Part 50

2.6K 138 3
                                    

pada suatu hari, putri tidak berhenti-hentinya menangis. dea memeluknya lalu bertanya "kenapa?" putri bilang "boneka ku hilang? windi mengambilnya lagi"

dea kebingungan, de bilang "sayang, disini ga ada yg namanya windi. gini, nanti bunda beliin boneka yg lain ya?" putri bilang "tapi putri mau boneka yg seperti punya windi"

saat itu dea marah "windi lagi windi lagi! tidak ada yg namanya windi! kamu tidak punya teman! aku suruh sekolah, disana banyak teman kamu malah main dengan bonekamu dan kamu bilang kamu main sama windi? sekali lagi kamu bilang windi! kamu ikut ayahmu saja!"

putri sedih, dia menangis dan berlari ke kamarnya. dea mencoba membujuknya tapi pintu kamarnya di kunci.

dea merasa bersalah sudah memarahi putri, dea pun berusaha mencari boneka itu tapi tidak ada. dea juga menanyakan kepada semua anak kost tapi tidak ada seorangpun yg melihat boneka itu.

di malam sebelum kejadian boneka itu hilang dari putri, dea yg sedang tidur bermimpi yg aneh. dea bermimpi bahwa putri jalan berdua dengan mantan suaminya. saat dea berbicara, mantan suami dan putri tak ada satupun yg menjawab pertanyaan dea.

dea memukul-mukul badan suaminya tapi suaminya hanya tersenyum pada putri, dea berusaha merebut tangan putri dari mantan suaminya tapi tidak bisa. anehnya, dea bisa memegang pulpen dan dia bisa menulis.

setelah sekian lama mencari boneka dan tidak bisa ditemukan juga, dea ingat bahwa kerjaannya di loundry masih banyak.

dea berbicara di pintu kamar putri. dea bilang "sayang, ibu masih banyak kerjaan. tolong buka pintunya, jangan di kunci. kamu jangan kemana-mana, diam di kamar ya,  nanti ibu belikan boneka lagi" putri bilang "iya, bunda jangan lama-lama ya" dea bilang "bunda janji"

saat itu dea langsung turun ke lantai bawah dan dia ke depan rumah untuk kembali mengerjakan pekerjaannya. setelah sampai di loundry, dea yg sedang bekerja dikejutkan oleh seorang anak kecil yg berjalan dan anak kecil itu berjalan sambil memeluk boneka yg sama persis seperti boneka yg dimiliki oleh putri.

dea mengikuti anak kecil itu, tapi ketika di ikuti. anak kecil itu hilang. dea masuk ke dalam rumah lalu berlari ke lantai 3. setelah sampai di ruangannya, dea membuka pintu kamar putri dan dea kaget karna putri sudah tidur sambil memeluk boneka.

dalam hati dea berkata "lalu anak kecil yg tadi itu siapa, putri udah tidur? katanya boneka hilang? tapi sekarang ada lagi? tidak mungkin putri lari secepat itu"

dea menyelimuti putri lalu ke bawah lagi untuk ke loundry, ketika di loundry. dea yg sedang banyak masalah terlebih dengan sikap mantam suaminya yg terus menerus meminta hak asuh putri, dea dikejutkan oleh wajah anak kecil yg sedang memeluk boneka dan berteriak di dalam mesin cuci.

dea terkejut, dea mematikan mesin cuci dan memeriksa mesin cuci itu tapi anak kecil yg sedang memeluk boneka tidak ada, anak kecil itu hilang. dea anggap itu hanya sebuah bayangan saja, dea anggap itu karna dia terlalu mikirkan putri dan bonekanya saja.
setelah itu, dea pun melanjutkan pekerjaannya.

tak lama, dea mendengar ada suara anak kecil tertawa seperti suara putri ketika sedang mengajak dea bermain.

dea mencari dimana suara itu, tak lama suara anak kecil yg tertawa itu berubah menjadi suara anak kecil yg menangis. dea tidak bisa menemukan anak itu, dea hanya bisa mendengar suaranya saja.

saat itu dea langsung ingat putri, dea berlari ke kamarnya dan dea semakin ketakutan karna putri yg terakhir kali dea lihat sedang tidur sambil memeluk boneka. sekarang putri tidak ada di kamar.

dea mencari putri kesana-kemari, dea juga tidak bisa menemukan putri. dea berlari ke lantai bawah lagi ketika dea sedang panik. kepanikannya bertambah saat ada anak kost yg berlari seperti ketakutan.

dea mendekatinya lalu bertanya "kamu kenapa?" sambil menangis anak kost itu bilang bahwa di dapur ada sosok yg seperti orang sedang gantung diri.

dea bertanya "yg benar? siapa yg gantung diri?" anak kost yg ketakutan itu menjelaskan bahwa sosok yg gantung diri itu bukanlah penghuni kost, sosok itu hilang begitu saja. tapi, ketika dia mau kembali ke kamar, tiba-tiba sosok yg gantung diri itu ada didepannya.

ketika dea dan anak kost itu berjalan ke dapur, salah satu pintu kamar kost terbuka. di kamar yg terbuka pintunya itu, dea mendengar suara penghuni kos yg lagi marah.

dea dan anak kos itu berjalan ke kamar dan mereka melihat ke kamar itu. ternyata di dalam kamar itu penghuni kos sedang menari-nari diatas tempat tidurnya.

di kamar itu pun terdengar lagu yg dia mainkan yg konon irama nya bisa membuat orang mengakhiri hidupnya. penghuni kos yg kerasukan itu bilang "mati, mati, mati"

wanita itu memegang gunting, dia mencoba untuk bunuh diri. tapi dea bisa menahannya, dea merebut gunting itu dari tangannya.

setelah sekian lama wanita itu menjerit-jerit, tak lama wanita itu pun sadar.
dea bilang ke anak kost yg lain "tolong kamu jagain dulu"

saat itu dea semakin khawatir, dia mencari putri lagi. semua sudut rumah dia periksa tapi putri tidak ada juga.

dea duduk menangis di dalam kamar, tiba-tiba putri membuka pintu kamar. dea langsung berlari ke arah putri dan memeluknya.

dea tanya "putri dari mana saja? bukannya tadi putri sudah tidur?" putri bilang "putri ga tidur bunda, tadi putri main sama niki"
dea heran, karna jelas-jelas tadi putri tidur sambil memeluk boneka.

dea tanya "putri, boneka nya mana?" putri bilang "boneka itu punya windi, namanya niki" dea memeluk putri, dalam hatinya dea berkata "rumah apa ini? apakah aku terlalu kasar kepada putri? kemarin putri bilang windi, sekarang niki"

malamnya, dea menelpon nita dan menceritakan semuanya ke nita. nita bilang "coba lu minta bantuan sahabat kita, siapa tau dia bisa bantu" tapi dea bilang dia malu karna udah lama ga ngehubungin gua. saat itu nita telpon gua dan memberitau bahwa dea lagi ada masalah.

saat itu gua lagi di rumah dinda. dea telpon gua, awalnya dea ketawa2, gua tau dia tertawa itu terpaksa, dia ga jujur. gua bilang "nita bilang ke gua kalo lu ada masalah. bener itu?" barulah dea menceritakan semuanya ke gua.

dea bilang "Ga, apa gua pindah aja dari rumah ini? anak gue ga, mungkin dia ga punya temen. dia sering main sama windi, dia bilang boneka itu punya windi. waktu itu gue marahin dia. sekarang dia bilang main sama niki. anak gue ga, kenapa dia? tolongin dia. gue bingung"

gua bilang "sebenarnya gua tau soal lo sama wisnu, wisnu pernah cerita ke gua. gua ga mau ngehubungin lo duluan, gua pikir lo udah lupa sama gua, gua juga ga mau gangguin lo"

dea jelasin semuanya ke gua dan sekarang dia lagi banyak masalah, di rumahnya banyak kejadian aneh. dea minta gua datang ke rumahnya untuk pembersihan seperti yg di bilang nita ke dea. disitu gua bilang "gua lagi di serpong. gini, gua ada temen namanya rohman. dia bisa bantu lo dulu, nanti gua kesana"

mendengar itu, dea cuma bilang "ga usah, terima kasih. maaf ganggu"

gua cuma kirim pesan, "secepatnya gua kesana"

ARWAH PENASARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang