Part 91

7.2K 328 113
                                    

saat gua masuk, tangan dan kakinya dinda di ikat, matanya ditutup kain hitam, mulutnya ditutup juga. badannya dinda penuh dengan darah, banyak bangkai ayam dan juga kucing.

semua mahluk yg awalnya ada di rumah dea, sekarang ada di rumah dinda. ya, mahluk-mahluk itu mengikuti perintah tuan nya. ari. temen gua bilang "gua ga nyangka sodara gua bisa sejauh ini" ari sama istrinya ada di tangga rumah dinda.

di belakang istrinya ari itu ada arwah si kakek. si kakek juga ada bersama 'keluarga gaib' nya. beberapa anak si kake ngelihatin gua terus kaya yg siap-siap mau makan gua. mereka masih dendam ke gua karna 'istri si kakek' dulu gua hancurin.

temen gua bilang "Ga, ari sodara gua. biar gua aja yg urus dia. kita cuma berdua, mereka banyakan. gua ga yakin bisa lawan mereka. gua mau undang leluhur gua, lu pernah lihat kan waktu di RS? undang juga leluhur lu"

temen gua lagi ritual untuk pemanggilan leluhur nya, tapi ari bilang "A, jangan undang leluhur kita A, saya malu. saya janji pergi, saya ga akan tumbalin cewe ini, saya akan pergi A"

mendengar itu, willi marah-marah sama ari, willi berkata-kata kasar, ari bilang "belum waktunya, ini bukan malam ganjil. kalo ada sodara gua sama si rungrung. artinya kita yg mati!"

willi maksa ari buat persembahan malam ini juga, ari bilang "belum waktunya!" ari cuma senyum lalu menunjuk willi.

tiba-tiba willi terjatuh dari lantai dua, ke lantai bawah. denis juga ikut jatuh. tapi denis jatuh tidak langsung ke lantai, seperti ada yg menahan dia, ya. neneknya yg tahan. sedangkan willi jatuh dengan posisi kepalanya duluan,  ngeri gua lihat kepalanya begitu.

ari bilang "sudah A, saya pulang. saya ga bakalan terusin ini" ari sama istrinya lari, mereka keluar rumah lewat jalan belakang. gua deketin dinda, gua buka tali yg ada di kaki, tangan sama mata dinda.

temen gua mau kejar ari, tapi temen gua di serang beberapa mahluk ampe badannya terpental lumayan jauh. gua lihat 'leluhurnya' temen gua itu datang, wujudnya gede banget, warnanya putih. gua aja gemeteran lihatnya.

saat itu temen gua bilang "gua mau lelehur gua ambil semua ilmunya ari, mati lebih baik" lalu dia dan leluhurnya kejar ari (biarinlah, urusan keluarga)

masalahnya, gua sendirian dan mahluk-mahluk yg ada di rumah dinda makin banyak, dinda ga sadarkan diri.

gua keluarin rungrung, saat itu gua pikir pas gua keluarin rungrung mahluk-mahluk itu pasti lari. ternyata engga.
dari belakang, badan gua di tabrak sama keranda yg tiba-tiba ada di dalam rumah.

arwah bapaknya dea, keluarga gaib si kakek, arwah ibunya dinda dan arwah-arwah penasaran lainnya datang ke arah gua.

gua takut, gua gemeteran. rungrung lepas dari tangan gua, entah siapa yg bikin rungrung hilang dari tangan gua. yg jelas saat rungrung ga ada di tangan gua, gua denger ada suara teriakan. mungkin itu mahluk yg nekat ambil rungrung dari gua.

ga tau itu si rungrung ada dimana? gatau disembunyiin kemana? gua juga aneh, padahal biasanya mahluk-mahluk itu pasti kabur kalo lihat rungrung.

sampai saat ini, gua baru 2 kali panggil leluhur gua dan itu yg pertama karna gua takut banget.

leluhur gua belum datang tapi semua mahluk yg ada pada sembunyi dibelakang arwah si kakek dan si nenek (ibunya dinda)

pas gua tengok ke belakang, ternyata itulah wujud leluhur gua, gua sendiri pun takut lihatnya.

saat mahluk-mahluk itu ketakutan, gua minta ke leluhur gua untuk tangkap arwah penasaran si kakek dan ibunya dinda.

mahluk-mahluk itu hancur sama leluhur gua, hanya 2 mahluk yg tersisa. semasa hidupnya mereka adalah pemilik ilmu hitam, meskipun mereka mati, arwahnya akan tetap abadi dan kemampuan mereka akan tetap abadi. ilmunya akan terus menurun kepada keturunan-keturunannya.

jika tidak dimiliki oleh keturunannya pun mungkin keturunannya akan mati dengan cara yg aneh.

gua masukin arwah penasaran si kakek dan ibunya dinda. mereka ga bisa pergi karena dijaga oleh leluhur gua.

setelah itu, gua telpon kakaknya dinda. gua bilang kalo dinda ga boleh tinggal sendirian. gua ceritain yg sebenarnya terjadi, willi mati di rumah dinda. gua minta dia lapor polisi dan segera datang ke rumah dinda.

leluhur gua pergi, sebelum pergi, leluhur gua ngasih rungrung ke gua.

setelah itu, gua pergi dari rumah dinda. gua langsung ke pelabuhan ratu, gua harus ke karang hawu untuk simpan dua botol yg isinya si kakek dan si nenek.

pagi jam 8 gua nyampe karang hawu, disana gua lempar 2 botol itu.

saat itu, dari kejauhan ada banyak orang yg lagi kumpul. katanya ada korban yg terseret ombak. mereka tenggelam, udah 2 hari hilang, baru ketemu.

gua jalan ke arah kerumunan orang. korbannya itu ada 2, cowo. gua kenal mereka, mereka yg nodongin pistol ke arah gua. ya, itu cecep sama agus. sekarang gua ngerti apa yg dibilang nyai soal takdir mereka itu.

setelah itu, gua tiduran di pasir karang hawu, bukan apa-apa, gua mau ngasih rungrung ke nyai.

entah jam berapa, gua yg lagi tidur dibangunin sama cewe, dia bilang kalo dia itu dayangnya nyai. gua bilang ke dia "ini saya titip kujang untuk nyai, terima kasih udah bantu saya" gua pulang ke rumah.

     -----AKHIRULKALLAM-----

putri tinggal sama wisnu dan selfi. nita nikah lagi. repta ke lombok lagi.

kakanya dinda datang sama polisi ke rumah dinda. willi mati.
temen gua kejar ari sama istrinya. tapi mereka pergi ga tau kemana.

rumah yg dimiliki dea di jual, kepada satu keluarga ........
nanti aku ceritakan ya 😁

---------------------------------------------------

dari pelabuhan ratu, gua pulang ke rumah. pas nyampe rumah HP gua bunyi, ada yg telpon gua.

gua jawab, dia bilang "arangga, ceritain atuh ke eneng" eneng yg telpon gua.
entah kenapa setiap pulang dari karang hawu si eneng suka telpon gua? 😔

sampai sini dulu ya~
terima kasih sudah mau baca.

masih penasaran?
lengkapnya ada di buku 😁
sampai jumpa di akhir juni.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARWAH PENASARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang