bagian enam

3.2K 324 12
                                    

Hinata berjalan di belakang Gaara, rupanya Gaara tidak tinggal di apartemen melainkan mansion. Sedikit heran ternyata Gaara adalah salah satu pewaris di sebuah perusahaan besar.

"Aku tak menyangka jika kau kaya raya". Ucapan asal Hinata membuat Gaara tersenyum kecil.

Matsuri dan Naruto justru tertawa terbahak.

"Lihatlah, wajahmu itu dari dulu seperti pengemis". Naruto mengejek.

Gaara tak menyahut, akan merepotkan jika dilihat oleh maid di mansionya.

Hinata begitu takjub melihat semua benda-benda mahal, semua tertata rapi, sangat fantastis nilainya.

"Aku tak menyangka, tuan muda sepertimu lebih memilih menjadi dokter ketimbang menjadi direktur". Hinata berucap sambil melihat- lihat ruang tengah Gaara.

Gaara dan yang lainnya masih santai, Matsuri yang seliweran dan Naruto sibuk keluar masuk kamar.

Hinata terpaku pada satu bingkai foto di ruang tengah.

Gaara, Matsuri, dan Naruto berada dalam satu figura kecil di sudut ruangan. Mengenakan seragam sekolah senior high school.

"Kalian teman sejak lama". Gaara tak menjawab, dia justru duduk di sofa sembari mengetik sebuah pesan di ponselnya.

"Iya, cantik". Naruto yang menjawab keingintahuan Hinata.

"Aku paham sekarang, mengapa kalian terlihat akrab". Hinata menjauh dan Naruto mengikuti.

"Hey, kau ingin mendengar kisah kami". Matsuri datang menyela dan menyeret Hinata menjauh.

Gaara tak mencegah karena terlalu fokus pada ponselnya. Tak menyadari jika Hinata, Matsuri dan Naruto sudah berada di taman belakang, meninggalkan Gaara sendirian.

"Jadi kalian bersahabat lama". Hinata duduk di salah satu kursi taman.

"Iya, kami bersahabat sejak lama bahkan Naruto yang paling bodoh". Matsuri tertawa mengejek.

Naruto menyentil telinga Matsuri dan mmebuat gadis itu mengerucutkan mulutnya.

"Hm, kami bersabahat dan saling jatuh cinta". Naruto mulai.serius.

"Benarkah". Hinata mencari kepastian di mata Matsuri. Matsuri mengangguk membenarkan.

"Kau pasti akan tertawa lucu, atau menangis sedih itu jelas pilihanmu yang kenyataannya persahabatan kami banyak dibumbui rasa cinta". Matsuri tersenyum.

"Dulu aku adalah gadis Sma biasa yang sangat senang pindah ke sekolah yang lebih bagus, memiliki teman dan memakai seragam bergensi, aku semakin dikenal karena dekat dengan Naruto dan Gaara, keduanya adalah sahabat dari kecil, dan aku di sini adalah seorang gadis yang berada ditengah persahabatan mereka. Mereka memperlakukan dengan baik, sampai aku jatuh cinta kepada Gaara". Matsuri terdiam.

"Kau jatuh cinta dengan Gaara ". Ulang Hinata. Matsuri mengangguk.

"Aku jatuh cinta dengan Gaara, dan Gaara tak membalas rasa cintaku". Matsuri menunduk.

"Dan ceritanya berakhir". Gaara datang menyela dengan bersedekap.

"Shikamaru sudah datang, jika kaj ingin mendengarnya langsung ayo.ikut aku". Gaara menatap Hinata tajam. Hinata langsung berdiri dan mengikuti Gaara.

"Gagal lagi untuk menceritakan gadis yang disukai Gaara". Matsuri dan Naruto menunduk lesu.

"Gaara pengecut, kalau sampai tak memgungkapkannya". Matsuri bertopang dagu. "Dan dia lebih baka daripada dirimu". Matsuri berucap sanatai dan Naruto mengangguk setuju.

"Dia sangat baka". Naruto memperjelas.

.

.

.

"Aku sudah mengintrogasi Lee, dan Kiba sudah resmi ditangkap di bandara". Shikamaru mengungkapkan.

"Kau.benar Gaara, ini adalah kasus tabrakan yang direncanakan". Shikamaru menjelaskan.

"Ini berarti, kasus mrs. H sudah terencana". Shikamaru memperjelas lagi.

Hinata yang mendengarnya menutup mulutnya tak percaya.

Gaara melirik Hinata sekilas dan menghela nafasnya berat.

"Ini akan lama Gaara, karena ternyata Kiba juga hanya suruhan seseorang". Shikamaru menambahkan lagi.

Gaara mengerutkan keningnya, menatap ke arah Shikamaru.

"Dan Kiba masih belum berbicara mengenai ini, dia hanya diam". Shikamaru mengambil rokok dan menyalakannya dengan pematik api.

" Bagaimana dengan arwah yang kau suruh". Shikamaru melirik Gaara.

"Dia juga tahu ada yang aneh dengan Kiba, dia sudah menceritakannya dan aku tak bisa menceritakannya". Gaara melihat Hinata.

"Kau tahu siapa yang menyuruh Kiba". Hinata berbicara dan hanya Gaara yang mendengarnya.

"Iya aku tahu, dan aku tak punya bukti,Hinata". Ucapan Gaara di ujung membuat Shikamaru paham, jika tak mereka berdua di ruangan ini.

" aku bisa menyelidikinya dan memancing Kiba memberikan keterangannya". Shikamaru cuek namun sedikit mendesak.

Gaara melirik Hinata sekilas, gadis itu sama penasarannya dengan Kiba. "Aku tak yakin dia akan siap mendengarnya". Gaara berbicara sedikit membisik.

"Maksudmu Miss. H". Shikamaru menimpali.

"Hmm". Gumam Gaara.

Hinata merasa Gaara menutupi identitas pelaku sebenarnya dari dirinya.

"Siapa dia, Gaara". Hinata menatap Gaara.

"Maaf aku takut menyakitimu". Gaara pergi tanpa melihat ke arah Hinata maupun Shikamaru.

Matsuri dan Naruto yang mendengar setengah pembicaraan mereka, menggelengkan kepalanya saat Hinatanya memberitahukan siapa.nama pelaku sebenarnya.

Selanjutnya yang ia tahu tubuh Hinata menjadi cahaya, dan serpihan debu.

Naruto dan Matsuri saling pandang, dan menggeleng tak percaya.

"Tidak mungkin". Matsuri menutup mulutnya tak percaya.

"Kau bisa menebaknya Matsuri". Naruto masih menatap tak percahaya ditempat menatapnya Hinata tadi.

"Hinata menghilang, Naruto".





TBC

no need say good byeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang