part 26

651 27 3
                                    

Lee Changsub

Aku masih berada di sini, di sebelahnya. Tidak banyak yang bisa ku lakukan. Aku terus berdoa pada Tuhan agar dia bisa cepat bangun.

Wajahnya sangat pucat sekali. Selang infus masih terpasang di tubuhnya. Dokter mengatakan seharusnya Chorong bangun kemarin, tapi sampai sekarang Chorong belum sadar juga.

Aku merasakan tangannya bergerak. Ya Tuhan. Chorong sudah sadar? Aku melihatnya membuka mata secara perlahan. Dia dapat melihatku. Syukurlah.

"Kau sudah sadar?" tanyaku.

"Aku akan panggilkan dokter sebentar," lanjutku lagi. Chorong menahan pergelangan tanganku. Wae geurae?

"Gwenchana." hanya itu yang ia ucapkan. Dari suaranya dia masih sangat lemah. Mungkin efek dari pengobatan yang terjadi.

"Gomawo. Kau telah menyelamatkanku," ujarku pelan. Dia tersenyum kecil. Aku bisa melihatnya.

"Gwechana. Aku terpaksa mendorongmu karena ku pikir kau tidak mau bicara denganku," jelasnya.

Sebegitu jahatnya kah diriku? Aku bahkan menampakkan kesan tidak mau bicara dengannya. Itu memang benar, aku mengakuinya. Entahlah, aku tidak tahu apa aku pantas mendapatkan maaf darinya.

"Mianhe. Untuk semua kesalahanku selama ini. Aku terlalu mengabaikanmu," ujarku.

"Aniyo. Seharusnya aku yang minta maaf padamu. Malam itu aku sudah mengacaukan semuanya. Semua hal tentang kita. Dengan bodohnya aku pergi tanpa memberikan salam perpisahan. Kau pasti sangat terluka," Chorong.

Aku menatap matanya. Sebutir air mata jatuh dari matanya. Tiba-tiba saja hatiku merasa nyeri. "Kenapa kau pergi saat itu?" tanyaku.

"Orang tuaku meninggal sebelum kejadian itu. Mereka menitipkanku pada orang yang mereka percaya. Aku tidak sempat untuk menghampirimu saat itu. Semuanya terlalu cepat. Pada saat aku di Busan, aku tidak bisa menghubungimu. Dari situ ku pikir kau pasti sangat membenciku," Chorong.

Kejadian malam itu kembali berputar di kepalaku. Aku seperti kembali merasakannya. Bagaimana aku membawa kabar gembira ke rumahnya, sampai aku tahu bahwa dia pergi dengan pria lain. Aniyo! Dia pergi karena terpaksa. Aku mengerti semuanya. Semua sudah jelas sekarang.

"Kau tahu, setelah kejadian itu aku sempat melarikan diri ke Amerika. Dengan alasan belajar, tapi tidak sepenuhnya dengan alasan itu. Di sana aku benar-benar ingin melupakan semua kejadian itu. Dengan bodohnya aku lari dari semua masalahku. Di saat aku kembali ke Korea hal yang pertama ku pikirkan tentangmu. Semuanya sia-sia. Bertahun-tahun aku di Amerika tidak ada artinya,"

"Kau tahu kenapa sampai detik ini pun aku tidak bisa melupakanmu? Karena ada takdir di dalamnya. Aku selalu bersikeras ingin melupakanmu, tapi Tuhan berkata lain. Seberasa sering aku melupakanmu, justru yang terjadi malah sebaliknya, aku semakin mencintaimu,"

Aku berhenti bersuara. Apa aku sudah melakukan yang benar? Saat aku menyatakan semua perasaanku pada In Na, hatiku tidak merasakan apapun. Namun ketika aku mengatakannya pada Chorong, aku bisa merasakan hatiku sejalan dengan ucapanku.

••• At The End •••

Yook Sungjae

Aku kembali ke dorm bersama Changsub Hyung. Semua masalahnya sudah selesai sekarang. Tidak akan ada lagi kesalah pahaman dari Changsub Hyung, maupun Chorong Noona.

"Apa yang kau rasakan huh?" tanyaku.

"Entahlah. Aku tidak yakin dia mau
menerima cintaku  lagi. Aku tahu sekarang, semua yang In Na katakan benar. Cinta yang ku rasakan bukan untuknya, tapi masih tetap untuk orang yang sama," jawabnya.

At The End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang