Dari kejauhan terlihat seorang gadis cantik berbadan mungil tengah berlari dengan tergesa-gesa sambil melirik jam berwarna pink yang bertengger manis ditangannya.
"Shit!" umpatnya saat menabrak sesuatu yang kokoh.
"Aw idung Ii" ringis sakitnya sambil mengusap-usap hidungnya yang terlihat memerah.
'Siapa sih yang naro dinding disini, kan jadi ketabrak' kesal batinnya.
Baru saja dia ingin memastikan apakah yang ditabraknya dinding atau bukan, tiba-tiba dia langsung memaku tak bergerak layaknya batu.
Pangeran!!
"Hey!" ujar orang itu. "Are you ok, miss?" tanyanya sedikit cemas karena dia lah yang membuat gadis itu menabrak dirinya. Kalau saja dia tadi tidak berhenti mendadak saat menerima telepon pasti kejadiannya tak akan seperti ini.
Sial.
Prilly gadis yang di sapa Ii itu menerjabkan matanya dengan polos. "Om, pangeran?"
Pria itu menyiritkan dahinya bingung, perasaan tadi dia bertanya keadaan gadis itu mengapa sekarang gadis itu menyebutnya dengan sebutan 'Pangeran'? Ah.. Dan kenapa gadis itu memanggilnya dengan sebutan 'Om' setua itukah dia?
"Miss, are you oke?" tanya lagi. Ck demi gadis di depannya ini dia rela membuang waktu berharganya hanya demi bertanya keadaan gadis itu yang tetap saja diam memaku mengamati wajahnya. Memangnya ada yang salah dengan wajahnya?
"Timeout, saya harus pergi" ujar Pria itu langsung meninggalkan gadis itu yang masih terdiam tanpa respon.
Setelah Pria itu melenggang pergi, Prilly langsung sadar dengan keterpanaannya tadi.
'Ya ampun!! Om itu ganteng banget kayak Oppa Lee!! Jadi sayang deh'
"Eh.. Si om kemana?" Cari Prilly dengan bingung saat melihat sekelilingnya tak ada Pria itu dimanapun. "Yah.. Dia pergi baru aja mau minta nomor handphonenya." ujarnya tertunduk lesu sambil menatap handphone yang ada ditangannya.
'Yaudah gapapa i, lain kali kalo ketemu lagi langsung sergap aja hihi' batinnya terkikik geli.
"Kalo ketemu lagi mau Ii ajak nikah ah, Ii bilang Mama Papa dulu" katanya dengan riang seraya melanjutkan perjalanannya.
✈✈✈
"OM!!"
"OM PANGERAN! KITA KETEMU LAGI!!"
Pria yang merasa di teriakan itupun langsung menyiritkan dahinya bingung. Siapa perempuan ini? Memangnya dia kenal? Dan apa apaan coba gadis didepannya itu mengapa memanggilnya dengan sebutan Om?! Hell, sungguh memalukan.
"Om gak inget Ii?" tanyanya dengan polos.
Pria itu menggeleng.
Wajah Ii mulai terlihat merenggut sedih.
"Om jahat! Masa gak inget sih! Yang dibandara om, yang nabrak!" katanya kesal.Pria itu mencoba mengingat-ngingat.
Ah.. Si gadis ceroboh itu! Mau apa dia?
"Ih.. Kok om diem sih." rajuknya.
Pria itu memutar bola matanya malas.
"Mau apa?"Prilly tersenyum mendengar suara Om kesayangannya.
"Mau om""Hah? Saya?" ujar Pria itu kaget.
Prilly mengangguk antusias seolah berhasil mendapatkan permen kesukaannya.
"Untuk apa?"
"Untuk diajak menikah"
Deg.
Jantung pria itu serasa berhenti berdetak pada detik itu. Sungguh dia tak habis pikir dengan gadis yang ada didepannya itu.
"APA?!"
"Ayo kita menikah om. Ii bisa jadi istri yang baik, ii bisa masak, bisa nyuci, bisa pekerjaan rumah, bisa bikin om bahagia dan lagi ii sayang anak kecil nanti kita buat anak banyak-banyak ya om kalo udah nikah. Kata mama gampang kok. Ii juga sayang om" kata Prilly dengan semangatnya sambil menggoyang-goyangkan tangan pria itu.
Apa-apaan ini! Dia baru saja dilamar oleh bocar ingusan. Tidak bisa di perkirakan!
"TIDAK!"
"Kenapa?" tanya Prilly sambil tertunduk sedih, matanya mulai berkaca-kaca.
"Kita tidak saling mengenal, maaf dan lagi pula kamu masih terlalu kecil untuk saya"
"Kecil?" Tanggap Prilly dengan ambigu. "Ii udah besar, liat semuanya besar kan" tujukknya pada beberapa bagian tubuhnya.
Pria itu menepuk jidatnya pelan.
Ah bukan itu maksudnya. Dia jadi malu sendiri melihatnya.
"Tidak, tetap tidak bisa"
"Tapi.. Ii saranghae Om"
Pria itu masih diam, lalu tak lama pergi meninggalkan Prilly tanpa jawaban.
"POKOKNYA SARANGHAE OM ALI!!" Teriak gadis itu.
Dia sudah bertekad akan mengejar om-om yang menjadi first lovenya itu. Dia harus buru-buru membawa si om ke KUA sebelum si om kesayangannya itu diseret oleh tante-tante nakal terlebih dahulu. Kan tidak lucu bila dia belum maju sudah ditikung duluan sama pelakor.
Namun dari kejauhan, pria itu hanya bisa menghela nafasnya panjang.
"Alay!" gumam Pria itu.Dia berharap dirinya tak akan pernah lagi bertemu gadis gila macam perempuan tadi.
Semoga.
✈✈✈
Prolog? Fin.
If you like this story, don't forget to klik the star and coment down bellow.Ily from piyi and ayi❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae OM [Slow Update]
Romantizm"Om kita nikah yuk" Ajak gadis itu dengan riangnya. 'Ck, dia pikir nikah itu gampang. Tinggal ke KUA terus ijab dan langsung halal. Gak segampang itu kali harus banyak yang dipikirin buat kedepannya. Misalnya biaya nikah, resepsi, rumah, kebutuhan...