Part 25

282 20 0
                                    

Park Chorong

Pagi-pagi sekali, Jinsuk sudah memaksaku untuk menjadi model produknya. Berkali-kali aku mengatakan tidak, tapi dia tetap memohon padaku.

"Jebbal. Aku janji, hanya satu kali saja. Kalau kau berasa tidak nyaman aku tidak akan memaksamu lagi," Jinsuk.

"Lebih baik Eonni turuti saja kemauannya. Kepalaku pusing mendengar rengekkannya sejak tadi," sambar Shin Hye.

"Kenapa tidak kau saja?" kali ini aku yang bicara.

"Tidak bisa. Jadwalku sudah penuh sekali. Lagi pula gajiku tidak akan besar jika aku bekerja sama dengannya," jawabnya.

"Hei! Apa maksudmu, huh? Sombong sekali kau!" makinya.

Astaga! Mereka bertengkar lagi. Kapan aku akan melihat mereka akur satu hari saja. Lama-lama gendang telingaku bermasalah mendengar suara dengan volume besar.

"Turuti saja. Eonni juga pasti merasa bosan di rumah terus. Kalau Jinsuk membuat mu kesal, telfon saja aku. Biar aku yang memakinya," Shin Hye.

Dengan pertimbangan berkali-kali, aku mengangguk. Akan jadi apa nantinya jika aku menjadi model dadakan. Tampil di layar televisi adalah hal yang tersulit bagiku. Aku orang yang pemalu dan tidak begitu senang di lihat oleh banyak orang.

"Sekarang kau ikut aku ke Kantor. Sekertarisku akan memberikan arahan untukmu," aku mengangguk.

••• At The End •••

Lee Changsub

Kerusuhan terjadi di dorm. Manager harus turun langsung untuk membangunkanku. Pagi-pagi seperti ini dia menyuruhku ikut dengannya untuk membicarakan jadwal baruku. Aku sudah memohon pada Sungjae untuk menggantikanku, tapi dia tidak mau.

"Apa pekerjaan ini sangat penting? Kenapa kau tidak mengatakan pada Jinsuk bahwa jadwalku bertabrakan dengan btob? Aku ini juga bagian dari btob, kenapa aku tidak bisa ikut promosi?" ocehku di dalam mobil. Dia hanya diam saja tanpa menanggapiku.

Kalian harus tahu, bahwa tanganku saat ini di borgol. Aku sudah seperti penjahat yang akan berusaha melarikan diri dari tahanan. Manager mana yang tega memborgol artisnya sendiri hanya demi satu job yang  tidak begitu penting? Hanya managerku saja. Dia bahkan bisa saja memenggal kepalaku jika dia mau.

"Setibanya di sana jangan sampai kau memasang wajah menyebalkan seperti itu, arraseo?" ujarnya. Aku hanya menjawab dengan sekali anggukan.
Baiklah. Aku harus memasang wajah menyenangkan saat di sini. Berpura-pura memiliki ribuan wajah yang bisa di gunakan di berbagai situasi keadaan. Aku akan menjadi tokoh antagonis dalam suasana ini.

"Akhirnya kau datang juga," sapa Jinsuk berada lobi. Aku tersenyum ramah menyambut salamnya.

"Semuanya sudah datang. Kita bisa langsung memulai pembicaraan ini di lantai satu," jelasnya.

Aku mengikutinya. Kantornya lumayan besar. Aku pernah mendengar nama perusahaan ini di Busan sekali. Mungkin dia membuka cabang di sini.

Aku memasuki ruangan tertutup yang sengaja untuk berdiskusi. Sudah banyak sekali orang-orang yang tampaknya menunggu kehadiranku. Aku menyalami seorang wanita yang kelihatannya sekertaris Jinsuk. Entahlah, aku hanya menebaknya saja.

"Silahkan duduk. Semua sudah menunggumu," ucapnya. Aku menduduki kursi depan. Hanya tersisa itu yang kosong. Pandanganku teralih pada seseorang yang berada di depanku. Tatapan kami saling bertemu. Dia bahkan tidak mengalihkan pandangannya.
Jadi ini yang Jinsuk rencanakan. Dia sengaja mengajakku bekerja sama, agar aku dapat bertemu dengan Chorong dalam satu job. Kenapa dia berbuat hal seperti ini? Bukankah dia ingin memiliki Chorong? Dia bahkan sangat berani membawa lari kekasih orang lain pada saat itu.

At The End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang