"Eh anak ganteng Ibu, pagi-pagi udah nongol!" Ibu Audy heboh ketika Deka muncul saat ia sedang menata makanan di meja makan untuk sarapan dibantu ARTnya.
Deka baru pergi dari rumah itu kemarin sore ketika Ibu Audy dan adiknya datang dari Bandung. Dan sekarang ia sudah kembali lagi di pagi buta. Audy bahkan baru saja selesai mandi.
"Iya, Bu. Kangen Ibu nih. Ibu kelamaan sih di Bandung," ucap Deka sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Gak usah ngerdusin emak gue! Bilang aja lo mau numpang makan!" cibir Melvin yang mengekorinya dari belakang, ia tadi yang membukakan pintu untuk Deka.
"Melvin! Jangan comot-comot gitu! Pakai piring yang bener!" omel Dewi saat melihat putra bungsunya menyicip makanan dari wadah yang sudah ditata.
"Mulai deh Ibu, kalau ada bang Deka aku dianaktirikan. Padahal aku baru sehari loh di rumah!" rengek Melvin sambil memanyunkan bibirnya. Dewi menghela napas mengamati putranya yang mulai bermain drama.
"Gak usah manja! Gak sinkron itu sama badan kamu yang segede gaban!" sindir ibunya yang membuat Melvin makin merengut. "Kalian duduk dulu aja! Ibu panggilin Kakak sebentar."
"Padahal lo gak perlu maksain nganter-jemput gue lagi, Ka. Gue udah ada sopir toko," ucap Audy ketika ia baru memasuki mobil Deka.
Deka menoleh dengan wajah sedikit kesal, ia sudah memperingatkan Audy untuk tidak mengungkit itu lagi. Sejak tadi pagi ketika Deka mengantarnya ke kampus Audy juga sempat mengatakan hal yang sama, dan Deka bersikukuh bahwa ia akan mulai melakukan hal-hal seerti yang biasa dulu mereka lakukan bersama, salah satunya mengantar-jemput Audy jika memang ia sedang luang.
Setelah percakapan mereka kemarin malam, Deka dan Audy memang sudah sepakat untuk berdamai. Mencoba mengembalikan keadaan mereka sebelum terjadi pertengkaran, atau dalam kasus ini setelah kehadiran Nadine. Sekalipun Audy tidak mengungkapkan tentang itu, tetapi Deka sadar diri bahwa dirinya memang terlalu bersemangat dengan dunia barunya bersama Nadine, sehingga sedikit melupakan orang-orang disekitarnya.
"Lo gak jemput cewek lo aja?"
"Masih bimbingan," jawab Deka singkat. Audy hanya mengangguk. Deka lalu melajukan mobilnya meninggalkan wilayah kampus.
Meskipun Deka satu fakultas dengan Nadine, tapi mereka jarang sekali kelihatan bersama jika sedang di kampus, mereka justru lebih sering bersama jika berada diluar wilayah kampus. Sekalipun begitu, hampir semua orang di fakultas mereka, bahkan hingga satu wilayah universtitas tahu mengenai hubungan seorang Nadine sang ratu instagram dan Deka si playboy idaman. Tak sedikit dari mereka menjadikan pasangan fenomenal kampus itu sebagai bahan taruhan mengenai berapa lama hubungan mereka akan bertahan, mengingat Deka yang tidak pernah lama dalam menjalin hubungan, dan Nadine yang justru sering awet jika sudah berkomitmen.
Deka benar-benar melaksanakan apa yang ia janjikan kepada Audy pada hari-hari berikutnya. Ia sering mengantar jemput Audy meskipun tidak setiap hari, karena tidak setiap hari mereka punya jadwal pada jam yang sama. Lagi-lagi Deka merepotkan dirinya sendiri dengan memberi perhatian kepada dua perempuan sekaligus, kekasihnya dan sahabatnya. Kadang Audy gemas sendiri, ia sudah berulang kali mengatakan kalau ia sudah bisa mandiri, tetapi Deka tetap bersikeras untuk membagi waktunya kepada kedua perempuan itu. Bahkan Berkali-kali juga Deka mengajak keempat sahabatnya untuk kumpul bersama disaat mereka sedang tidak memiliki jadwal, dengan dirinya yang sering membawa Nadine tentu saja. Menurutnya agar semua itu adil bagi Nadine, selain ia yang sudah dikenalkan dengan lingkungan Nadine, maka Nadinepun akan ia kenalkan dengan dunia persahabatannya dengan teman-temannya.
Namun sayangnya, Deka yang memiliki sifat tidak peka tetap menjadi dirinya yang seperti itu. Ia kadang terlalu terbuka. Laki-laki itu akan mengatakan yang sejujurnya kepada Audy jika ia harus memprioritaskan Nadine, dan hal seperti itu sudah biasa bagi Audy sebenarnya, jadi tidak masalah baginya. Begitu juga sebaliknya, Nadine harus bisa terima ketika Deka sedang mementingkan sahabatnya. Deka sepertinya lupa jika Nadine bukan hanya sekedar sahabatnya yang akan rela begitu saja jika mengetahui dirinya lebih mementingkan orang lain, meskipun sikapnya menunjukan bahwa ia baik-baik saja, tapi siapa yang tahu bagaimana keadaan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMEN?? (END)
Teen FictionAudy dan Deka sudah bersahabat sejak lama, bahkan kedua keluarganya sudah saling mengenal sejak mereka masih TK. Keduanya hampir tidak pernah terpisahkan, di mana ada Audy di situ pula Deka berada, kecuali saat Deka sedang bersama pacarnya. Melihat...