Part 21

38 3 1
                                    

"Jungwoo, ini. Kenapa membawaku kemari?" Tanya seolhyun saat mobil jungwoo berhenti di pekarangan sebuah pemakaman umum.

"Ayo temui eomma, appa, dan eonni mu terlebih dulu. Jujur, aku merindukan mereka." jawab jungwoo sembari melepas sabuk pengamannya lalu keluar dari mobil

Dengan sedikit ragu, seolhyun melepas sabuk pengamannya dan keluar mengikuti jungwoo. Sebenarnya, ia sedikit takut untuk pergi ke makam.

Ia takut melihat hantu yang menyeramkan nanti. Ia jadi teringat rian. Apakah rian itu nyata ada atau sama seperti taeyong?

Seperti itu lah yang sedang dipikirkan seolhyun. Karna tak kunjung berjalan, jungwoo menarik tangan seolhyun masuk menuju makam. Saat mereka mulai memasuki makam, seolhyun mengeratkan genggaman tangannya pada jungwoo.

Ia melakukan itu karna sekelebat bayangan taryong muncul di dekatnya. Anehnya hanya bayangan taeyong yang ia lihat. Tak ada hantu lain yang ia lihat.

Saking panik dan takut, seolhyun tanpa sadar sudah berada di makam keluarganya. Tertera nama ayah, ibu dan kakak seolhyun disana. Seketika seoohyun menangis melihatnya kemudian ia berjungkok di samping makam ayahnya.

"Eomma, appa, eonni mian. Aku jarang menemui kalian. Bahkan hampir tidak pernah. Mianhe. Jeongmal mianhe. Aku benar-benar merindukan kalian." ujar seolhyun sembari menangis. Jungwoo ikut berjongkok dan mengelus rambut seolhyun

"Noona, aku akan berusaha menapati janji ku dulu. Tapi jika aku gagal, tolong maafkan aku. Kau tahu kan seolhyun seperti apa." ujar jungwoo.

"Itu benar eonni, jika begini sama saja kau seperti menjodohkanku. Dan aku sangat tidak menyukainya. Kau tau kan aku tidak suka di paksa." ucap seolhyun juga.

"Appa, kau tidak tidak kalau sekarang seolhyun bisa memakai make up. Lihat sekarang, dia terlihat cantik kan dengan polesan make up diwajahnya." ujar jungwoo.

Mereka terus berbicara tentang diri mereka di depan makam keluarga seolhyun. Seolhyun terkadang menangis dan terkadang tertawa. Sampai hari sudah menjelang siang dan jungwoo mengajak seolhyun untuk pergi.

"Kita makan dulu. Ok?" tanya jungwoo saat mereka sudah ada di mobil.

"Eo. Aku lapar. Aku ingin bubur labu. Ayo beli bubur labu." ajak seolhyun

Jungwoo sedikit terkekeh mendengarnya. Bubur labu di siang hari. Seolhyun memang aneh.

Selama di mobil seolhyun terus berbicara hal tidak penting terhadap jungwoo. Jungwoo pun sama. Mereka bahkan tanpa sadar tengah menautkan tangan mereka dengan erat. Jadi jungwoo hanya mengendara dengan satu tangan.

Mereka sampai di toko bubur yang menjual bubur labu disana. Seolhyun dengan semangat turun dari mobilnya dan masuk ke toko lalu mencari tempat duduk. Sedangkan jungwoo memesan buburnya. Kemudian ikut duduk di depan seolhyun

"Kenapa duduk di depanku. Duduk di sebelahku. Aku paling tidak suka kalau ada yang memandangi ku saat makan." ujar seolhyun seakan tahu jungwoo duduk di depannya karna ingin melihat wajahnya.

"Baiklah." Setelah mengatakan itu, jungwoo berpindah duduk di sebelah seolhyun.

Tak lama pesanan mereka datang. Setelah mengucapkan terima kasih, jungwoo dan seiohyun langsung menyantap bubur mereka. Tak ada pembicaraan apa pun diantara mereka selama makan.

"Auh, bubur ini sangat lezat. Gomawo jungwoo." ujar seolhyun.

"Kau benar. Aku akan sering-sering kemari besok." ucap jungwoo.

"Ajak aku juga." mendengar ucapan seolhyun, jungwoo mengangguk semangat.

"Ayo, kita pergi. Ini sudah sore." ujar jungwoo yang di balas anggukan oleh seolhyun.

Saat mereka hendak keluar, tanpa sengaja seolhyun menabrak seorang namja. Namun namja itu langsung pergi tanpa berkata sepatah kata pun.

"Aku seperti kenal bau parfumnya." gumam seolhyun sembari menatap punggung namja itu yang semakin menjauh dari tempatnya berdiri.

"Seolhyun, ayo. Mungkin namja itu sedang buru-buru." ucap jungwoo sembari menarik tangan seolhyun menuju mobil.

Jam menunjukkan pukul 7 malam saat mereka sudah sampai di tujuan terakhir. Pantai. Terkesan mainstream memang. Tapi inilah yang diinginkan seolhyun. Seolhyun yang memeilih tempat terakhir untuk dikunjungi.

Saat ini mereka berdua tengah duduk di pasir bersandar pada mobil jungwoo. Sambil menatap bintang.

"Jungwoo, jika ada bintang jatuh, apa yang kau harapkan?" tanya seolhyun dengan mata tetap mengarah ke atas.

"Aku berharap akan menghabiskan seluruh waktuku di dunia ini bersama yeoja yang ada di sampingku saat ini." tutur jungwoo. Seolhyun tersenyum sekilas kemudian menghela nafas pelan.

"Kau senduri, apa yang akan kau minta?" tanya jungwoo.

"Aku harap, waktu berhenti. Walau hanya sebentar. Karna aku ingin bersama dengan namja yang ada di sebelahku saat ini lebih lama." jawab seolhyun.

Jungwoo menoleh ke arah seolhyun dengan mata sedikit berbinar. Sedangkan seolhyun, ia tersenyum tulus untuk jungwoo. Perlahan, wajah mereka semakin dekat.

Bukan jungwoo, tapi seolhyun yang mendekatkan wajahnya pada jungwoo. Hingga bibir mereka saling bersentuhan dengan mata yang memejam. Sedikit lumatan kecil nan tulus seolhyun lakukan dan jungwoo pun membalasnya.

Seolhyun sedikit menjauhkan wajahnya namun hidung mereka masih menempel. Masih dengan mata memejam. Mereka mengatur pernafasan. Hingga jungwoo menjauh kan wajahnya lalu menatap seolhyun dalam.

"Sekarang, apa jawaban mu seolhyun? Kau menerimaku?" tanya jungwoo.

Seophyun tersenyum dan menghelas nafas pelan. Lalu menatap jungwoo dengan tatapan halus namun sigap.

"Percayalah, bahkan aku lupa akan taeyong saat menciummu." jawab seolhyun.

Jungwoo mengembangkan senyumnya dan meraih tengkuk seolhyun. Menciumnya dengan tulus untuk menyalurkan perasaannya saat ini. Seolhyun pun membalasnya. Sesekali mereka tersenyum di sela-sela ciuman mereka.

Jungwoo melepaskan ciuman mereka lalu memeluk seolhyun erat. Dia benar-benar bahagia saat ini. Seolhyun pun sama. Seolhyun mengingat sesuatu dan melepas pelukan mereka lalu mengambil sesuatu dari dalam mobil. Lukisan.

"Ayo kita bakar." ajak seolhyun. Dan jungwoo mengangguk.

Mereka membakar lukisan tersebut. Sambil tersenyum bahagia, mereka kembali perpelukan. Membiarkan api dan langit serta bulan bintang menjadi saksi bersatunya mereka.








.
.
.

.

.
Ngetik apaan coba aku ini😂

Semoga suka ya.

First Snow✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang