13

1.5K 126 8
                                    

Kevin menoleh kesamping krn gerakan yg membuat konsentrasinya pada kerjaan terganggu.
Kevin mendapati Mila terlihat gelisah dalam tidurnya bahkan wajah cantiknya sudah dibanjiri oleh keringatnya.

"Mila ?"Kevin menyentuh bahu Mila hingga gadis itu membuka matanya.

"Knapa ?"tanya Kevin dan Mila hanya menggekengkan kepalanya.

"Ada yang sakit ?"dan akhirnya Mila menganggukan kepalanya.
Lalu mengusap perutnya berharap rasa nyerinya hilang.

"Kita kedokter sekarang "Kevin beranjak dari tempat tidur tpi langsung dicegah oleh Mila.

"Aku tidak apa2 "lirih Mila.

"Kau sakit Mila !"suara Kevin meninggi membuat Mila memejamkan matanya entahlah rasanya sangat tidak suka mendengar suara Kevin.

Kevin menghela nafas beratnya lalu menggantikan tangan Mila yg sedari tadi mengusap perutnya.

Mila mengerutkan dahinya saat rasa sakitnya mulai berkurang setelah Kevin mengusap perutnya.

"Apa masih sakit ?".
Suara Kevin terdengar lembut , Mila membuka matanya dan tatapannya langsung bertemu dengan Kevin.

"Sedikit , bisakah kau terus mengusapnya ? . Aku tidak tau knapa tapi rasa sakitnya mulai berkurang "lirih Mila seraya menatap Kevin dengan tatapan memohon.
Kevin pun mengangguk dan melakukan apa yg Mila mau.

🍁🍁🍁

Rasanya ada sesuatu yang hilang saat bangun dari tidurnya tidak mendapati Kevin dan hanya menemukan selembar surat yang mengatakan jika pria tampan itu sedang pergi.

"Knapa dia mengurungku lagi disini ?"lirih Mila seraya meremas selembar kertas itu.

Mila berjalan kearah lift dan yang ia dapat lift itu benar2 tidak berfungsi.

"Aaarrrhhhh knapa kau mengurungku lagi !"jerit Mila.

♡♡♡

"Apa kau sudah gila , Vin "ucap maya tak percaya saat Kevin mengatakan jika ia akan menikahi Mila , putri dari pembunuh ayahnya.

"Dia sedang mengandung anakku , mah . Usianya sudah 3bulan "jelas Kevin.

"Apa kamu yakin jika anak yg ada dikandungany itu anakmu , Vin ?"tanya Haikal dan Kevin mengangguk mantap.

"Mama tidak setuju ! . Vin ! Gara2 orang tua dia papa kamu meninggal  ! "Ucp maya.

"Kevin tau , mah . Tapi bukan Mila yang melakukan itu . Jadi Kevin mohon mama restui Kevin . Ini juga salah satu permintaan papa  , mah . Kevin harus bertanggunh jawab "ucp Kevin.

"Usianya baru 3bulan . Kau masih bisa menggugurkan kandunganya "sela Nesa.

"Apa kau gila , kak ?. Apa bedanya aku dengan papanya Mila jika aku menggugurkan calon anakku . Dia tidak bersalah "Kevin benar2 tidak percaya dengan pemikiran kaka iparnya itu padahal dia juga tengah mengandung.

"Kau cukup berikan dia uang . Pasti dia sengaja menjebakmu , Vin . Aku yakin itu "ucp Haikal.

"Knapa kau bisa seyakin itu kak ?".

"Karna aku pernah menjalin kasih dengannya"jwb Haikal.

"Apa dia tipe wanita gila uang  ? Aku rasa tidak "ucp Kevin.

"Mama tetap tidak setuju, Vin "ucp Maya lalu beranjak meninggalkan anak2nya.

"Biar aku saja yang susul mama "ucp Nesa saat Haikal ingin mengejar Maya.

"Vin ! Jangan bodoh ! Aku yakin dia hanya menjebakmu "ucp Haikal.

"Dia sedang mengandung anakku , kak ".

"Apa kau yakin jika itu anakmu ? Bisa sajakan dia sering tidur dengan pria2 hidung belang untuk mendapatkan uang ".

"Tidak ! Aku yakin anak yang dikandungnya itu anaku jika dilihat dari usianya ".

"Kau benar2 sudah gila , Vin . Terserah kau saja "Haikal pun beranjak meninggalkan adiknya itu.

♡♡♡

"Mah , aku punya ide "seru Nesa sembari menghampiri mertuanya itu.

"Mama bisa balas dendam atas kematian papa lewat dia . Aku yakin meskipun pembunuh itu divonis mati mama masih tidak terima bukan ? . Harusnya papa masih disini bersama kita tapi gara2 orang itu kita harus kehilangan papa secepat ini "jelas Nesa membuat Maya berpikir sejenak.

"Kau benar . Mereka harus membayar kematian papa "ucp Maya membuat Nesa tesenyum jahat.

"Mama tinggal bilang pada Kevin jika mereka menikah mereka harus tetap tinggal dirumah ini "ucp Nesa dan Maya kembali menganggukan kepalanya.

🍁🍁🍁

Dan lagi , Mila hanya membaringkan tubuhnya ditempat tidur berharap Kevin cepat pulang .

Triing

Dering ponsel membuat Mila tetsadar dari lamunannya lalu beranjak duduk untuk mengangkat panggilan yang masuk.

"Hallo , selamat pagi "ucp seseorang diseberang sana.

"Ya . Pagi  maaf dengan ini dengan siapa ?"tanya Mila.

"Ini dari kantor polisi . Apakah benar anda putri dari pak Bram ?".

"Ya , benar . Ada apa pak ?".

"Bisakah kau datang kekantor kami ? Emm pak Bram sekarang kritis dan ia tak henti2nya memanggil namamu ".

Deg

Lagi dan lagi Mila dihadapkan dengan kenyataan yang sulit . Bagaimana bisa ayahnya sekarang kritis ?.

"Hallo ? Apa kau masih disana ?".

"I iya pak . Saya akan segera kesana "Mila mencoba untuk tenang.

Panggilan sudah terputus.
Mila segera berjln menuju pintu.

"TOLONG BUKA PINTUNYA . SIAPAPUN YANG DILUAR TOLONG BUKAKAN PINTU INI "teriak Mila seraya menggedor-gedor pintu kamar tsb.

"Aku harus bagaimana ? Aku bahkan tidak punya nomor Kevin "guman Mila ia sudah mulai panik ia takut terjadi sesuatu pada Ayahnya.

♡♡♡

"Baiklah mama setuju jika kamu mau menikahi gadis itu tapi dengan 1 syarat "ucp Maya.

"Syarat apa ?"tanya Kevin.

"Kamu harus tetap tinggal dirumah ini "ucp Maya.

"Hanya itu ?"tanya Kevin dan Maya menganggukan kepalanya.

"Setuju !"seru Kevin lalu memeluk erat Maya.

"Terima kasih , ma "bisik Kevin dan tanpa sepengetahuan Kevin kini Maya tengah tersenyum jahat kearah Nesa yg sedari tadi menguping pembicaraan antara anak dan ibu .

"Bukankah kau ada meeting siang  ini ?"ucp Maya seraya melepaskan pelukan Kevin.

"Ka Haikal sudah menggantikanku . Aku harus menemui Mila "ucp Kevin.

"Baiklah , hati2 dijalan "pesan Maya sebelum akhirnya Kevin pamit untuk menemui Mila.

DDC ( Diam-Diam Cinta )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang