"Gi, temenin gue ke GI yok!" Ajak Audy begitu mereka selesai memasukkan alat tulis dan buku ke dalam tas.
"Ngapain?"
"Pengen nyobain itu tuh yang es kepel kepel itu, penasaran gue."
"Tumbenan! Biasanya gak tertarik sama yang ngehits gitu." Gita menyipitkan matanya, curiga.
"Gak usah merem! Ya, kan, sesekali." Audy mengoyak kelopak mata Gita yang sipit itu agar terbuka. Sagita memiliki mata yang sipit dan terlihat judes, Audy tidak tahan dipandangi lama-lama seperti itu.
"GI banget nih? Di pengkolan sono kayaknya ada outlet yang jual deh." Gita memastikan sekali lagi.
"Sekalian hang out lah. Udah lama gak girls time juga."
"Oke deh!" Gita langsung setuju. "Gak bilang dulu sama si Ipin? Takutnya dia keburu jemput."
"Gak usah. Hari ini dia emang udah bilang gak bakal jemput. Mau ngedate sama Prisil kayaknya."
"Pantesan, tumben banget lo ngajakin girls time. Taunya si Ipin lagi main sama Meimei."
Audy tersenyum cengengesan. Antara gemes dan minta pemakluman pada Gita.
"Berapa kali lagi kuotanya jalan sama Prisil sebelum putus?"
"Paling minggu depan udahan." Jawab Audy yakin.
"Eh Dy, mending kita ajak Will sama Chandra deh, biar seru. Esnya kan gede banget, biar ntar dihabisin sama dua karung itu. Girls timenya nanti aja lah kalau gue nginep lagi." Gita tiba-tiba mengusulkan sebelum mereka benar-benar masuk ke dalam mobilnya.
"Maksud lo, biar ada yang nyetirin kan?"
Gita hanya memberi cengiran sebagai jawaban.
"Huh... Males lo dasar!"
"Lo belajar nyetir gih!"
"Tau sendiri kan, nyokap gue gimana?!"
***
Audy, Gita, Chandra, dan Seno ditambah buntut-buntut bawaan Chandra dan Seno, Deby dan Sania, kini sedang menikmati es coklat yang sedang trend itu. Chandra dan Seno setuju untuk ikut asal mereka boleh membawa pacar atau gebetannya. Deby, gebetan Chandra ini salah satu anak hits di kampus. Ia jurusan farmasi dan satu angkatan dengan Audy, Deby juga yang merekomendasikan tempat mereka kumpul saat ini.
Sesuai saran Deby, mereka kini berada di dalam salah satu kafe yang belum lama ini menambahkan menu es yang sedang trend itu. Dari pada ke GI, mereka lebih memilih kafe yang masih berada di wilayah Depok. Kebetulan beberapa di antara mereka ada yang belum pernah kesana, padahal kafe itu adalah salah satu kafe yang wajib disambangi mahasiswa yang berkuliah di daerah Depok, setidaknya satu kali. Kafe dengan suasana cozy yang sangat cocok untuk nongkrong atau sekedar berburu spot foto yang bisa dipamerkan di instagram.
Kini terhidang lima porsi es dengan ukuran yang bisa disebut jumbo di meja. Tampilannya memang sedikit lebih menarik dari pada yang sering dilihat di iklan-iklan atau postingan-postingan instagram tentang es itu. Pantas saja menu di kafe itu selalu lebih populer dari pada kebanyakan, bagian marketingnya pasti suka membuat inovasi-inovasi yang membuatnya berbeda dan lebih menarik.
Mereka hanya memesan lima porsi padahal ada enam orang, alasannya apa lagi kalau bukan Seno yang berbagi porsi dengan berondongnya, Sania gak akan kuat kalau ngabisin sendiri, katanya. Iyuhhh, Seno yang biasa cuek dan so' cool itu akan terlihat menyebalkan, tapi kalau udah jalan sama cabe-cabeannya pasti terlihat -tambah memuakkan. Sabda Gita. Beda dengan Chandra yang santai, kalau punya Deby tidak habis ya dia yang habiskan, berikut bonus-bonus milik Audy dan Gita yang masing-masing pasti akan bersisa setengah mangkuk ludes masuk ke saluran cernanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMEN?? (END)
Teen FictionAudy dan Deka sudah bersahabat sejak lama, bahkan kedua keluarganya sudah saling mengenal sejak mereka masih TK. Keduanya hampir tidak pernah terpisahkan, di mana ada Audy di situ pula Deka berada, kecuali saat Deka sedang bersama pacarnya. Melihat...