Part 17

232 24 3
                                    

Park Chorong 

"Bogoshipo."

Air mataku semakin meluap. Kenapa dia harus berbicara seperti itu. Kenapa dia tidak juga membenciku! Kenapa aku harus menangis seperti ini!

Aku ingin sekali memeluknya. Aku ingin sekali meminta maaf padanya. Semuanya salahku. Aku sudah membuatnya kecewa dengan tindakanku sendiri. Seharusnya aku tidak menjauh seperti ini.

"Hikss.. Hiksss.."

"Changsub-ah. Mianhe.. Mianhe.."

Aku tahu dia sudah pergi. Ini yang aku takutkan jika aku ke Seoul. Cepat atau lambat aku pasti akan bertemu dengannya. Aku tidak ingin dia melihatku lagi lebih baik dia menganggapku sudah mati.

Aku melirik arlojiku. Sudah pukul 10 malam. Aku pasti sudah membuat semua orang khawatir. Aku harus segera kembali. Semoga ini pertemuan terakhirku dengannya. Dia harus melupakan semuanya.

"Eonni...." Shin Hye menghampiriku. Dia pasti sangat khawatir karena aku pergi tanpa memberitahunya dulu.

"Kau dari mana saja? Kenapa kau tidak membawa ponselmu?" tanya Jinsuk.

"Mianhe. Aku lupa membawa ponsel," jawabku.

"Eonni gwenchana?" tanya Shin Hye. Apa air mataku masih ada? Aku sudah terlihat baik di hadapan mereka.

"Ne. Eonni baik-baik saja. Kau sudah selesai?" tanyaku. Dia mengangguk.

"Baiklah. Kita pulang sekarang. Sepertinya Eonni sedang tidak baik," ajaknya. Aku tidak bisa berbohong pada Shin Hye. Bagaimanapun aku menutupinya, dia pasti akan tahu.

Aku menatap Jinsuk. Bagaimana kalau dia tahu aku bertemu dengan Changsub? Apa dia akan marah? Atau justru dia akan memintaku untuk kembali lagi dengan Changsub? Aku tidak bisa ceritakan kejadian ini sekarang. Aku tidak mau ada keributan di sini.

"Waeyo? Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Jinsuk.

"Tidak. Kau akan menetap di sini?" tanyaku.

"Ne. Aku sudah mengurus semuanya. Mungkin untuk waktu yang lama aku akan tinggal di sini. Lagi pula kau bisa menemani Shin Hye kan. Tidak ada yang perlu di khawatirkan kalau aku bekerja seharian," Jinsuk.

"Mianhe...." Jinsuk menoleh. Dia pasti terlihat bingung dengan ucapanku ini.

"Wae? Kenapa kau meminta maaf?" tanyanya.

"Aniyo. Aku hanya merasa bersalah saja. Maaf kalau selama ini aku membuat kau kerepotan," jelasku.

"Tidak perlu. Justru aku akan sangat senang jika kau membuatku repot. Itu tandanya kau akan selalu membutuhkanku," ujarnya.

Aku tersenyum kecil. Dia selalu pandai membuat suasana yang menyenangkan. Semoga saja aku segera bisa membalas cintanya. Entah kapan aku bisa membuka hati untuk orang lain.

••• At The End •••

Lee Changsub

Langkahku terhenti di depan tenda. Lututku tidak mampu untuk berjalan lagi. Semua terjadi begitu cepat. Semua terjadi di luar pemikiranku. Selama dua tahun lebih aku tidak melihatnya. Ku kira dia sudah meninggalkan Korea, tapi nyatanya dia berada di hadapanku.

"Omo!! Hyung, apa yang kau lakukan di tengah salju seperti ini?" seseorang membuyarkan lamunanku. Sungjae.

"Aniyo," jawabku singkat.

"Manager memutuskan untuk menunda syutingnya. Kita harus segera kembali ke dorm karena salju semakin turun dengan deras," ujarnya.

Aku melangkah masuk ke dalam ruangan. Tanganku sepertinya sudah membeku. Tubuhku di penuhi oleh salju-salju yang menempel. Semua terdiam begitu aku masuk ke dalam ruangan khusus kami. Tidak ada yang berani bertanya apa yang terjadi denganku.

At The End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang