10

1.5K 131 12
                                    

Semilir angin menerpa wajah cantik Mila saat berdiri didepan gerbang yang setiap hari ia lewati untuk bertemu dengan sang Ayah.

Mila menghela nafas berat hari ini ia akan mengetahu hukuman apa yg akan dijatuhkan oleh Hakim pada ayahnya.

Mila berjalan menuju ruang sidang dan tak sengaja bebarengan dengan keluarga korban.
Mila melihat ada Maya , haikal , nesa dan beberapa pria yg Mila tak kenal.

Mereka hanya menatap tajam kearah Mila lalu mempercepat jalannya.

Dug

"Maaf "ucp Mila saat ia membalikan tubuhnya dan tidak sengaja menabrak seseorang dibelakangnya.

"Kau "pekik Mila saat mendapati Kevin lah org yg tidak sengaja ia tabrak.

"Maaf aku tidak sengaja . Permisi "ucp Mila krn Kevin hanya diam Mila memutusakan untuk melanjutkan langkahnya menuju ruang sidang.

"Tunggu "seru Kevin seraya meraih tangan Mila.

"Ada apa ? "Tanya Mila.

"Aku ingin bicara "ucp Kevin.

"Sidang sebentar lagi akan dimulai , permisi "ucp Mila lagi lalu berjalan dgn cepat menuju ruang sidang.

Mila duduk bersebrangan dengan keluarga Kevin.
Sedari tdi jemari Mila saling meremas .

Selang beberapa mnit mata Mila terpaku pada pandangan didepannya. Pria paruh baya yg tampan kelalahan itu didudukan dikursi pengadilan.

Mila mati-matian menahan bulir bening yang mendesak untuk keluar saat mendengar kata2 yang keluar dari mulut ayahnya.

Tok tok tok

Bulir bening yang sedari ia tahan akhirnya keluar juga saat Hakim sudah mengatakan jika Ayahnya akan dihukum mati karna sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban.

Mila sangat berharap jika Ayahnya dihukum seumur hidup didalam jeruji besi karna Mila masih bisa bertemu dengannya.

Pihak korban tersenyum senang saat Hakim menjatuhkan hukuman mati pada pelaku.

"Ayah "lirih Mila sembari menatap punggung ayahnya yg terlihat beberapa kali ayahnya menghela nafas berat.

Mila merasa lagi2 tidak ada keadilan untuk dirinya. Mila sangat yakin jika keluarga korban mengeluarkan banyak uang agar Hakim menjatuhkan hukuman mati pada ayahnya.

Tanpa Mila sadari , sedari tadi sepasang mata tengah memperhatikannya bahkan tatapannya hanya tertuju pada bagian perut Mila yg terlihat menonjol.

Orang2 yg mengikuti jalannya pengadilan langsung membubarkan diri saat Hakim keluar dari ruangan.

"Ayah "panggil Mila pada ayahnya yg hendak dimasukan kembali kedlm jeruji besi sebelum dieksekusi.

"Tolong berikan saya waktu untuk berbicara putri saya "pinta Ayah Mila saat para polisi menghadang Mila.

Salah satu polisi menganggukan kepalanya dan membiarkan Mila memeluk erat Ayahnya.

"Maafkan ayah "bisik ayah Mila dan tangisan Mila pecah.

"Tidak ! Ayah tidak perlu meminta maaf . Harusnya Mila yg minta maaf sama ayah karna tidak bisa membantu ayah . Maafkan Mila ayah ,,, Mila memang anak yg tidak berguna hikss , ma af "isak Mila.

"Tidak apa2 nak . Maaf ayah tidak bisa jadi ayah yg baik buat kamu . Jangan menangis , kamu harus kuat ".

Mila melepaskan pelukanya pada ayah lalu menatap lekat2 wajah lelah ayahnya.

"Jangan bicara seperti itu . Bagi Mila ayah sudah jadi ayah yang baik untuk Mila "ucp Mila.

"Jaga dirimu baik-baik saat ayah tidak ada . Dan ,,, jaga dia untuk ayah dan bunda "ucpnya sembari menatap perut buncit putrinya.

Mila menganggukan kepalanya dengan mantap lalu polisi mengintruksi jika waktunya sudah habis.
Mila merelakan polisi itu membawa ayahnya pergi dari hadapannya.

🍂🍂🍂

"Mama ikut kaka saja ya . Aku ada urusan "ucp Kevin.

"Kau mau kmana ?"tanya maya.

"Aku harus bertemu seseorang . "jwb Kevin.

"Baiklah ? Hati2 dijalan ya . Mama dan kakakmu pulang dulu "jwb maya lalu segera masuk kedlm mobil yg dikendarai Haikal.

Setelah memastikan mobil Haikal pergi Kevin melangkahkan kakinya menuju ruang sidang tadi.

"Kmana dia ?"guman Kevin saat tidak mendapati orang yang dicarinya.

Kevin melangkahkan kakinya kembali memuju parkiran dan saat ia keluar dari kantor polisi ia melihat sosok yang dicarinya naik kedalam angkot .

Kevin segera melajukan mobilnya mengikuti angkot yg membawa Mila.

Cukup lama akhirnya angkot itu berhenti dan Mila keluar dari dalam angkot dan Kevin baru sadar jika mobilnya berhenti didepan sebuah klinik.

Mila melangkahkan kakinya masuk kedlm klinik tersebut untuk memeriksa kandunganya.

"Kau melupan lagi jadwal cek up mu "ucp dokter.

"Aku sedang banyak urusan jadi baru sempat datang hari ini "jwb Mila.

"Kau terlihat kurusan "ucp dokter lalu sembari memberi isyarat agar Mila berbaring ditempat yg sudah disediakan.

Mila keluar dari klinik dengan membawa hasil cek up nya .

"Maaf ya nak , mama akhir2 mengabikanmu . Kamu harus sehat , cuma kamu yang mama punya saat ini "ucp Mila seraya mengusap perutnya lalu melangkahkan kakinya menuju halte.

"Apa dia benar2 sedang mengandung anaku ?"ucp Kevin yg masih memperhatikan Mila dari jauh.

Mila langsung naik keatas angkot yg akan membawanya kesuatu tempat. Hari ini benar2 tidak ingin pulang awal ia memutuskan untuk ke Taman.

Mila melangkahkan kakinya menuju taman lalu duduk dikursi yang berada ditepat dipohon rindang.
Semilir angin menerpa wajah cantiknya membuat Mila memejamkan matanya.

"Besok kita harus cari pekerjaan lagi "lirih Mila.

Mila memutuskan untuk mengundurkan diri saat ia tau jika boss pemilik perusahaan dimana ia bekerja meninggal karna perbuatan ayahnya.

Mila menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat tak bisa lagi membendung tangisnya.
Ia sekarang benar2 merasa sendiri didunia ini.

🍁🍁🍁

"Mau sampai kapan dia berdiam disana "kesal Kevin saat ia masih memperhatikan Mila dari jauh tanpa niat untuk menghampirinya. Bahkan kini sudah menunjukan pukul 8 malam.

Saat Kevin akan turun , Mila beranjak dari kursi membuat Kevin mengurungkan niatnya.

Mila langsung naik kedlm angkot begitu ia sudah berada disisi jalan dan lagi Kevin kembali mengikutinya.

DDC ( Diam-Diam Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang