Part 15

67 12 0
                                    

"Seolhyun, bangun. Ppaliwa. Wake up seol." teriak jimin berkali-kali sambil mengguncangkan tubuh seolhyun.

Namun, seolhyun bahkan tidak membuka matanya sedikit pun. Akhirnya, jimin keluar mengambil daging panggang yang sudah ia masak spesial untuk seolhyun.

Jimin memasaknya karna ia merasa bersalah mengingat kejadian yang kemarin menimpa seolhyun.

Jimin mendekatkan daging bakar itu pada hidung seolhyun. Dan setelahnya, mata seolhyun terbuka perlahan. Matanya terbuka sempurna saat melihat makanan kesukaannya.

"Bangun, dan makan ini. Aku membuatnya spesial untukmu." ujar jimin sambil tersenyum.

Seolhyun ikut tersenyum lalu duduk bersandar pada tembok. Dan menaruh piring berisi daging itu dipangkuannya.

"Gomawo. Aku akan menghabiskannya." ucap seolhyun.

Jimin mengerutkan keningnya cemas saat seolhyun meringis kesakitan karna berusaha membuka mulutnya. Luka lebam di sebelah bibirnya membuat seolhyun kesulitan memakannya.

"Seol, apa bibirmu sangat sakit?"

"Tidak terlalu sakit kok, masih bisa ku tahan."

"Kau serius?"

"Iya jimin."

Kemudian hening beberapa saat. Jimin terus menatap seolhyun yang terlihat kesakitan.

"Oh ya, kemarin aku bertemu winwin di pantai."

"Mwo? Winwinnie?"

"Eum, dia sekarang jadk lebih tampan."

"Aigoo. Aku jadi ingin bertemu dengannya. Aku merindukannya."

"Mau vidcall?"

"Kau punya kontak winwin?"

"Eo. Dia memberinya padaku kemarin saat kami jalan-jalan."

"Aaahhh, kalian bahkan juga jalan-jalan. Aku iri padamu."

Jimin duduk disebelah seolhyun. Mereka membenarkan rambut mereka dulu yang terlihat berantakan. Jimin pun menghubungi winwin.

"WINWINNIEEEEEE." Jimin dan winwin seketika nenutup telinga mereka mendengar seolhyun berteriak.

"Jangan berteriak. Aku tidak tuli."

"Annyeong winwin-ah."

"Annyeong. Dong sicheng."

"Annyeong untuk kalian berdua. Tunggu, seolhyun. Kenapa dengan wajahmu?"

Seolhyun dan jimin terkejut mendengar pertanyaan winwin. Winwin tidak tau kalau kakak seolhyun suka menganiayanya.

"Aku jatuh dari sepeda. Dan tersungkur keselokan. Yah, jadinya seperti ini." jelas seolhyun.

"Aahh, begitu. Kukira ada yang memukulimu."

"Aniii, siapa yang berani memukuliku."

"Benar. Kau kan monster galak buruk rupa." ujar jimin lalu tertawa bersamaan dengan winwin.

"Jimin. Berhenti mengejekku. Kalau aku buruk rupa, kenapa taeyong yang tampannya bak jack frozt mau padaku?"

"Itu karna dia belum melihatmu tanpa make up." kali ini winwin yang mengatakannya. Dan lagi-lagi, mereka menertawai seolhyun.

"Oh, begitu. Baiklah." seolhyun mengganti posisi menjadi menyamping. Jimin dan winwin hanya tersenyum. Winwin mengangguk kearah jimin. Jimin yg mengerti maksud winwin ikut tersenyum menggangguk.

Jimin mengarahkan layar HP nya pada wajah seolhyun.

"Seol, temanku yang paling kucintai. Mianhae. Jeongmal mianhae. Apa aku harus memelukmu agar kau mau mem afkan ku?" ujar winwin.

First Snow✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang