Hari ini kedua suami umji chanyeol dan sehun akan melakukan perjalanan ke Jeju, jadi umji sebagai isteri sudah sibuk sejak pagi mengurus kedua suaminya itu.
"umji. . . ." teriak chanyeol yang memang itu sudah biasa tapi bukan kata sayang seperti dulu tapi hanya namalah yang terucap sekarang.
Umji sudah tak perduli dengan apa chanhun memanggilnya, hatinya sudah mati rasa, hanya saja umji memaksakan diriny hanya untuk anaknya yang bahkan belum tau bagaimana kehidupan diluar rahim yang sesungguhnya.
Umji sudah sampai dikamarnya, dia melihat chanyeol dengan raut yang menyeramkan.
"apa lagi kali ini Tuhan" batin umji.
"cckk, kau memang tak becus lihat pakaian ku kelunturan, kau mencucinya bagaimana eoh kau tau ini pakaian favorit ku kim yewon." ucap chanyeol marah.
"sepertinya aku kali ini harus mengeluarkan suaranya." pikir umji.
"maaf oppa, aku tidak mencuci pakaian mu yang ini, dan bukannya kemarin wendy ssi yang merengek mencucikan pakaian mu." ucap umji.
"ohhh sekarang kau sudah pandai menyalahkan orang lain eoh, dan jelas jelas kau isteri ku, kenapa kau menyalahkan wendy eoh." ucap chanyeol dingin.
Ingin umji menangis saat ini tapi air matanya tak mampu keluar, dan denyutan di perutnya mulai terasa, membuat dirinya harus lebih berhati hati.
"arraseo, pakailah yang lain, nanti biar aku yang memperbaikinya, permisi. ." kata umji mengalah dan tanpa mendengar jawaban chanyeol umji keluar kamar.
"hah, ssstt kau kenapa sayang maaf, eomma janji tak akan membuat mu menangis dan merasakan apa yang eomma rasakan, tapi bisakah kamu menuruti eomma sayang, tumbuhlah dengan baik jangan membuat eomma khawatir hem." ucap umji sambil mengusap sayang perutnya yang telah tumbuh malaikat kecilnya.
"hey, cepat kami mau berangkat kenapa kau jadi lelet begitu eoh." teriak sehun.
Umji pun segera menghampiri kedua suaminya yang tengah siap di didepan pintu.
"dengar jangan kemana mana selama kami tak ada, kami akan pulang minggu depan" kata sehun.
Umji hanya mengangguk menjawab perintah chanyeol.
"yasudah kami pergi, jaga rumah dengan baik." kata sehun.
Setelah kedua suaminya pergi umji kembali masuk kedalam rumah.
Ditempat Lain. . .
"suga hyung palliwa aisshh kenapa kau jadi lelet sih hyung" teriak jungkook dari luar pintu apartmen suga.
"ckk berisik bodoh, kau kira aku tuli, sabarlah 😒" kata suga sambil memakai jaketnya.
"isshh yasudah ayo jungkook mau ketemu umji, aku khawatir hyung." ucap jungkook lagi.
"hah, ya ya ya yasudah ayo kau ini bagaimana mau melindungi umji jika masih merengek seperti itu" balas suga sambil berjalan kearah mobilnya.
Skip. . .
30 menit mereka berdua menempuh perjalanan ke rumah umji, akhirnya mereka telah sampai.
Jungkook.yang memang sudah sangat bersemangat dari tadi lamgsung turun dari mobil suga setelah mobil tersebut berhenti, tanpa perduli suga sudah turun atau tidak jungkook memasuki rumah milik kedua suami umji.Dengan perasaan rindu, dan khawatir jingkook menekan bell yang ada di pintu rumah tersebut dengan tidak sabaran.
"cckk biasa saja memekan bell nya kirasa umji juga tidak tuli jeon, kau ini membuat ku malu." kata suga yang sejak tadi hanya melihat tingkah hobaenya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
P.H.O + SEQUEL(📥✋)
FanfictionEND (SEQUEL READY) LANGSUNG aja dibaca kalo suka vomment jangan lupa ?