Bulir-bulir keringat lolos begitu saja melewati keningnya yang berkerut tajam. Poninya yang basah tak beraturan tidak lagi menutupi dahi indahnya. Napas tersengal-sengal sangat jelas terdengar di ruangan penuh kaca yang memantulkan dirinya melakukan lompatan tinggi diiringi triple pirouette[1] dan berakhir dengan kakinya yang limbung lagi saat menyentuh lantai kayu.
"Hah, hahh!"
Renjun merasa sangat tidak puas atas gerakannya. Dia tidak dapat mencapai kesempurnaan gerakan ketika dirinya diharuskan mendarat sempurna dengan pointé[2], jari-jari kaki yang berjinjit tegak lurus. Sudah selama tiga jam dirinya melakukan hal ini, tetapi tak berbuah kemajuan apa pun.
Bahkan konser tunggalnya akan terselenggara dua bulan lagi. Sebuah pembuktian dedikasinya terhadap dunia balet dan Renjun tidak bisa menampilkan hal yang biasa saja untuk mahakaryanya nanti.
Kali ini Renjun menepuk otot betisnya seolah-olah memberi kekuatan pada kakinya untuk berlatih lebih kuat. Dimulai dari langkah kaki yang menyilang kemudian berputar konstan dengan cepat lalu mengambil ancang-ancang untuk melompat tinggi. Renjun mencoba lagi kesekian kalinya gerakan triple pirouette saat melompat dan berharap kakinya mendarat dengan pointé.
Namun, bukannya mendarat dengan indah, pergelangan belakang kakinya terasa nyeri yang luar biasa. Rasanya seperti terjepit kecil sangat mematikan. Renjun terjatuh dengan memegang pergelangan kakinya dan berteriak kesakitan.
Kesakitan yang menjadi awal penyesalannya.
______________
Tepuk riuh penonton menggema ke seluruh penjuru teater. Mengelu-elukan sosok di tengah sana yang memberikan salam penutup atas pertunjukkan solonya yang indah.
Renjun berdiri di sana dengan lampu panggung yang menyorot. Seolah-olah ia tokoh utama yang tengah tersenyum sangat bahagia menerima pujian dan seruan selamat atas keberhasilannya membawakan tema karya sastra balet yang fenomenal.
"Apa aku bisa merasakannya lagi?"
.
.
.
"Kamu menolong sebagian kecil nyawaku Renjun."
.
.
.
"Apa yang kamu coba lakukan?!"
.
.
.
.
.
.
.
.
[1]. Triple Pirouette : Gerakan memutar dengan salah satu kaki mengangkat membentuk angka 4
[2]. Pointé : Jari-jari kaki berjinjit tegak lurus
Haloooooo~
Bawa story baru nih
Pairnya masih dengan NoRen 😁Kenapa malah bikin ginian coba ya wkkw 😅 biarinlah kubutuh pelarian hahahah
Kira-kira Lanjut?
Atau
Unpub?
Vote and Comment yaaawwww
Terima Kasih ^^
[Segera di Revisi]
KAMU SEDANG MEMBACA
Blanc Swan [NoRen]
FanfictionBalet adalah kehidupan Renjun yang paling penting. Harapan kebanggaan dari ibunya yang harus ia pertahankan. Hanya saja lika-liku dunia seni tidak mudah untuk dilalui. Bisa saja begitu indah lalu detik berikutnya menjadi pahit. Besok bertemu teman d...