Part 12

103 18 2
                                    

"Kita harus bagaimana sekarang?" ujar jimin sambil menangis. Jaehyun yg melihat itu mendekat kearahnya, lalu memeluk seolhyun.

"Kita pasti akan menemukan seolhyun." ucap jaehyun sembari mengelus lembut rambut jimin.

Sudah 2 hari semenjak tragedi seolhyun dan yein terjadi. Mereka sudah pulang kerumah. Dan sampai sekarang, mereka belum menemukan seolhyun.

"Seolhyun, panggil aku." Batin taeyong. Ia sangat khawatir terhadap seolhyun.

"Bagaimana kalau kita kerumah eonni nya seolhyun?" tanya taeyong.

"Kurasa, itu ide yang buruk hyung."

"Ne. Majjayo. Jika seolhyun benar² ada disana, maka seolhyun pasti akan tambah menderita jika mencarinya kesana."

Taeyong mendengus kasar. Ia bingung harus apa sekarang. Seolhyun tidak memanggilnya. Jadi ia tidak bisa menemukan seolhyun.

"Jimin-ah, apa kau sudah cek kamar seolhyun?" tanya taeyong.

"Sudah, oppa. Dan dia tidak ada disana."

.
.
.
.

...Seolhyun POV...

Aku membuka mataku, dan kulihat ruangan bernuansa putih serta bau obat yang sangat menyengat membuat aku sadar saat ini q berada di rumah sakit.

"Akh, kepalaku." aku memegang kepalaku yang terasa sakit.

"Kau sudah sadar?" aku menoleh saat mendengar suara seseorang.

Ia tersenyum padaku lalu mendekat. Ia duduk dikursi yang berada disebelah ranjang ku.

"Kau tidur selama 2 hari." ujarnya.

"Mwo? 2 hari?" tanyaku memastikan dan ia mengangguk.

"Apa kau sudah memberi tahu jimin?"

"Belum. Dan tidak akan."

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak akan memberitahunya."

"Wae?"

"Karena aku tidak ingin orang lain tahu kalau kau bersama ku."

"Kau kembali hanya untuk ini?"

"Kya! Aku menolongmu. Setidaknya berterima kasih lah."

"Berterima kasih? Pada namja berengsek sepertimu?"

"Kau masih marah padaku?"

"Eo. Kau berengsek. Bajingan. Aku sangat membecimu, oh sehun." akhirnya, air mataku jatuh saat itu juga. Sehun hendak menyeka air mataku namun aku menepisnya.

"Mianhae, seolhyun-ah. Jeongmal mianhae." kulihat sehun menunduk.

"Kau sudah menikah dengan yeri?" tanyaku. Sehun menatapku.

"Ani. Aku sudah tak ada hubungan apa-apa lagi dengannya. Aku kesini untuk meminta kesempatan kedua darimu." ujar sehun padaku. Aku menatapnya tidak percaya.

"Mwo?"

"Aku tahu, yang aku lakukan 1 tahun lalu padamu itu salah. Dan aku minta maaf. Tidak seharusnya aku mengkhianati cintamu."

"Mianhae sehun-ah. Aku tidak bisa."

"Wae?"

"Karena aku sudah mencintai orang lain."

Ia hanya terdiam. Aku menatapnya jenuh.

"Bagaimana kau bisa tahu aku ada di pantai?"

"Kau memposting fotomu bersama jimin di instagram."

First Snow✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang