Part 20

13.6K 999 26
                                    

Happy Reading......

Indra membawa Darius ke kamar bekas Kaila.

"Nak Darius bisa tidur di kamar itu." ucap Indra.

"Terima kasih banyak pak.." ucap Darius yang senang, akhirnya dia menemukan Kaila dan bisa menyusup.

Darius tahu dari masyarakat di sini jika Kaila sudah menikah dengan pemuda bernama Musa anak dari lelaki yang mengijinkannya menginap di sini. Orang kampung memang terlalu polos dan baik sehingga Darius dapat mudah masuk untuk mengganggu ketenangan Kaila.

Darius yakin Kaila pasti di jodohkan oleh Herlan, karena Kaila gadis modern yang sombong yang tak mungkin mau hidup minim seperti ini.

"Nak, bapak masak dulu." pamit Indra dan Darius mengangguk pelan.

Indra sebenarnya merasa curiga dengan gelagat Kaila yang tampak terkejut dan tak suka kepada pemuda itu. Namun tamu adalah rejeki dari Allah, dan Indra tak mungkin menolak seseorang yang sedang tersesat malam-malam.

"Sudah selesai?" tanya Indra ketika melihat Kaila merapihkan sayuran tak layak makan berserakan di meja.

"Sudah pak.." ucap Kaila.

Indra pun mengajarkan Kaila memasak, gadis itu tampak serius memperhatikan cara Indra memasak.

"Neng suka masakan bapak?" tanya Indra.

"Iya pak, Kaila suka bayam, sayur kacang merah dan asin bikinan bapak." ucap Kaila senang. Rasanya sederhana namun enak.

"Assalamualaikum..." ucap Musa yang sudah kembali sambil membawa tas berisi keperluan Kaila dan Musa.

"Wa'alaikum salam kak.." ucap Kaila senang lalu berlari ke arah Musa dan mencium tangannya. Musa mengecup kening Kaila lalu mencium tangan Indra.

"Musa simpan dulu tas ke kamar." pamit Musa dan Kaila mengikutinya.

"Lama.." rengek Kaila yang entah kenapa kepergian Musa terasa begitu lama bagi Kaila.

Musa tersenyum.

"Hari sudah malam jadi, saya harus hati-hati saat berjalan." ucap Musa.

"Kaila sudah bisa memasak, nanti pulang ke rumah aku yang masak!" ucap Kaila sombong membuat Musa terkekeh.

"Kau mau memasakan saya makanan?" tanya Musa senang dan Kaila mengangguk. Musa menarik tangan Kaila agar jatuh ke dalam pelukannya.

Kaila tertawa senang dan mengeratkan pelukannya.

"Malam kita berjima?" tanya Musa.

"Berjima?" tanya balik Kaila tak mengerti. Musa tersenyum malu.

"Bersegama.." bisik Musa membuat tubuh Kaila menegang. Musa mengajaknya  bercinta?

Musa menarik nafas, menutupi degup jantungnya yang berdetak kencang begitu pun Kaila.

"Tak apa jika kau belum siap, saya masih bisa menunggu." bisik Musa.

"Apa Musa sudah pernah melakukannya?" tanya Kaila penasaran.

"Belum." ucap Musa.

"Intan?" tanya Kaila bingung.

Musa tersenyum.

"Saya berta'aruf seperti kamu sama saya. Namun setelah ijab qabul, Intan meninggal." ucap Musa.

Yes!! jerit  batin Kaila senang. Kaila menelungkupkan wajahnya di dada Musa untuk menutupi wajah bahagianya.

"Aku turut bersedih.." ucap Kaila cepat sambil berusaha menahan senyum, padahal Kaila sangat senang. Musa masih perjaka!!

"Neng, Musa, makan malam sudah siap.." ucap Indra.

"Iya pak.." sahut Musa.

"Ayo kita makan, nanti di lanjut." ucap Musa lembut, mereka pun bangkit dari tempat tidur. Musa membuka pintu kamar namun sebelum mereka keluar kamar Kaila menarik tengkuk Musa dan menciumnya dengan lembut. Mereka tak sadar bahwa ada pria berhati busuk yang geram melihat kemesraan mereka.

*****

Musa menormalkan nafasnya setelah mendapatkan ciuman mendadak dari sang istri. Musa  terkejut melihat ada pemuda asing yang duduk di meja makan.

"Dia Darius, Musa. Pemuda ini tersesat dan ingin menginap di sini untuk sementara." ucap Indra ramah. Musa tertegun.

Darius? Kekasih Kaila? Musa melihat mimik tak suka saat Kaila melihat Darius dan memilih duduk di antara Musa dan Indra.

"Musa.." ucap Musa memperkenalkan diri.
"Maaf merepotkan." ucap Darius sesopan mungkin sambil menatap Kaila dan gadis itu  enggan menatap Darius.

Sepanjang makan malam Darius terus menatap Kaila hingga gadis itu merasa risih.

"Kaila sudah selesai, Kaila masuk dulu." ucap Kaila cepat sambil masuk ke dalam kamar Musa.

"Apa kalian pernah bertemu?" tanya Musa membuat Darius tersedak.

Indra menyodorkan segelas air dan Darius meminumnya.

"Tidak." ucap Darius dan Musa benci pembohong.

"Saya ke kamar dulu pak." ucap Musa lalu pergi meninggalkan meja makan. Indra yang bisa membaca situasi hanya menghela nafas.

"Harusnya kau tak usah bohong, kau teman neng Kaila di kota, kan.." ucap Indra kecewa. Darius merasa tak enak.

"Maaf pak.." ucap Darius.

"Besok pagi saya mohon, tinggalkan tempat ini." ucap Indra sambil merapihkan meja makannya.

"Saya akan membawa Kaila kembali ke Jakarta, ini bukan tempat Kaila." ucap Darius membuat rahang Indra mengeras.

"Kaila sudah menikah dengan anak saya, tolong jangan ikut campur dalam rumah tangga mereka." ucap Indra.

"Saya yakin Kaila tak pernah bahagia hidup di tempat seperti ini!" ucap Darius lalu berjalam menuju kamar bekas Kaila.

Darius harus bisa membawa Kaila kembali ke Jakarta, bagaimana pun caranya!


Tbc

Hari ini up dua kali dan sepertinya  up malam karena ada unsur 21 nya...

Thanks for reading....

Love you

Muuaah....

MUSA (Tamat/ Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang