Aku menjauh bukan semata-mata ingin dijadikan masa lalu. Aku pergi bukan berarti tak lagi menyayangi. Aku diam bukan berarti tak ingin saling mengenal, tapi aku hanya perlu jeda dalam berjuang. Bukan hal mudah terus menerus bernegosiasi dengan hati agar mau mengerti, agar tak lagi ragu dalam menanti. Karena sejatinya kamu terlalu angkuh untuk ditaklukkan, namun terlalu rapuh untuk kugenggam. Sudah terlalu lama aku bersabar dijadikan objek tanpa kepastian. Terus menanti seakan ingin lebih dalam lagi menyakiti hati sendiri. Seolah ingin menguji seberapa besar aku mencintai. Seolah waktu yang kuhabiskan untuk menanti tak pernah sedikit pun berhenti.
Lelah; mungkin kata yang tak pernah sekalipun kuucap selagi masih dikelilingi harap. Jenuh; mungkin kata yang tak pernah aku sentuh untuk sekedar mengadu. Namun benar, ada masanya hati akan kecewa, akan merasa tak dianggap apa-apa. Akan sadar pada posisi yang tak pernah menjadi prioritas terdepan, tak pernah diperhatiakan meski menjadi yang paling sibuk mengkhawatirkan.
Aku perlu jeda untuk merayakan sakitnya menjadi bayangan. Aku menyiapkan diri untuk hal yang lebih menyakitkan lagi. Aku perlu masa untuk kembali merajut benang renjana. Dan aku perlu kamu untuk mengakhiri jedaku.
Cirebon,
18/09/18
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentetan Aksara
RandomAku dan kamu diciptakan untuk saling bertemu, saling mengenal, saling memberi kasih sayang, saling merindu,dan kemudian saling melupakan. Ini bukan hanya tentang aku, ini juga bukan tentang kamu, tapi ini tentang kita. I and you will be us. - kumpul...