kesal. Ia pun mencubit lengan atas Jimin sehingga membuat pria tampan itu meringis.

" Aish! Bukan begitu maksudku, temanku memang banyak.. tetapi sahabatku hanya kau. "

Jimin dapat melihat Hoseok yang sedang berjalan ke arah mereka berdua, Ia pun kembali menoleh ke arah Taehyung yang masih merajuk.

" Jangan memasang wajah seperti itu, Tae-ya. Tunanganmu akan datang kesini. " ujar Jimin dengan nada menggoda. Taehyung yang mendengar itu langsung membulatkan matanya antusias. Pria manis itu segera menoleh ke arah belakang dan benar saja, Hoseok sedang berjalan ke arah mereka berdua sambil tersenyum. Taehyung berlari menghampiri sang tunangan lalu memeluknya. Jimin hanya tersenyum melihatnya.

" Ternyata kamu disini, hm? Tidak membeli makanan? " Tanya Hoseok sambil melingkarkan salah satu tangannya ke pinggang Taehyung. Pria manis itu pun menggelengkan kepalanya.

" Iya, aku disini bersama Jimin. Dan aku tidak lagi ingin makan, kenyang. "

" Jimin? Dimana? "

" Itu di sit- Ne!? Jimin kemana!? " Taehyung memasang wajah paniknya yang malah terlihat imut bagi Hoseok, jika saja ini bukan di area sekolah mungkin saja Ia sudah menciumnya.

" Mungkin dia sedang ada urusan. Sebentar lagi akan masuk, ayo aku antar kamu ke kelas. "

Kedua pasangan itu pun meninggalkan taman sekolah, sebenarnya Jimin masih ada disana. Tetapi Ia bersembunyi di balik pohon yang tidak jauh dari keberadaan mereka tadi. Sampai saat ini, Jimin masih belum bisa menerima kenyataan jika Taehyung sudah bahagia bersama orang lain. Ia masih belum bisa melihat kemesraan mereka berdua, maka dari itu Ia memilih untuk menghindarinya.

" Sepertinya memang aku harus keluar dari sekolah ini, Tae-ya. Agar aku bisa melupakan perasaanku padamu itu sepenuhnya. Tetapi tenang saja, aku akan selalu menjadi sahabatmu. " gumamnya.

.

Keesokan harinya, Jimin membuat ulah yang sangat parah. Yaitu membuat salah satu guru yang tengah mengajar di kelasnya marah besar, dan demi melancarkan aksinya.. Jimin dengan berani memukul guru itu sehingga sang guru mendapati luka lebam di tulang pipinya. Hal itu membuat Jimin di panggil ke ruang kepala sekolah dan dinyatakan Ia dikeluarkan secara paksa dari sekolah.


Flashback off

-

" Jadi, hyung sempat menyukai Taehyung-Ssi? " Tanya Jungkook setelah mendengar cerita masa lalu dan perasaan Jimin. Pria tampan itu menganggukkan kepalanya.

" Ne. Setelah aku di keluarkan dari sekolah, aku mencari pekerjaan dan ya sampai sekarang aku menjadi seorang dancer yang ternyata bersaing dengan Hoseok. " Jimin tertawa sambil menggelengkan kepalanya tidak percaya.

" Lalu aku kembali bertemu dengan Taehyung, Ia sudah memiliki Seokhyun kala itu masih berumur 4 tahun. Dan Taehyung ternyata bekerja menerusi bisnis ayahnya sampai sekarang, dan Hoseok yang memiliki bisnis club malam yang mewah juga menjadi seorang dancer terkenal di Seoul. "

" Dan karena itu juga, mereka berpisah karena lebih memilih pekerjaannya masing - masing. " ujar Jungkook yang di setujui oleh Jimin.

" Terkadang aku kasihan dengan Seokhyun, di umurnya yang masih sangat muda dan membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya itu sudah harus menerima kenyataan jika kedua orang tuanya telah berpisah. " ujar Jimin sambil menghela nafasnya. Jungkook menganggukkan kepalanya, pria manis itu dengan perlahan menyentuh tangan Jimin yang tengah memegang pagar pembatas balkon. Jimin menoleh ke arahnya.

" Aku yakin.. mereka masih saling mencintai, hyung. " Jimin terus menatap Jungkook tanpa mengatakan apapun. Jungkook tersenyum, Jimin terpaku menatapnya. Jantungnya menjadi sangat aneh di rasakannya. Jantung ini berdetak seperti saat pertama kali Jimin menyukai Taehyung dulu.

" Ayo kita persatukan kembali mereka. "

'Jimin menyukai Jungkook'

===
Seoul, South Korean.
16.00 sore


Taehyung baru saja sampai di bandara Incheon, dan Ia langsung menyuruh sopir pribadinya untuk mengantarkannya ke rumah mantan suaminya itu. Pikirannya terus tertuju pada Hoseok, senyumnya pun lagi - lagi terus terpampang di bibirnya.

" Hoseokie hyung, aku mencintaimu. "

-

Roma, Italia
09.00 pagi


" È tornato in Corea?(Apa dia kembali ke Korea?) "

" Giusto, signore. (Benar, Tuan.) " ujar Bianca, sang sekretaris pribadi Taehyung.

Setelahnya, Yoongi segera meninggalkan gedung perusahaan Taehyung dan kini Ia sudah menaiki mobil pribadinya. Di dalam mobil, Ia langsung mengambil handphone yang Ia letakan di saku jasnya lalu segera menelepon sekretaris pribadinya.

" Comprami un biglietto per la Corea. (Belikan aku tiket untuk ke Korea.) Saat ini juga. " suruh Yoongi pada sekretaris pribadinya lewat telepon. Yoongi segera menyuruh sopir untuk ke bandara.

.
.
.

-
Hoseok's house


Jungkook baru selesai mengajar Seokhyun, sekarang keduanya tengah berbincang - bincang di dalam kamar anak itu.

" Jinjja? Hyung sudah bertemu dengan Jimin hyung sebelumnya? " Tanya Seokhyun saat Jungkook menceritakan pertemuan pertamanya yang tidak sengaja dengan Jimin saat di minimarket tempat temannya menjaga waktu itu.

Jungkook menganggukkan kepalanya sambil terkekeh melihat Seokhyun yang sedari tadi menggumamkan kata 'wah aku tidak menyangka' 'wah' dan lain - lain.

" Dan kemarin, Jimin hyung sempat menceritakan masa lalu ibumu dan ayahmu saat di sekolah. Kau tahu? Jimin hyung pernah menyukai ibumu, ah.. sepertinya Taehyung-Ssi sangat mengagumkan. " ujar Jungkook jujur.

" Tentu saja, hyung. Ibuku sangat mengagumkan dan aku sangat menyayanginya. "

Saat keduanya tengah tertawa dan asyik mengobrol, ketukan pintu terdengar dari luar. Mereka pun segera memberhentikan acara mengobrolnya dan Seokhyun berjalan untuk membuka pintu kamarnya. Ternyata Hoseok.

" Apakah sudah belajarnya? " Tanya Hoseok yang sesekali melirik Jungkook yang tadi tengah duduk di sisi ranjang dan sekarang sudah berdiri.

" Sudah, hyung. Tadi aku sedang mengobrol saja, dan sekarang aku akan segera pulang. " ujar Jungkook sambil membereskan buku - bukunya.

" Jungkook-ah, ada yang ingin aku bicarakan sesuatu padamu. " Seokhyun terdiam, firasatnya sungguh tidak enak.

" Eoh? Baiklah, hyung. "

Hoseok menyuruh Jungkook untuk tunggu di ruang keluarga di bawah. Setelah Jungkook pergi dari kamar, Hoseok menoleh ke arah anaknya yang hanya terdiam. Pria tampan itu tersenyum sambil mengelus lembut surai hitam Seokhyun.

" Tutuplah pintunya, ne? " ujar Hoseok sebelum akhirnya Ia meninggalkan Seokhyun. Anak itu ingin tahu apakah ayahnya itu akan menyatakan perasaan pada Jungkook? Andwae! Itu tidak boleh terjadi. Seokhyun segera menutup pintunya perlahan dan berjalan mengendap untuk mengintip di balik dinding dekat dengan tangga. Disitu Ia dapat mendengar dengan jelas karena ruang keluarga tepat berada di bawah.

" Jungkook-ah.. "

Sementara di luar rumah Hoseok, Taehyung baru saja tiba di luar pagar rumah Hoseok. Pria manis itu dengan langkah ringan dan senyum yang terus terpampang di bibirnya mengiringi langkahnya yang semakin dekat dengan pintu utama rumah Hoseok. Kerutan di keningnya sedikit terlihat kala melihat pintu utama yang tidak tertutup rapat itu.

Dengan perlahan Taehyung membuka pintu itu, tetapi belum sempat dirinya membuka penuh pintu itu, dirinya di kejutkan oleh Hoseok dan seorang pria lain yang tengah berdiri di tengah ruang keluarga rumah. Ia dapat melihat Hoseok yang menatap pria lain itu sambil menggenggam kedua tangannya.

" A-ada apa hyung? " Tanya Jungkook yang terhentak kala kedua tangannya di genggam oleh Hoseok. Ia menatap kedua mata Hoseok yang menatap dirinya dengan tatapan tidak dapat di mengerti.

Seokhyun masih mengintip di dinding dekat dengan tangga, seketika tatapannya tidak sengaja melihat ibunya yang tengah berdiri di pintu utama yang sedikit terbuka itu. Ia ingin memanggil tetapi terurungkan niatnya saat pernyataan sang ayah pada guru homeschoolingnya.

" Aku.. menyukaimu, aku kagum padamu. Dan... a-aku, aku.. menyukaimu Jungkook-ah. " ujar Hoseok. Terdengar ragu...

Jungkook membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang Ia dengar itu, Seokhyun langsung kembali menoleh ke arah Taehyung yang terlihat menahan tangis disana.

" MOMMY!! " Pekik Seokhyun spontan saat melihat Taehyung sudah kembali menutup pintunya dengan terburu - buru. Sudah di pastikan jika Taehyung pasti pergi. Sontak hal itu membuat Jungkook kaget, Ia menoleh ke arah Seokhyun yang sudah menuruni tangga, Jungkook langsung berlari keluar rumah untuk menyusul Taehyung. Hoseok hanya terdiam dengan pandangan kosong menatap lurus ke arah pintu utama.

" DAD! APA YANG KAU LAKUKAN, DAD!? " Tanya Seokhyun yang tidak habis pikir pada ayahnya sendiri. Hoseok hanya terdiam sambil menundukkan kepalanya, kedua tangannya terkepal. Seokhyun langsung berlari menyusul Taehyung dan Jungkook.

'Apa yang aku lakukan?' gumam Hoseok. Ia pun langsung berlari menyusul keluar.

-

Taehyung sudah kembali memasuki mobilnya dengan terisak sangat pilu, sopir pribadinya yang melihat akan hal itu sontak khawatir pada Tuannya. Sopir pribadinya menoleh ke arah Jungkook yang tengah berlari berniat menghampiri.

" Lee ahjussi, J-jalankan mobilnya dengan cepat hiks.. "

" B-baik. "

Sang sopir segera menjalankan mobilnya, Lee ahjussi sesekali melirik kaca spion. Ia masih bisa melihat Jungkook yang terus berlari mengejar mobil. Tetapi seketika matanya membulat.

" T-tuan Taehyung! Pria yang mengejar Tuan tertabrak! "

.

.

.

TBC

Nah lho.. Hoseok dia kenapa sih!??!?!? T___T Jungkookie juga ketabrak T___T Dan, ini lagi Yoongi mau ngapain ke Korea? T__T

ayayayayayay 2 part lagi selesai >,< !!
Makasih banyak yaa yg udah suka baca + voment ini FF yang makin kesini makin OOT :"v



[HopeV] PaperCutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang