Aku tak mengerti apa arti rasa ini, rasa yang diberikan Sang semesta pada remaja belia yang baru mengenal kata cinta.
Rasa yang membuat dilema berubah menjadi lara yang menyayat jiwa. Bagai pedang yang baru diasa lalu diayunkan tanpa arah.
Tak peduli berapa banyak tetes darah.
Berapa banyak menabur luka.
Berapa banyak menghancurkan jiwa.
Berapa banyak gelisah.
Berapa banyak membangun rindu dalam sesal yang dirasa.Menyesal karena meninggalkanmu bagai pecundang yang tak memiliki belas kasih walau sebesar biji padi.
Menyesal menjadi pemenang dari permainan yang semesta buat tanpa perlu diakhiri.
Menyesal tak pernah menerima sedikitpun perhatian yang kau beri.
Menyesal membiarkan hati ini bagai padang tandus tak berarti. Menyesal menolak rindu ini agar tak disesali lagi.
Aku pemenang dari permainan takdir ini,tapi mengapa aku juga yang merasakan kalah oleh rindu yang datang setiap hari.
Rindu akan tawamu, rindu candamu, rindu kasih sayangmu, rindu kata manismu, rindu perhatianmu, rindu semua tentang dirimu.
Tapi sayang, semua itu sudah kau tarik kembali tanpa menyisakan sedikitpun hanya menjadi kenangan untuk diriku.
Yang aku lihat sekarang hanyalah kebisuan, kecanggungan, ketidaknyamanan antara aku dan kamu.
Semua yang dulu kau berikan, sekarang hanya bisa aku pandang.
Karena kau sudah memberikan pada orang lain yang lebih paham.Hanya rindu dalam sesal yang kupeluk untuk kuingat dan jadi kenangan. Karena sekarang yang kurasa hanya kehampaan.
Cirebon,
30/05/18
07.05
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentetan Aksara
RandomAku dan kamu diciptakan untuk saling bertemu, saling mengenal, saling memberi kasih sayang, saling merindu,dan kemudian saling melupakan. Ini bukan hanya tentang aku, ini juga bukan tentang kamu, tapi ini tentang kita. I and you will be us. - kumpul...