Part 15

243 25 0
                                    

Lee Changsub

Pagi ini BTOB mengawali hari dengan sarapan bersama. Kami berkumpul di ruang makan bersama dengan manager Kim juga. Setelah ini kami harus memulai jadwal dengan pembuatan video clip. Semuanya sudah siap terlaksana. Kami tinggal membuat video clip saja.

"Tema apa yang akan kita terapkan dalam video clip ini?" tanya Hyunsik masih mengenakan pakaian tidur yang berwarna senada dengan kulitnya.

"Bukankah seharusnya kalian sudah berunding tadi malam? Aku memberi kalian kebebasan untuk memilih konsep apa yang kalian gunakan," jawab Manager Kim.

"Bagaimana kalau kita mengaitkan video ini dengan musim dingin? Bukankah sebentar lagi musim dingin akan tiba?" ujar Eunkwang memberikan idenya.

"Musim dingin akan tiba lebih lama dari perkiraan pemerintah. Apa baik jika kita mendahulukan musim dingin dalam video clip?" Ilhoon.

"Aku sependapat dengan Eunkwang," ujar Minhyuk.

"Aku juga. Ku rasa itu ide yang bagus," sambung Peniel mengurusi Pennie.

"Bagaimana denganmu Changsub-ah!" aku terkejut begitu namaku di panggil manager. Ada apa? Aku tidak bisa fokus mendengarkan pembicaraan mereka.

"mwo?" tanyaku.

"hei! Sedari tadi kau tidak mendengarkan kami? Aigoo!! Ada apa denganmu?" tanya Eunkwang. Aku terdiam. Entahlah. Aku tidak tau apa yang sedang ku pikirkan.

Apa reaksi mereka jika aku sedang memikirkan Yeoja pemilik kedai dekat agensi itu? Apa mereka akan mengira hal yang tidak masuk akal.

"Aniyo. Aku sedang memikirkan bagaimana BTOB debut nanti. Ku lihat Shin Hye memiliki tanggapan yang bagus di hari pertama debutnya. Semoga saja itu juga terjadi pada kita," ujarku.

"Seharusnya kita debut hari ini. Tapi semuanya gagal," ujar Ilhoon.

"Apa maksudmu? Kau menyindirku?" gertak Sungjae mengeluarkan suaranya.

"Hei! Aku tidak menyindir siapapun. Aku hanya menyayangkan debut kita hanya karena hal tidak penting!" balasnya.

Mereka bertengkar lagi. Entah perasaanku saja atau bukan akhir-akhir ini mereka sering kali bertengkar. Biasanya Sungjae cukup akur dengan Ilhoon, tapi tidak untuk kali ini.

"Sudahlah! Lebih baik sekarang kita bersiap untuk menuju lokasi. Hwaiting!!" ujar Manager Kim meredakan suasana yang mulai memanas akibat pertengkaran Sungjae dan Ilhoon.

Aku melangkahkan kakiku untuk bersiap. Malas sekali sebetulnya di cuaca dingin seperti ini untuk keluar rumah, tapi ini tututan dari agensi.

"Apa pendapatmu mengenai salju yang tak kunjung turun? Menurutku tahun ini salju akan turun disaat Tuhan ingin melakukan sesuatu untuk makhluknya," ujar Sungjae.

"Melakukan sesuatu? Apa maksudnya?" tanyaku.

"Tuhan ingin membuat seluruh ciptaannya merasakan apa keinginannya di akhir tahun ini. Ahh! Tidak! Tidak! Tuhan ingin mengabulkan semua permohonan kita selama satu tahun," Sungjae.

"Benarkah? Terserah padamu saja. Kapanpun salju akan turun aku tidak terlalu memperdulikannya," jawabku.

"waeyo? Bukankah di saat salju turun semua manusia merasa bahagia. Mereka bisa bersantai di rumah dengan orang terkasih mereka. Aku jadi ingin mengunjungi Eomma," Sungjae.

"Tidak ada orang terkasih di hidupku. Sudahlah! Cepat ganti pakaianmu kalau kau tidak mau tertinggal!" ancamku. Dia memajukan bibirnya sejauh 5 senti.

At The End ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang