Part 17

77 11 0
                                    

Taeyong terbangun dari tidurnya. Ia menengok kearah jam dinding di kamarnya. Sudah 3 jam dia tidur namun seolhyun tidak menemuinya. Ia jadi penasaran apa yang sedang dibicarakan seolhyun dan eomma nya.

Ia turun dari kasurnya dan berjalan menuju kamar eommanya. Ia mengetuk pintu kamar itu lalu membukanya. Ia hanya melihat eommanya yang sedang tersenyum menatapnya diatas kasur.

"Eomma, dimana seolhyun?" eomma terlihat terkejut mendengar pertanyaan taeyong.

"Ia sudah keluar sejak 2 jam yang lalu. Eomma fikir ia menemui mu."

Taeyong mengerutkan keningnya. Ia berfikir apa seolhyun pulang dan tidak tega membangunkannya. Ia merogoh kantung celana nya dan mengambil handphonenya. Ia keluar dari kamar eommanya menuju ruang tamu.

Ia menelfon seolhyun. Namun, seolhyun tidak kunjung mengangkatnya. Ia jadi khawatir.

Taeyong.

Pergerakan taeyong terhentu karna ia mendengar seseorang seperti memanggilnya.

Saatnya kembali menjadi guardian. Para malaikat menunggumu.

Taeyong menoleh kearah pintu dan melihat jaehyun tersenyum padanya. Taeyong menghampirinya.

"Apa maksudmu appa?" tanya taeyong.

Senyum jaehyun mengembang mendengar ucapan taeyong. Ia kemudian menepuk bahu taeyong pelan, kemudian terbentanglah sayap besar taeyong yang sudah berubah menjadi putih sempurna.

"Sudah saat nya kau kembali. Sayap mu sudah menjadi guardian seutuhnya." ujar jaehyun.

"Appa benar tae."

Taeyong menggeser sedikit kepalanya dan melihat jimin berjalan mendekatinya juga. Ia memeluk taeyong.

"Kau harus pulang." ujar jimin.

"Kkeundae eomma, aku harus menemui seolhyun dulu baru aku akan pergi." ujar taeyong.

Jimin dan jaehyun tersenyum, sebelum kemudia mengangguk. Sedetik kemudian, jimin dan jaehyun terjatuh bersamaan ke lantai dengan keadaan tidak sadarkan diri. Menandakan roh eomma dan appa kandung taeyong telah kembali ke alam mereka.

Taeyong membawa mereka ke kamar jaehyun dan menidurkan mereka disana.

Ia menghela nafas panjang. Ia masih belum bisa melepas seolhyun. Dia juga belum siap berpisah dengan keluarganya, dan temannya. Ia jadi teringat yuta. Dan kemudian memutuskan untuk menemui nya.

£££

Taeyong POV.

"Jadi, kau akan pergi sekarang?" tanya yuta. Aku menggeleng lalu menundukkan kepalaku.

"Yuta." aku mengangkat kepalaku kembali dan menatap seulbi mendekati yuta.

"Bicaralah di rooftop. Aku takut ada dokter lain yang mendengarnya." ujar seulbi.

"Kurasa dia benar." aku mengangguk mengiyakan ucapan yuta.

Sebelum pergi aku mengulurkan tanganku pada seulbi. Ia membalas uluran tanganku.

"Jaga yuta ok. Mungkin ini akan jadi terakhir kalinya kita bertemu. Jadi, anggap saja ini wasiat terakhir ku." ucapku.

Seulbi terlihat terkejut. Ia kemudian menoleh ke arah yuta, lalu menatapku kembali. Ia kemudian tersenyum dan mengangguk.

First Snow✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang