Part 4

279 33 4
                                    

Typo bertebaran dimana-mana :v

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Menciummu, memanggilmu oppa dan mengatakan kau telah menyelamatkan yeoja itu serta dia yang tidak jadi mati dua kali. Apakah itu artinya dia sudah mati sebelumnya?" Ujar Yuta sambil menyentuh keningnya.
dengan jari telunjuknya

"Mwo? Jadi maksudmu teman adikku itu hantu?"

"Ani. Bukan itu maksudku."

"Lalu?"

"Mungkinkah gadis itu dulu pernah mati suri? Makanya ia mengatakan kalau dia tidak jadi mati 2 kali."

"Mungkin. Tapi dia juga mengatakan kalau dia tidak jadi membunuh yeoja ini."

"Aish! Yeoja itu benar-benar rumit."

"Kurasa aku harus pulang dan bertanya pada yeoja itu."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

...Author POV...

"Jimin-ah, aku lapar." Ucap Seolhyun pada Jimin temannya.

"Kalau begitu ambillah dilemari es" Seolhyun berjalan kearah lemari es dan mengambil beberapa makanan disana lalu duduk dimeja makan.

Jimin menghela nafas lalu mengambilkan air putih untuk Seolhyun seraya berkata,

"Kau tidur dirumah Jaehyun, makan dirumahku. Apa kau akan mandi dirumah orang lain juga?"

"Mungkin. Lagipula aku hanya hari ini dirumah Jaehyun. Nanti aku akan mencari rumah sewaan."

"Kau belum menemukan satu rumahpun?(Seolhyun mengangguk) Aku akan coba carikan diinternet. Sebentar."

"Gomawo."

Lengan Seolhyun bergerak dan tanpa sengaja sikutnya menyenggol gelas yang ada disamping sikutnya.

"Omo!" Seolhyun berjongkok untuk mengambil pecahan gelas yang tadi ia pecahkan. Alhasil, semua air yang ada digelas itu tumpah.

Dan saat Seolhyun berdiri....

"Omaya!!" Seolhyun terjingkat ketika melihat seorang namja yang tidak lain tidak bukan adalah Taeyong berdiri didepannya.

"Kau lagi?" Ujar Taeyong.

"Kenapa kau ada disini?" -Seolhyun.

"Kenapa kau memanggilku?"-Taeyong.

"Aku?" Tanya Seolhyun seraya menunjuk dirinya sendiri. Taeyong hanya mengangguk.

"Aku tidak memanggilmu. Kalaupun iya, bagaimana caranya? Aku bahkan tidak tau namamu."

"Mwolla! Jadi berhenti memanggilku." Ujar Taeyong lalu berjalan menuju jendela dan menghilang disana.

"Dasar hantu aneh. Aku benar-benar ingat kalau aku tidak memanggilnya. Kenapa dia bisa sangat percaya diri?"

"Wae?" Tanya Jimin secara tiba-tiba.

"Ada hantu yang datang kesini tadi. Dia mengatakan kalau aku memanggilnya. Padahal aku tidak memanggilnya." Jelas Seolhyun.

"Mungkin ada kata-kata atau kegiatan yang kau lakukan sehingga membuat hantu itu merasa terpanggil."Jimin berpendapat sambil duduk didepan Seolhyun.

"Mwolla." Jawab Seolhyun malas.

"Kurasa  aku sudah mendapatkan rumah yang cocok untukmu." Ujar Jimin mengsalihkan pembicaraan.

"Jinjja? Eodie?"

Jimin menunjukkan sebuah rumah  dari handphonenya.

Jimin menunjukkan sebuah rumah  dari handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
First Snow✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang