Bab 30 Bersedih

15 12 0
                                    

Sambil mengendarai sepeda motor nya dia menangis karena soal perkataan ivan.
Pada saat itu sepeda motor sarah jadi oleg mungkin ban nya bocor. Sarah berhenti dan menepi di jalan sambil menangis. Dan melihat sepeda motor nya dan ternyata ban nya bocor mengenai paku. Ketika itu ada albar bersama kedua sahabat nya lewat yang memakai seragam basket. Albar melihat sarah menangis di tepi jalan pergi menghampiri nya.

"Kenapa rah di jalan menangis lagi pula mau malam." Tanya Albar yang kebetulan selesai latihan basket. Sarah hanya diam dan terus melanjutkan tangisnya.

"Ini handuk, lap air mata lo." Tawar Albar yang menawari handuk kecil. Sarah pun menatap horror pada albar.

"Kenapa, enggak kok masih harum belum aku pakai jadi pakai aja." Jelas albar, sarah pun memakai handuk albar tersebut.
Albar melihat sepeda motor sarah dan melihat ban nya kempes terkena paku.
"Ohhh jadi ini yang bikin kamu menangis, masakk cuma begini sampai menangis segala." Sahut Albar.
"Yah bukan lah." Ucap sarah yang tau apa yang albar pikirkan.
"Yah udah lo ikut sama gue aja, gua antar lo pulang." Tawar Albar.
"Motor gue mau diapakan." Tanya Sarah.
"Tenang aja ada guntur dan dito." Ucap albar. pada saat itu dito nebeng dengan guntur.
"Santai aja lo ngomong bar kayak kita pembantu mu aja." Balas Guntur.
"Udah nggak usah bantu gue tapi bantu aja sarah nih." Ucap Albar
"Sama aja bohong." Sahut Dito.
"Tenang besok aku jamin." Ucap Albar dengan kode rahasia."

"Oke kalau begitu kapten. Yah udah sini kunci motor nya." Tawar Guntur dengan semangat
Sarah pun memberikan kunci sepeda motor nya pada Guntur.

"Kapten janji adalah utang dan utang adalah janji." Jelas Dito dengan kode kode.

"Iya yah, bacot amah sih lo to." Balas Albar dengan santai.

"Kapten dah sok cool depan cewek." Balas Dito. Albar tidak menanggapi perkataan Dito tersebut.


(Not) Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang