Bulan Oktober menyambutku, aku berharap bulan ini menjadi sesuatu yang menyenangkan karena ada Ivan disini. Aku menjadi selalu semangat pergi ke sekolah, semangat mengikuti ekstrakurikuler dan tentunya semangat menjalani hari. Aku akan mengira bahwa masa SMA ku garing, sepi dan tak ada momen-momen yang spesial tapi ternyata semua di luar dugaanku, Tuhan sudah sangat baik mengirimkan aku banyak sahabat dan orang istimewa di sekolah maupun di rumah. Aku benar-benar banyak bersyukur di bulan Oktober ini.
Rabu pagi, saat kami sedang fokus untuk mengerjakan tugas portofolio Sejarah Indonesia, tiba-tiba guru ketertiban mengetok pintu dan masuk ke kelasku. Firasatku mulai tak enak aku memasukkan hp ke dalam tempat bekal dan tepat sekali, kami semua di suruh untuk berdiri dan maju ke depan kelas. Salah satu guru sekarang berada di bangku ku dan Tasya, aku mulai berkeringat dan menggit bagian bibirku yang bawah, berharap beliau tak menemukan hp ku. Tapi kurasa beliau lebih pintar dari aku, kini hp ku sudah berada di genggaman beliau. Aku hanya menarik nafas panjang.
"Oke, kalian sudah boleh duduk lagi, ini ada 10 hp yang kena jadi bagi yang merasa, besok orang tua kalian wajib datang ke BK jam 10.00 pagi"
Alamat kena skors nih, batinku
Jam pelajaran sejarah Indonesia telah usai, aku keluar kelas dan memanggil Ivan yang saat itu kelas nya juga sedang kosong"Tumben nih, ada apa?" Kata Ivan sambil memainkan bulu mataku
"Ih apa sih, aku gak mood nih"
"Kenapa? Hahaha"
"Hp aku kena razia tadi pagi" aku menggerutu
"Ututututu, bt dia"
Aku tak menjawab
"Udah lah, harusnya seneng kena skors. Libur sehari di rumah nonton spongebob"
Aku benar-benar tak paham dengan Ivan, dia tak terkejut karna hp ku kena razia dan sekarang dia malah menenangkan ku dengan lawakannya yang garing itu
"Aku traktir ke kantin deh, ayo"
Dia berhasil membujuk ku, kita berdua memang sedang jam kosong jadi ya tidak masalah jika ingin pergi ke kantin.
"Nih, minum dulu. Kesukaan kamu es jeruk kan?" Ivan menyodorkan segelas minuman
"Tau darimana?" tanya ku
"Bawel, buruan minum"
Aku pun menyeruput minuman tersebut
"Udah ya, gak usah badmood lagi. Besok-besok gak usah bawa hp" Kata Ivan
"Iyaa, makasih juga udah di traktir"
"Sama-sama. Menjaga mood mu itu yang utama Ra" Ivan tersenyum, ah manis sekali.
Setelah mood ku sedikit membaik, aku dan Ivan kembali ke kelas masing-masing.
Malam ini, aku latihan akustik di salah satu rumah temanku, Shanty. Dia 4 tahun lebih muda dari ku, dia sudah ku anggap seperti adik kandungku sendiri. Kebetulan kakak nya Shanty juga sahabatku sejak TK , Rama namanya, sekarang kita juga satu sekolahan namun bedanya dia berada di jurusan MIPA.
Latihan kita mulai setelah adzan Maghrib, aku dan Shanty sebagai vokal dan ada pula 5 personil lainnya.
"Lagi dekat sama siapa sih kak?" tanya Shanty ketika kita sedang istirahat
"Ya ada deh"
"Siapa ih"
Kemudian aku membuka akun instagram milik-ku melalui ponsel Shanty.
"Udah jadian?" tanya nya lagi
"Belum"
"Dia DM nih kak, udah jam 4 tadi" Shanty menyodorkan hp nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable ❤ (END)
Teen Fiction*BASED ON TRUE STORY* Jalani saja apa yang membuat mu bahagia, kalau memang ini ditakdirkan untuk kita, Tuhan akan menyatukan cinta kita. Terimakasih masa SMA ku sempurna bersamamu, tapi jalan hidup ini tak selalu indah karena rencana-rencana Tuhan...